Ilustrasi Ami Awards sebelum pandemi Covid-19. | ANTARA

Geni

Mencari yang Terbaik di AMI Awards

AMI Awards melihat banyak pendatang baru yang bermunculan, kolaborasi seru, dan yang sangat mencengangkan.

Ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards kerap memberikan kejutan pada malam puncak penghargaan. Karya-karya para musisi Tanah Air yang ditampilkan sebagai nominasi telah dianggap sebagai yang terbaik. 

Meski masih pandemi Covid-19, semangat para musisi tak mengendur. Produktivitas didukung kreativitas dari para profesional musik dapat terlihat dari meningkatnya entri karya di ajang bergengsi tahunan ini.

Tahun ini, ada total entri 4.645 karya musisi yang diseleksi untuk menjadi nominasi. Angka itu naik sekitar 60 persen dari tahun lalu dengan jumlah 2.973 lagu.

Ketua Umum AMI Dwiki Dharmawan menjelaskan, entri itu berupa single dan album yang dirilis secara komersial dengan periode rilis dari 1 Juli 2020 sampai 30 juni 2021. Menurut dia, ini menjadi bukti bahwa pandemi tidak menurunkan kreativitas dan produktivitas insan musik Indonesia.

Tema “Spirit of Creativity” yang diusung juga menandakan kondisi para insan musik yang tetap membara demi keberlangsungan industri musik Indonesia. Ada total 55 kategori dan tiga penghargaan khusus pada pengumuman nominasi AMI ke-24 yang akan digelar pada 15 November 2021. Tiga penghargaan khusus tersebut, antara lain, Lifetime Achievement, Legend Awards, dan Dedikasi Musik. 

Dwiki melihat banyak pendatang baru yang bermunculan, kolaborasi seru, dan yang sangat mencengangkan adalah aransemen pada tahun ini sangat banyak. Hal itu di samping karya dari musisi lama yang juga tidak kalah segar. 

“Industri musik Indonesia tidak ketinggalan dengan karya baru, tetap semangat dan bertahan,” kata Dwiki saat konferensi pers virtal, Senin (18/10).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh FAN PAGE (tiaraandinitv)

Musik selalu dinamis dan berkembang. Talenta dan pendatang baru dinilai akan memberi energi tambahan di industri musik Indonesia pada masa mendatang. Energi baru tersebut akan memperpanjang eksistensi industri musik. 

Rentang usia berkarya di Indonesia juga sangat panjang dan tidak cepat luntur. Padahal, musisi-musisi baru dari generasi anyar juga terus bermunculan. 

AMI Awards juga mengapresiasi karya-karya populer berbasis bahasa daerah. Menurut Dwiki, AMI ingin mencakup dan mengakomodasi semua genre maupun karya musik yang tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia. 

“Ingin semua tercakup, ada dangdut, genre lainnya dan bahasa juga diapresiasi, pernah juga bahasa NTT, bukan hanya Jawa,” ujar Dwiki.

Sejumlah pendatang baru ada yang cukup mengejutkan karena masuk beberapa nominasi. Sebut saja Kaleb J dan Anneth Delliecia yang masuk lebih dari satu nominasi. Kedua penyanyi yang turut menghadiri pengumuman nominasi itu sama-sama masuk nominasi sebagai pendatang baru terbaik. 

Anneth Delliecia memborong kategori nominasi berkat lagu “Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti” dan Kaleb J atas karya “It's Only Me”. Kemudian untuk karya produksi terbaik (Anneth), pencipta lagu pop terbaik (Anneth), artis solo wanita pop terbaik (Anneth), tim produksi suara terbaik (Kaleb J), artis solo pria/wanita soul/R&B (Kaleb J).

Musisi dan Tim Sidang Kategorisasi, Syaharani, menyebut setiap genre mengalami pergeseran signifikan, terutama untuk musik pop dari tahun ke tahun. Pada tahun ini, tambahan sentuhan R&B juga bisa diidentifikasi sebagai pop. 

“Begitu juga alternatif yang semakin gila dan keren serta warnanya beda dan jadi lebar banget jaraknya. Di jaz kontemporer juga sangat berwarna dan mengejutkan,” kata Syaharani.

Karya musik jaz yang biasanya sedikit kali ini menjadi lebih banyak. Hal itu terutama bagi yang berani membuat solo instrumental. 

Tim kategorisasi melakukan diskusi cukup alot, sekitar 10-11 hari, dari pagi sampai malam untuk menentukan nominasi. Tim tidak ingin ada yang terlewat dalam analisis dan penilaian.

Kendala-kendala yang dihadapi juga bisa diatasi dengan baik. Alhasil, terciptalah semua kategorisasi yang diharapkan dapat diterima masyarakat Tanah Air.

Beberapa karya harus didengar berulang-ulang hingga mencapai kata sepakat dari Tim Sidang Kategorisasi. Menurut Syaharani, untuk menentukan musik jaz termasuk keputusan yang tidak mudah.

Tim kategorisasi juga paling banyak belajar dari genre pop. Sebab tren yang muncul cukup berbeda setiap tahunnya. 

Tren yang tumbuh mengalami perubahan cukup besar dari tahun sebelumnya. Contohnya, pada tahun lalu lebih populer karya yang berbau gitar vokal, tapi kali ini banyak sentuhan R&B. “Untuk pop harus dirasa, tidak hanya teoritikal, tapi rasa yang didiskusikan. Jadi, pergeserannya besar dan perubahannya sangat cepat kalau pop,” katanya.

Kategori untuk artis solo wanita pop terbaik, antara lain, Anneth (“Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti”), Bunga Citra Lestari (“12 Tahun Terindah”), Lyodra (“Tentang Kamu”), Raisa (“Tentang Dirimu”), Tiara Andini (“365”), dan Yura Yunita (“Tenang”).  Untuk artis solo pria pop terbaik, di antaranya Andmesh (“Tiba Tiba”), Judika (“Putus atau Terus”), Mikha Angelo (“Middle Ground”), Pamungkas (“Risalah Hati”), Rizky Febian (“Makna Cinta”), dan Stevan Pasaribu (“Belum Siap Kehilangan”). 

Untuk duo/grup pop terbaik diisi Juicy Luicy (“Lantas”), Maliq & D’Essentials (“Bilang”), Mocca (“Simple I Love You”), Noah (“Badai Pasti Berlalu”), dan RAN (“Orang yang Paling Kubenci”).

Di genre dangdut, ada Ikke Nurjanah (“Tak Mungkin Kembali”), Inul Daratista (“Seindah Pelangi”), Kristina (“Gelas Retak”), Lesti (“Kulepas dengan Ikhlas”), dan Nassar (“Baru Terasa”) yang masuk nominasi artis solo pria/wanita dangdut terbaik.

Terdapat pula karya produksi lagu berlirik spiritual Islami terbaik terdiri atas Fadly “Miskin Jangan Takut Kaya Jangan Sombong”), Opick (“Indahnya Ramadhan”), Sabyan (“Sapu Jagat”) Ungu feat Lesti (“Bismillah Cinta”), dan Wali (“MAMAS /Mati Masuk Surga”). Sementara, nominasi untuk kategori lagu berbahasa daerah terbaik diberikan kepada Happy Asmara (“Wes Tatas”), Ndarboy Genk (“Ojo Nangis”), Sanza Soleman (“Sama Sama Enak”), Trio Macan (“Los Dol”), Wandra feat Esa Risti (“Cidro 2”), dan Woro Widowati (“Aku Ikhlas”).

Tim AMI sepakat penyelenggaraan malam puncak tetap dilakukan dengan protokol kesehatan ketat tanpa mengurangi kemeriahan acara. Perhelatan AMI Awards akan disiarkan di stasiun TV RCTI pada pertengahan bulan depan. 

Head of Production Operation Department RCTI Tiurma Imelda Sinaga menyebut, sampai saat itu tiba, dukungan suara alias vote dari penggemar juga dapat membantu penentuan pemenang penghargaan nantinya. Malam puncak dijamin kembali hadir dengan konsep spesial dan sistem protokol kesehatan ketat. 

“Pastinya ada kejutan, tapi tidak boleh dibocorkan, bakal ada sesuatu yang keren dari pertunjukan, kolaborasi unik dan istimewa dari teman musisi,” kata Imelda.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat