Petugas saat mengemudikan armada prototipe | Republika/Putra M. Akbar

Otomotif

Lebih Aman dengan Sabuk Keselamatan Penumpang Belakang

Secara regulasi, yang diwajibkan menggunakan sabuk keselamatan adalah pengemudi dan penumpang depan.

OLEH ERIK ISKANDARSYAH Z

Nyawa seorang publik figur terenggut dalam kecelakaan tunggal pada Kamis (4/11). Sebelumnya, dia dan suaminya sempat mengunggah story Instagram saat melakukan perjalanan menggunakan mobil.

Dari story itu, terlihat bahwa aktris berusia 28 tahun itu duduk pada bangku baris kedua tanpa menggunakan sabuk keselamatan atau seat belt. Artinya, kemungkinan besar saat kejadian pun dia berada dalam kondisi yang sangat berisiko karena tak mendapat perlindungan dari seat belt.

Melihat hal itu, masyarakat pun dianggap perlu mengambil pelajaran. Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, saat ini seluruh mobil yang dipasarkan telah dibekali dengan sejumlah fitur keselamatan, termasuk seat belt di seluruh bangku.

Tentu, seluruh seat belt itu dihadirkan untuk bisa digunakan oleh tiap pengendara saat melakukan perjalanan. "Seat belt adalah fitur primer yang didesain untuk menjaga agar pengendara tetap berada dalam bangku saat kondisi apa pun," kata Sony kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Artinya, seat belt bisa mengurangi fatalitas saat terjadi kecelakaan. Ini mengingat saat terjadi kecelakaan, pengendara sangat berpotensi untuk mengalami dorongan gravitasi atau seat belt yang sangat kuat sehingga bisa terpelanting ke segala arah.

"Tanpa seat belt, pengendara bisa menjadi seperti sebuah biji karambol yang akan terpental ke mana-mana apalagi jika mobil terguling. Bahkan, pengendara juga bisa terpental ke luar dari mobil," ujarnya.

Kemungkinan pengendara terpental keluar dari mobil bisa terjadi gmeski pintu sedang dalam keadaan terkunci. Menurutnya, sistem penguncian pintu bisa tak bekerja secara optimal saat mobil mengalami benturan keras yang menimbulkan perubahan struktur dalam sistem pengunci.

Bahkan, kerasnya benturan saat terjadi kecelakaan juga bisa membuat pintu mobil terlepas. Oleh karena itu, dia sangat menyarankan agar penumpang di bangku belakang selalu menggunakan seat belt. "Hal ini sangat penting karena berdasar kecelakaan yang selama ini terjadi, penumpang belakang kerap mengalami cedera yang paling fatal," ucap dia.

Terlebih, biasanya penumpang menggunakan waktu senggangnya di dalam kendaraan untuk tidur. Kondisi ini pun membuat penumpang tidak sigap saat terjadi kecelakaan. Artinya, penumpang itu akan sangat terkejut dan tak sempat berpegangan saat terjadi kecelakaan. Di situlah seat belt bisa membantu penumpang agar tetap dapat berada di posisi yang lebih aman meski tak sempat berpegangan.

Meski, secara regulasi, saat ini yang diwajibkan untuk menggunakan sabuk keselamatan adalah pengemudi dan penumpang depan. Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, regulasi itu tertuang dalam pasal 106 ayat (6) UU LLAJ yang menyatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan.

Meski demikian, dia tetap menyarankan agar penumpang belakang juga menggunakan seat belt. "Demi keselamatan penumpang belakang, kami sangat menganjurkan agar penumpang juga menggunakan seat belt," kata Argo Wiyono kepada Republika, Rabu (10/11).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PJR Korlantas Polri (pjrkorlantaspolri)

Oleh karena itu, dia berharap agar seluruh penumpang bisa meningkatkan kesadaran akan keselamatan dengan mengenakan seat belt. Ini mengingat telah banyak kecelakaan fatal yang membuat pengendara terlempar dari kendaraan karena tak mengenakan sabuk pengaman.

Anjuran itu juga disampaikan oleh Mercedes Benz yang menjadi salah satu pabrikan yang sangat memperhatikan keselamatan pengendara. Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes Benz Distribution Indonesia (MBDI) Karyanto Hardjosoemarto mengatakan, hal ini perlu diperhatikan karena seat belt adalah fitur keselamatan utama.

"Kami sangat menganjurkan agar penumpang belakang selalu menggunakan seat belt. Karena jika tidak menggunakannya, maka akibatnya bisa fatal saat terjadi kecelakaan," kata Karyanto.

Mercedes Benz juga memperhatikan keselamatan penumpang belakang lewat sejumlah fitur lain. Contohnya, pada produk S-Class yang ditawarkan dengan harga sekitar Rp 2,5 miliar. Mobil rakitan Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, ini telah dilengkapi dengan airbag belakang yang dapat sangat mengurangi benturan di kepala dan bahu penumpang kursi belakang saat terjadi kecelakaan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat