Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ke-38 dan 39 ASEAN secara virtual di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10/2021). Jokowi yakin tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN. | ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Kepresidenan/

Internasional

Jokowi: ASEAN tak Ingin Terjebak Rivalitas

Jokowi yakin tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN.

JAKARTA –Kepada rekan-rekannya, Presiden Indonesia Joko Widodo menekankan pentingnya stabilitas kawasan dan kemitraan. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, Rabu (27/10).  

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang termasuk pemimpin 18 negara yang mengikuti KTT ini. Presiden Rusia Vladimir Putin juga dijadwalkan hadir secara virtual.

“Kita ingin terus melihat kawasan kita menjadi kawasan damai dan stabil. Saya yakin, tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis Istana Kepresidenan, Rabu.

“ASEAN mengharapkan kiranya AS dapat menjadi salah satu mitra utama dalam mengimplementasikan empat prioritas kerja sama AIOP yaitu maritim, konektivitas, SDGs dan kerja sama perdagangan investasi,” jelasnya.

Jokowi juga menjelaskan, ASEAN sedang membangun arsitektur kesehatan baru. ASEAN berharap AS akan menjadi salah satu mitra utama pembangunan ketahanan kesehatan ASEAN. Jokowi mengapresiasi dukungan vaksin AS kepada ASEAN yang jumlahnya lebih dari 30 juta.

Harapan membangun stabilitas bersama juga disampaikan Jokowi kepada Australia. Jokowi menyampaikan, Indonesia mengkhawatirkan pakta AUKUS (Australia, Inggris, dan AS) dan pengembangan kapal selam nuklir Australia yang dinilai dapat memantik semakin tingginya rivalitas di kawasan. Indonesia berharap agar Australia dapat melanjutkan keterbukaannya terhadap ASEAN.

“Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap status hubungan ASEAN-Australia menjadi comprehensive strategic partnership,” kata Jokowi.

Kepada Cina, Jokowi berharap agar hubungan ASEAN dan Cina terus menjalankan kemitraan yang saling menghormati dan saling menguntungkan. Hubungan tersebut telah terjalin selama 30 tahun.

 “Keberhasilan kita membangun kemitraan yang kokoh antara lain akan sangat dipengaruhi bagaimana kita mengelola Laut Cina Selatan,” kata dia.

photo
Peta klaim Laut Cina Selatan - (Wikipedia)

Selain itu, ASEAN dan China juga memiliki kepentingan yang sama untuk terus membangun kemitraan guna meningkatkan kesejahteraan. Jokowi  menegaskan, ASEAN tidak ingin terjebak di antara rivalitas yang dapat merugikan.

Jokowi juga mendorong kerja sama ASEAN dan Jepang di sektor infrastruktur. Selama ini, Jepang merupakan mitra terbesar ASEAN dalam bidang infrastruktur. Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN-Jepang secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10).

“Dari data yang ada, setidaknya saat ini Jepang memiliki beberapa proyek yang sedang berjalan dengan nilai 259 miliar dolar AS di beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia,” ujar Jokowi.

Pada 2023, Indonesia berencana menyelenggarakan Forum Infrastruktur Indo-Pasifik. Jokowi meyakini, Jepang akan mendukung penyelenggaraan forum tersebut.

Pertemuan negara besar

Biden dan Li hadir dalam KTT Asia Timur melalui video. Menurut Gedung Putih, Biden menguatkan dukungan AS pada arsitektur kawasan yang dipimpin ASEAN. Ia juga menyampaikan gagasan bekerja sama dan kemitraan dalam menghadapi isu-isu Indo-Pasifik.

Dalam kesempatan terpisah, Biden menyampaikan insiatif 100 juta dolar AS untuk kawasan Asia Tenggara. Dana itu dialokasikan untuk isu kesehatan, perubahan iklim, pendidikan, dan pemulihan ekonomi.

“Saya ingin Anda semua mendengar langsung dari saya tentang pentingnya AS menempatkan hubungannya dengan ASEAN,” kata Biden.

Ini pertama kalinya presiden AS menghadiri KTT Asia Timur sejak 2017. Semasa kepemimpinan presiden saat itu, Donald Trump, AS memilih absen dalam perhelatan ini. Forum yang digelar tiga hari ini membahas beragam isu, mulai dari keamanan, politik, hingga ekonomi.

Sementara Australia juga mengumumkan paket senilai 93 juta dolar AS untuk Asia Tenggara. Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga menegaskan, kesepakatan AUKUS tak mengubah komitmen Australia kepada ASEAN atau ASEAN outlook di Indo-Pasifik. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat