Calon penumpang pesawat terbang melakukan pemindaian kode batang melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki area Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (26/10/2021). Pemerintah terus melakukan upaya antisipasi peningkatan mobilitas masyar | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Satgas: Waspadai Mobilitas Warga

Pemerintah terus melakukan upaya antisipasi peningkatan mobilitas masyarakat jelang periode libur Nataru.

JAKARTA -- Pemerintah terus melakukan upaya antisipasi peningkatan mobilitas masyarakat jelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut, kasus di Indonesia yang tengah mengalami penurunan perlu terus dipertahankan agar tak kembali meningkat.

Pemerintah pun belajar dari pengalaman pada 2020 lalu ketika periode libur akhir tahun memicu peningkatan kasus di Indonesia, bahkan di dunia. “Mobilitas penduduk yang terus meningkat menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan penurunan kasus, terutama seiring dengan menurunnya kasus dan pembukaan aktivitas sosial ekonomi,” ujar Wiku saat konferensi pers, Jumat (29/10).

Pemerintah tetap berhati-hati dan menyusun strategi untuk mempertahankan penurunan kasus pada periode Nataru mendatang. Saat ini, katanya, tren mobilitas sudah mengalami kenaikan, yaitu mencapai 22,14 persen di pusat belanja, 5,43 persen di taman, dan 2,68 persen di tempat ritel dan rekreasi.

Kenaikan mobilitas masyarakat di pusat perbelanjaan terkonfirmasi dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rabu (27/10). Indeks belanja masyarakat hingga awal Oktober sudah kembali ke level sebelum adanya pandemi, yaitu 106,2 dengan frekuensi belanja 120,9 seiring meningkatnya mobilitas masyarakat.

Wiku mengingatkan, kebijakan peniadaan mudik pada libur Idul Fitri 2021 lalu tidak cukup menekan pergerakan masyarakat. Penurunan kasus membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali meningkat.

Mobilitas di pusat perbelanjaan naik 34,14 persen, di taman naik hingga 20,43 persen, serta di tempat ritel dan rekreasi naik 1,43 persen. Mobilitas yang tinggi dan munculnya varian Delta menyebabkan kenaikan kasus signifikan selama sembilan pekan pasca Idul Fitri.

Saat ini, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus dilonggarkan seiring penurunan kasus. Hal itu membuat peningkatan mobilitas masyarakat yang kian menanjak. Pemerintah telah memangkas cuti bersama pada 24 Desember 2021 dan melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengambil cuti pada momentum hari libur nasional.

Pemerintah memperkirakan sebanyak 19,9 juta masyarakat akan melakukan perjalanan di Jawa dan Bali pada masa libur Nataru. Sebanyak 4,45 juta warga akan melakukan perjalanan di wilayah Jabodetabek. Karena itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh kepala daerah bisa mengatur dan mengelola periode libur tersebut.

Wiku mengatakan, peningkatan mobilitas tetap akan aman dari Covid-19 jika masyarakat selalu menghindari kerumunan dan menjaga jarak. “Apabila terdapat aktivitas sosial ekonomi yang mulai berjalan atau diujicobakan, tapi terbukti menyebabkan klaster atau kenaikan kasus, saya meminta untuk tegas menutup sementara dan mengevaluasi pembukaan aktivitas terkait,” kata dia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh warga Jateng tetap menjaga prokes guna mencegah gelombang ketiga Covid-19 setelah libur Nataru. Ada maupun tidak ada pembatasan akses jalan, katanya, pemda tetap siaga menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat.

"Kami baru coba simulasi, koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan apakah ada pembatasan atau tidak," kata Ganjar dalam keterangan, Kamis (28/10). 

Sementara, Pemerintah Kota Bandar Lampung pada Jumat (29/10) akan kembali melakukan penyekatan di perbatasan dan dalam kota. “Petugas akan keliling patrol tiap malam untuk mengantisipasi mobilitas orang yang akan ke Bandar Lampung dan atau sekedar melintas,” ujar Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, kemarin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat