Sejumlah rangkaian LRT diparkirkan di Jakarta, Rabu (11/11). Moda transportasi massal itu ditargetkan beroperasi penuh sekitar bulan Juni 2022 dikarenakan masih terganjal pada dua titik pembebasan lahan yakni kawasan Dukuh Atas dan Bekasi yang diperuntukk | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

Inka Optimistis LRT Jabodebek Beroperasi Agustus 2022

Empat trainset LRT yang terdampak kecelakaan telah dikirim ulang ke Madiun untuk dinormalisasi.

 

 

JAKARTA -- PT Industri Kereta Api atau PT Inka (Persero) menyatakan optimistis proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) tetap beroperasi sesuai target yang telah ditentukan, yakni pada Agustus 2022. Keyakinan pencapaian target tersebut seiring dengan kesiapan Inka dalam pengerjaan proyek LRT Jabodebek.

"Target kami tetap pada Agustus 2022 sudah beroperasi," kata Senior Manager PKBL, CSR, dan Stakeholder Relationship Inka Bambang Ramadhiarto dalam keterangannya, Rabu (10/11).

Secara keseluruhan, 31 trainset atau rangkaian LRT Jabodebek telah melalui factory acceptance test (FAT) di workshop Inka. Sesuai data, hingga Oktober 2021 sebanyak 29 trainset telah selesai uji dinamis sarana dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan sebanyak 25 trainset telah selesai uji dinamis dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Ditjen Perkeretaapian Kemenhub).

"Semua rangkaian harus dilakukan pengujian sarana, baik yang dilakukan di workshop Inka maupun di lintas. Hal itu sebagai pembuktian bahwa sarana yang dibuat telah sesuai kriteria keberterimaan dan memenuhi seluruh aspek regulasi serta standar terkait," ujar Bambang.

Terkait terjadinya insiden kecelakaan LRT beberapa waktu lalu, sebanyak empat trainset yang terdampak telah dikirim ulang ke Madiun untuk dinormalisasi. Setelah itu, juga akan dilakukan uji ulang mulai dari FAT hingga pengujian dinamis bersama KAI dan Balai Pengujian DJKA.

Meski terdapat empat rangkaian yang harus dinormalisasi dan menjalani tes ulang, Bambang menegaskan, Inka tetap yakin target pengoperasian LRT Jabodebek pada Agustus 2022 dapat tercapai.

LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah dalam rangka memberikan kemudahan dan kecepatan pada transportasi masyarakat. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 3,9 triliun dengan jumlah mencapai 31 rangkaian atau sebanyak 186 kereta.

Transportasi massal berupa LRT yang menghubungkan Jabodebek tersebut melibatkan sejumlah lembaga, yakni Kementerian Perhubungan, KAI, PT LRT, Inka, PT LEN Industri, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Terkait insiden tabrakan LRT Jabodebek saat melakukan uji coba pada 25 Oktober 2021, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, aspek keselamatan menjadi aspek utama dalam setiap pembangunan infrastruktur pada sektor transportasi. Hal tersebut

disampaikan Budi saat Simulasi Perbaikan Prosedur Standar Operasi atau Standard Operating Procedure (SOP) atau Tabletop Exercise SOP pelaksanaan uji coba LRT Jabodebek yang diselenggarakan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, beberapa waktu lalu.

“Kelalaian yang disebabkan faktor manusia (human error) tidak akan terjadi kalau dalam melaksanakan pekerjaannya memiliki etos kerja yang mengutamakan keselamatan. Jadi, etos kerja yang mengutamakan keselamatan harus dikerjakan, sekali lagi, harus dikerjakan,” kata Budi.

Budi mengungkapkan, kejadian kecelakaan LRT Jabodebek saat melakukan uji coba menjadi pelajaran yang mahal dan menjadi momentum seluruh unsur terkait untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki tata kerja, baik dari aspek SDM maupun SOP.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat