Ilustrasi KIFF 2021 | Youtube

Geni

Film Indonesia-Korea Berbagi Layar di KIFF

KIFF merupakan acara yang diselenggarakan Korean Cultural Center (KCC) Indonesia.

Buchaechum atau tari kipas tradisional Korea menandai pembukaan Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2021. KIFF merupakan acara bertaraf internasional yang menampilkan beragam film menarik dari Korea dan Indonesia.

Acara ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan budaya Korea dan Indonesia melalui film-film yang ditayangkan selama 27-31 Oktober 2021. KIFF merupakan acara yang diselenggarakan Korean Cultural Center (KCC) Indonesia di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia dan CGV Cinemas.

“Kami bertugas menyebarkan pertukaran budaya Indonesia dan Korea. Acara ini salah satu acara tahunan Pemerintah Korea dan CGV di Indonesia,” kata Director of KCC Indonesia, Kim Yong-woon, saat membuka KIFF 2021 di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (27/10).

Acara KIFF di Indonesia bukan hal yang baru. Sejak 2013, KIFF mampu menyita perhatian ribuan orang untuk datang ke bioskop. Mulai dari duta besar Republik Korea untuk Indonesia, pejabat pemerintah, politisi, artis Indonesia, dan pencinta K-pop menunjukan dukungannya terhadap perfilman Korea dan Indonesia.

Pada tahun ini, KIFF 2021 mengusung tema "Adapting and Moving Forward Together" di mana acara berlangsung secara daring dan luring, melalui bioskop menyesuaikan dengan keadaan kondisi saat kini. Untuk acara luring, KIFF 2021 memutar film dari berbagai genre, termasuk film Indonesia, yang dilakukan di CGV Jakarta (CGV Grand Indonesia) dan Bandung (CGV Paris Van Java). Untuk acara daring, pemirsa juga dapat menyaksikan melalui platform Vidio.

“KCCI tahun ini memperkenalkan film berkualitas tinggi berbagai genre serta pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia,” ujar Kim.

KIFF 2021 memutar sebanyak 10 film di bioskop CGV, masing-masing Pawn (2020), Samjin Company English Class (2020), The Box (2021), Escape from Mogadishu (2021), Hostage: Missing Celebrity (2021), Seobok (2021), Sinkhole (2021), Recalled (2021), Mekkah I’m Coming (2020), dan Asih 2 (2020). Rangkaian lineup film KIFF 2021 yang tayang secara daring di platform Vidio adalah Pawn (2020), Salut D’amour (2015), The Wailing (2016), Battle of Jangsari (2019), The Box (2021), Veteran (2015), Double Patty (2021), dan An Old Lady (2019).

Selama acara berlangsung, pemerintah membatasi kapasitas bioskop sejumlah 70 persen dan wajib melakukan check-in aplikasi PeduliLindungi dengan status warna kuning atau hijau. Selama berada di bioskop, pengunjung diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mematuhi protokol kesehatan.

“Semangat industri kreatif sebagai festival dari kedua negara dibuka dengan tujuan menjajaki pertumbuhan bersama di bidang industri film,” kata Kim.

Tidak hanya itu, demi memanjakan para pencinta film Korea di Indonesia, KCC dan CGV juga menggandeng Vidio untuk menayangkan deretan judul film Korea populer. Tujuannya, agar bisa disaksikan melalui aplikasi Vidio secara gratis. 

Film bertema bencana berjudul Sinkhole, menjadi pembuka acara KIFF 2021. Film dari Negeri Ginseng ini bercerita tentang Park Dong-won (Kim Sung-kyun), seorang pria yang pindah bersama keluarganya ke sebuah rumah baru yang dibeli setelah 11 tahun menabung. Mereka mengadakan pesta pindah rumah dan mengundang teman kantor. 

Hujan deras semalaman menciptakan tragedi, di mana seluruh bangunan rumah berlantai lima itu tiba-tiba tertelan lubang besar. Man-soo dan Sung-kyun, tetangga yang tak ramah, harus bekerja sama untuk berjuang menyelamatkan diri dan anggota penghuni bangunan dari lubang sedalam 500 meter itu.

Selain Kim Sung-kyun, Sinkhole memiliki pemeran luar biasa lainnya, seperti Cha Seung-won (Jung Man-soo), Lee Kwang-soo (Kim Seung-hyun), Kim Hye-Jun (Hong Eun-joo), Nam Da-reum (Jung Seung-tae), Kim Hong-pa (kepala departemen penyelamat Seo), dan Ko Chang-seok (kapten penyelamat).

Sinkhole arahan sutradara Kim Ji-hoon itu sukses memperkenalkan masing-masing karakter di awal film. Seluruh aktor terlihat cocok dengan karakternya. Cha Seung-won memiliki karakter yang unik sebagai Man-soo. Lee Kwang-soo, seperti tampil sebagai dirinya sendiri saat memerankan Kim Seung-hyun. Sinkhole tak hanya menghadirkan komedi dari awal hingga akhir film, tetapi juga aksi dan emosi menegangkan.

Kim Ji-hoon yang memiliki spesialis film bencana menghadirkan berbagai efek khusus yang tidak terlihat seperti film murahan. Kim Ji-hoon sangat baik menampilkan adegan proses tenggelamnya bangunan yang mencekam, tetapi masih dengan bumbu komedi. 

Dalam ruang yang sempit dan terbatas, penulis Jeon Cheol-hong mengeksplorasi bagaimana para karakter bahu mambahu bertahan hidup, menghadapi cuaca hujan, berhadapan dengan lumpur, mencari persediaan makanan, dan lain-lain. Rasanya sangat pas menghadirkan film ini sebagai drama komedi yang tidak memiliki banyak elemen dramatis, sehingga tidak membosankan.

Seperti konten Korea lainnya, film berbiaya 15 miliar won ini (sekitar Rp 181 miliar) membawa isu sosial tentang harga rumah yang sangat mahal di kota-kota besar. Di Seoul, orang menganggap unit rumah yang ideal adalah apartemen.

Namun, harganya yang terus meroket membuat keluarga dari kelas menengah hampir tidak mungkin memilikinya. Kemudian, banyak muncul apartemen-apartemen di mana-mana yang mengkhawatirkan dari sisi keselamatan bangunan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat