Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan rekannya Marcus Fernaldi Gideon mengembalikan kok ke arah lawannya asal Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik dalam babak perempat final All England Open 2020 di Arena Birmingham, In | NAFI-HUMAS PBSI/ANTARA FOTO

Olahraga

Pebulu Tangkis Pelapis Kian Menjanjikan

Pebulu tangkis pelapis harus lebih meningkatkan rasa percaya diri.

JAKARTA -- Manajer tim bulu tangkis Indonesia di ajang Hylo German Open 2021 Aryono Miranat mengakui, tur Eropa yang baru saja usai begitu menguras energi. Namun, ada kegembiraan tersendiri yang ditunjukkan para pelapis Pelatnas Cipayung di tiga turnamen Eropa, khususnya di Jerman.

Dari tiga turnamen Eropa, yakni Denmark Open, French Open, dan Hylo Jerman Open, Indonesia hanya mendapatkan satu gelar di Jerman melalui pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon setelah di final mengalahkan juniornya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, 22-20 dan 21-14, Ahad (7/11).

"Mengakhiri rangkaian tur Eropa ini memang menguras tenaga, pikiran, dan mental. Namun, berkat kerja keras dan kemauan tinggi para pemain, semuanya bisa diatasi saat bertanding di tengah lapangan. Meski capek, pemain bisa menikmati setiap laga," ujar Aryono, Senin (8/11).

Untuk evaluasi teknik, lanjut Aryono, mungkin masing-masing sektor sudah membahasnya. Sebagai manajer tim, ia hanya bisa mengucapkan terima kasih untuk kerja keras semua anggota tim.

"Lumayan dapat satu gelar juara, dua runner-up, serta tiga semifinalis di Jerman. Ada peningkatan dari para pelapis yang performanya cukup menjanjikan, apalagi dalam kondisi capek akibat mengikuti tur Eropa yang berlangsung sejak akhir September," ujar Aryono.

Pelatih ganda campuran Nova Widianto mengomentari laga final saat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kalah dari wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 20-22 dan 14-21.

"Praveen dan Melati banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini sangat merugikan karena tampil di final. Melati, seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, seperti tidak percaya diri. Permainannya seperti bingung sendiri. Sementara Praveen, tenaga tangannya kelihatan menurun," ucap Nova.

Selain itu, lanjut Nova, masih banyak bola-bola Praveen/Melati yang gampang mati sendiri. Meskipun bisa tampil di final, performa Praveen/Melati dinilainya belum maksimal. "Pasangan Thailand memang lebih tenang di poin-poin kritis," ujarnya.

Praveen menyatakan tidak mau menyerah dan akan berusaha lebih keras lagi untuk meraih gelar di turnamen selanjutnya. Turnamen tersisa pada 2021 yakni Indonesia Masters 2021 (16-21 November 2021), Indonesia Open 2021 (23-28 November 2021), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember 2021). Ketiganya akan digelar secara gelembung di Denpasar Bali. Selain itu juga masih ada Kejuaraan Dunia (12-19 Desember 2021) di Huelva, Spanyol.

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) siap menggelar dua ajang bulu tangkis kelas dunia, yakni Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021, di Nusa Dua, Bali, setelah vakum selama dua tahun menggelar kejuaraan karena pandemi Covid-19.

Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mengungkapkan alasan Bali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan turnamen. Salah satunya adalah fasilitas arena pertandingan yang memadai.

Selain soal fasilitas arena pertandingan, Bali juga dipilih karena dinilai sebagai wilayah yang menerapkan protokol kesehatan paling ketat, termasuk angka vaksinasi yang tinggi.

Penyelenggaraan Indonesia Masters dan Indonesia Open 2021 di Bali juga diharapkan menjadi momentum untuk pemulihan perekonomian Bali setelah terpukul pandemi Covid-19. Dua kejuaraan internasional tersebut juga menjadi ajang pembuka menuju puncaknya, BWF World Tour Finals, yang juga digelar di Bali.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat