Jingga & Senja menghadirkan jalinan kompleks antara persahabatan, cinta, dan persaingan antarsekolah | Youtube

Geni

Penceritaan Realis 'Jingga & Senja'

Jingga & Senja menghadirkan jalinan kompleks antara persahabatan, cinta, dan persaingan antarsekolah

Novel tetralogi best seller Jingga & Senja diadaptasi menjadi sebuah serial. Tayang di Vidio, serial ini mengisahkan perjalanan cinta Tari (Yoriko Angeline) dan Ari (Abidzar Al Ghifari).

Selain bernama hampir sama, keduanya juga sama-sama lahir saat matahari terbenam. Takdir mempertemukan mereka dalam suasana “perang” antarsekolah.

Ari yang sering dicap sebagai biang kerok sekolah, baru kali ini bertemu perempuan yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga (Giulio Parengkuan), rival Ari dari SMA lain.

Kisah tentang Tari dan Ari merupakan hasil kerja sama Vidio dengan rumah produksi Rapi Films. Serial orisinal ini juga didukung oleh rumah produksi Screenplay di bagian produser eksekutif.

"Jingga & Senja” dibintangi sejumlah aktris muda, di antaranya, Yoriko Angeline, Abidzar Al Ghifari, Giulio Parengkuan, Keisya Levronka, dan Amel Carla. “Dengan modal cerita adaptasi yang sudah sangat kuat, konsep cerita serial dikemas dengan gaya penceritaan realis,” kata sutradara “Jingga & Senja” Kuntz Agus dalam konferensi pers di CGV Pacific Place, Senin (25/10).

Kuntz menjelaskan, “Jingga & Senja” menghadirkan jalinan kompleks antara persahabatan, cinta, dan persaingan antarsekolah di jenjang SMA sehingga lebih terasa dekat dengan penonton. Tayangan ini menjanjikan kisah menarik tentang keluarga dan persahabatan. 

Kuntz tak memiliki kesulitan berarti mengarahkan “Jingga & Senja” yang kebanyakan mengambil lokasi di Jakarta. Namun, dia sempat mengalami sedikit kendala terkait adegan tawuran karena adanya larangan berkerumun. 

Tim produksi akhirnya meminta izin untuk menutup jalan di daerah Menteng, Jakarta Pusat, untuk mengambil adegan lempar-lemparan batu. “Kami merasa mengalami lagi masa SMA yang bengal jadi ingat lagi. Ini bisa jadi hiburan bahwa tawuran tak baik,” kata dia.

Syuting pada masa pandemi, menurut dia, justru membuat pekerjaan cepat selesai.

“Positif poinnya adalah ini membuat kami bisa kejar durasi syuting di lokasi lebih sehat,” ujarnya.

Produser “Jingga & Senja”, Sunil Samtani, awalnya ingin mengadaptasi novel yang sudah terjual lebih dari 70 ribu eksemplar itu menjadi film. Namun, karena situasi yang tidak sesuai, Sunil memutuskan menghadirkan adaptasi dalam bentuk serial.

 
Novel Jingga dan Senja ini salah satu novel yang sangat terkenal sekali, maka saya memutuskan untuk membuat serial bekerja sama dengan Vidio.
 
 

“Novel Jingga dan Senja ini salah satu novel yang sangat terkenal sekali, maka saya memutuskan untuk membuat serial bekerja sama dengan Vidio,” ujar Sunil.

Dia menjelaskan, proses development cerita sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Tim menyerahkan penulisan naskah pada Titin Wattimena yang dikenal memiliki sentuhan ajaib untuk cerita-cerita remaja.

Chief of Content Vidio, Tina Arwin, menganggap novel Jingga & Senja merupakan karya literatur indah yang menawan hati banyak pembaca. Karakter yang ada di dalamnya membawa kisah romansa yang unik. Dia optimistis, cerita tersebut membuat penonton terhanyut dalam kisah dua orang yang terhubung dengan takdir yang akhirnya menemukan satu sama lain.

 
Karena sebelumnya juga sudah tahu kalau Jingga & Senja adalah novel best seller dan punya pembaca yang sangat banyak.
 
 

Aktris Yoriko senang terlibat di proyek “Jingga & Senja”. "Karena sebelumnya juga sudah tahu kalau Jingga & Senja adalah novel best seller dan punya pembaca yang sangat banyak,” kata dia.

Yoriko tidak merasakan tantangan berat memerankan Tari. Namun, dia sempat kesulitan bagaimana berperan merespons sikap dari karakter Ari. Yoriko banyak mendapat bantuan dari sutradara dengan beberapa referensi mood character.

“Ini enggak susah (bangun chemistry) karena sudah kenal lama sama Abi (Abidzar), paling kayak sharing saja bagaimana pas adegan,” ujar aktris kelahiran 23 Agustus 2002 itu.

Meskipun memiliki sedikit kekhawatiran memerankan karakter dari novel, Yoriko yakin kerja keras para pemain akan memberikan hasil terbaik.

Abidzar sudah membaca novel Jingga & Senja sebelum memulai proses syuting. Dia menggambarkan karakter Ari sosok yang "dilabeli" oleh orang-orang di sekitarnya dan kesepian. “Karakter ini, menariknya, dia masih punya sisi positif kok,” kata Abidzar.

Serial “Jingga & Senja” tayang mulai 29 Oktober 2021 di Vidio. Penayangan perdana diluncurkan tiga episode sekaligus. Kemudian, episode berikutnya sampai delapan hadir setiap Jumat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat