Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berupaya membersihkan sampah dan material yang menyumbat drainase sekaligus memperbaiki jalan yang hancur saat hujan deras di Jalan Jajaway, Dago, Kota Bandung, Kamis (4/11). Tindakan itu sebagai antisipasi cuaca ekstrem | Edi Yusuf/Republika

Nasional

Empat Provinsi Waspadai Dampak La Nina

Dampak La Nina, intensitas hujan menjadi tinggi dan beberapa daerah diprediksi mengalami banjir.

JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Ganip Warsito meminta empat provinsi mewaspadai dampak fenomena La Nina. Keempatnya, yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Ganip mengatakan perkembangan La Nina diprediksi akan terjadi hingga medio Februari 2022. Dampaknya, intensitas hujan menjadi tinggi dan beberapa daerah diprediksi mengalami banjir.

"Pada empat provinsi tersebut, pada level lebih kecil kabupaten dan kota, kewaspadaan dan mitigasi dampak La Nina mutlak dilakukan," ujar Ganip dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi La Nina, Kamis (4/11).

Ganip memaparkan data dari 17.032 kejadian bencana, yang paling tinggi angkanya pada periode 2016-2020 adalah bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem. Tujuh provinsi tercatat mengalami kejadian bencana paling tinggi, yakni Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Selama 2021 tercatat hingga 3 November dari 2.242 kejadian bencana, yang paling mendominasi adalah banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Ganip mengatakan wilayah kabupaten/kota di Indonesia yang perlu menjadi atensi kewaspadaan di antaranya di Jawa Barat, yakni Bogor, Sukabumi, Kota Bogor, Bandung, dan Bandung Barat. Di Jawa Tengah. Kabupaten/kota yang diminta waspada, yakni Cilacap, Kota Semarang, Banyumas, Magelang dan Wonogiri. Selanjutnya di Jawa Timur, yakni Ponorogo, Trenggalek, Situbondo, Jember, dan Nganjuk. Terakhir di Sulawesi Selatan, yakni Banreng, Barru, Bone, Bulukumba, dan Enrekang.

Bencana sering terjadi di wilayah tersebut dalam rentang waktu 2016-2020. Ganip meminta atensi semua pihak untuk kewaspadaan bencana hidrometeorologi dari dampak fenomena La Nina yang beriringan dengan periode puncak musim hujan.

Sementara, banjir sudah melanda Desa Sumberbrantas dan Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (4/11) sore. Dalam keterangan resminya, Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan, banjir diakibatkan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis siang.

"Berdasarkan informasi dari warga telah terjadi kejadian bencana banjir di Desa Sumberbrantas RT 2 RW 2," tulis Pusdalops BPBD Kota Batu dalam pernyataan resminya, Kamis (4/11).

Berdasarkan keterangan BPBD Kota Batu, banjir diakibatkan aliran air hujan yang membawa material lumpur beserta kayu berdiameter besar. Aliran ini langsung menutup akses jalan di desa-desa tersebut.

Seiring dengan meningkatnya curah hujan di berbagai daerah di Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah juga meminta seluruh kabupaten/kota memastikan kesiapsiagaan guna mengantisipasi bebagai potensi bencana hidrometerologi.

Terkait hal ini, BPBD Provinsi Jawa Tengah telah bersurat kepada seluruh daerah melalui masing-masing sekretaris daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam yang jamak terjadi bersamaan datangnya musim penghujan.

“Terlebih, BMKG juga telah mengingatkan mengenai dampak fenomena La Nina,” ungkap pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian (Plt Kalakhar) BPBD Provinsi Jawa Tengah, Safrudin di Semarang, Rabu (3/11).

Menurut Safrudin, potensi bencana hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor cukup besar terjadi setiap tahun di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, terutama ketika daerah ini memasuki musim penghujan. Maka Pemprov Jawa Tengah sudah menyiapkan langkah antisipasi, terutama mengingatkan kembali daerah (kabupaten/kota) yang memiliki kerawanan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.

BPBD Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan surat kepada sekda seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk meningkatkan kewspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi perkembangan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. “Karena kemungkinan dampak fenomena La Nina terhadap potensi bencana --seperti yang disampaikan BMKG— juga ada. Maka kami mengingatkan kembali dan menyebarkan informasi tersebut ke berbagai daerah yang memiliki kerawanan bencana hidrometerologi,” jelasnya.

BPBD, masih kata Safrudin, juga telah menyampaikan informasi terkait dengan sejumlah daerah yang masuk dalam peta kerawanan, baik itu daerah yang rawan terhadap bencana alam banjir hingga rawan bencana tanah longsor.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat