Pemain Manchester United Edinson Cavani berusaha melepas tendangan gunting dalam sebuah pertandingan. | REUTERS/PHIL NOBLE

Olahraga

Jihad MU Menyulap Kekalahan Jadi Kemenangan Lawan Atalanta

Pada mulanya MU tertinggal dua poin dalam laga melawan Atalanta.

MANCHESTER – Cristiano Ronaldo keluar sebagai pahlawan dalam kemenangan Manchester United (MU) 3-2 atas Atalanta pada lanjutan matchday ketiga Grup F Liga Champions 2021/2022, yang berlangsung di Stadion Old Trafford, Kamis (21/10) dini hari WIB tadi.

Bermain di hadapan pendukung sendiri MU justru tertinggal dua gol oleh Atalanta melalui Mario Pasalic menit ke-15, dan tandukan bek tengah Merih Demiral menit ke-28.

Setan Merah baru bisa membalikan keadaan pada interval kedua lewat aksi gol Marcus Rashford menit ke-53, Harry Maguire menit ke-75 dan mega bintang Cristiano Ronaldo menit ke-81.

Hasil ini membawa MU naik ke peringkat satu klasemen Grup F dengan perolehan angka enam dari dua menang dan sekali kalah, diikuti oleh Atalanta di posisi kedua dengan koleksi nilai empat.

Sementara itu dua kontestan lain Villarreal berada di kursi ketiga disusul oleh wakil asal Swiss Young Boys sebagai tim juru kunci. Atalanta langsung mencoba peruntungannya pada menit ke-6 melalui penyerang Luis Muriel. Sayang, tembakan pesepak bola asal Kolombia dari luar kotak penalti masih melayang ke atas gawang David De Gea.

Giliran MU merespon lewat gelandang serang Bruno Fernandes menit ke-10. Tembakan spekulasi dari sisi sebelah kanan gawang Atalanta hanya berujung pada tendangan bebas.

Lima menit berselang publik Old Trafford dibuat terpaku oleh gol Mario Pasalic. Menyisir via kiri pertahanan MU, Davide Zappacosta melepas umpan mendatar yang langsung disambut oleh Pasalic.

Gelandang tengah MU, Scott McTominay terlihat gagal menutup ruang pun pergerakan Pasalic. Skor 1-0 untuk keunggulan La Dea, Atalanta.

Tertinggal gol lebih dahulu membuat MU kebakaran jenggot. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mencoba bermain lebih tinggi dengan membuat Atalanta bermain lebih dalam.

Hasilnya, peluang terjadi pada menit ke-20 lewat pemain tengah Fred. Berawal dari pergerakan cepat Ronaldo melalui sisi kiri pertahanan Atalanta, sang bintang langsung mengirim umpan ke tengah kotak penalti yang ditanduk Bruno Fernandes ke arah Fred.

Sayang, tembakan dengan kaki kiri pemain asal Brasil masih bisa diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang Atalanta, Juan Musso.

Situasi semakin suram bagi tuan rumah MU setelah Atalanta berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 lewat tandukan Merih Demiral menit ke-28. Gol tercipta dari umpan silang Teun Koopmeiners melanjutkan oper tendangan sudut.

Hingga memasuki pertengahan pertandingan Atalanta dinilai lebih baik dalam urusan memanfaatkan peluang menjadi gol. La Dea tercatat melakukan dua tembakan percobaan yang berujung pada gol. Sementara Setan Merah mencatat tiga tembakan dengan hanya dua yang mengarah tepat ke gawang.

Paul Pogba terlihat melakukan pemanasan pada menit ke-35. Pelatih Ole Gunnar Solskjaer diprediksi akan melakukan perubahan pada lini tengah MU yang memang tampil dibawah ekspektasi pada dini hari ini.

Marcus Rashford memiliki peluang untuk memperkecil kedudukan pada menit ke-42. Namun sayang, penyerang asal Inggris terlalu lama melepas tembakan yang membuat bek tengah Atalanta Demiral berhasil melakukan tackling bersih sekaligus merebut bola.

Rashford kembali mendapatkan peluang emas, kali ini tembakannya mengenai tiang gawang Atalanta. Hingga peluit turun minum berbunyi skor 2-0 untuk keunggulan Atalanta tetap bertahan. Solskjaer pun diklaim harus melakukan perubahan dalam skema permainan di tubuh Setan Merah.

Memasuki interval kedua pelatih Ole Gunnar Solskjaer tak melakukan pergantian pemain. Akan tetapi, penampilan anak-anak Setan Merah langsung menyengat lini pertahanan Atalanta.

Cristiano Ronaldo membuka peluang pertama bagi MU pada menit ke-48. Tembakan dengan kaki kanan dari tengah kotak 16 Atalanta masih mampu diblokir bek lawan.

Terdapat empat percobaan MU hingga menit ke-50 termasuk Rashford yang melepas tembakan spekulasi dari luar kotak penalti yang berbuah sepak pojok.

Gol!, MU sukses memperkecil kedudukan menjadi 1-2 melalui gol Rashford menit ke-53. Menerima umpan terobosan Bruno Fernandes Rashford langsung melepas tembakan menggunakan kaki kanan dari arah sebelah kiri bersarang ke sudut kanan gawang Juan Musso.

Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini melakukan rotasi dengan menarik keluar Luis Muriel digantikan oleh Duvan Zapata menit ke-56.

Tuan rumah nyaris menyamakan kedudukan andai tendangan jarak dekat McTominay pada menit ke-58 tak membentur tiang gawang sebelah kanan Juan Musso.

MU melakukan rotasi pemain pada menit ke-66 dengan memasukan Paul Pogba menggantikan McTominay dan menarik Rashford digantikan Edinson Cavani.

De Geas menunjukkan kelas, dua percobaan emas Duvan Zapata dari jarak dekat masih bisa diantisipasi. Bola yang bergerak bebas jatuh tepat di kaki Ruslan Malinovsky.

Gelandang serang Ukraina, Malinovsky tak membuang kesempatan dengan langsung melepas tembakan keras yang kembali dipatahkan oleh kiper MU, De Gea.

Publik Old Trafford bergemuruh pada menit ke-75 setelah sang kapten Harry Maguire berhasil memaksa Musso untuk memungut bola dari dalam gawangnya untuk kedua kali. Skor imbang menjadi 2-2.

Gol Maguire membuat para pemain MU bangkit, pemilik tiga gelar Liga Champions kali ini memegang kendali permainan yang berbalik menjadi tekanan untuk Atalanta.

Kerja keras MU terbukti, Atalanta kehabisan bensin setelah Ronaldo membalikan keadaan menjadi 3-2 lewat tandukannya usai menerima umpan terukur Luke Shaw pada menit ke-81. Skor 3-2 pun bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Deja vu Solskjaer

Sebelumnya Dewan Direksi Manchester United (MU) dikabarkan akan tetap mempertahankan Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih tim utama kendati Setan Merah sedang berada dalam tren buruk. Kendati begitu, tekanan terhadap pelatih asal Norwegia itu belum sepenuhnya sirna.

Kabar dukungan Dewan Direksi MU tetap harus dibayar Solskjaer dengan bukti nyata berupa peningkatan performa dan diiringi kemenangan. Dalam situasi inilah, MU diharapkan memberi bukti saat menjamu Atalanta di Stadion Old Trafford pada laga ketiga penyisihan Grup F Liga Champions, Kamis (21/10) dini hari WIB.

Bagi Solskjaer, ini bukanlah momen pertama dalam ikhtiarnya untuk lolos dari lubang jarum pemecatan. Selama dua setengah musim menukangi MU, setidaknya sudah dua kali posisi Solskjaer sebagai pelatih berada di ujung tanduk. Usai dipermalukan Burnley 0-2 pada lanjutan Liga Primer Inggris, Januari 2020 silam, kiprah Solskjaer di kursi pelatih MU diperkirakan hanya tinggal hitungan hari.

Begitu pula usai Setan Merah dipermalukan Istanbul Basaksehir, 1-2, November 2020 silam. Namun, di setiap momen itu, Solskjaer berhasil lolos. Pelatih berusia 48 tahun itu bahkan bisa membawa MU bangkit. Setelah dibekap Istanbul Basaksehir, Setan Merah memetik empat kemenangan beruntun di Liga Inggris.

Di laga kontra Atalanta, Solskjaer seolah kembali mengalami deja vu. Tuntutan untuk membawa MU bangkit seraya memperbesar peluang bertahan di kursi pelatih kembali membayangi Solskjaer usai timnya dibekap Leicester City, 2-4, akhir pekan lalu. Hasil minor itu menjadi kekalahan ketiga MU dari lima laga terakhir di semua ajang.

Selama periode tersebut, MU hanya bisa memetik satu kemenangan dan satu hasil imbang. Solskjaer tidak mau hanya mengandalkan keberuntungan untuk bisa mengulangi tren kebangkitan timnya selepas rumor pemecatan dirinya. Perubahan besar-besaran disiapkan Solskjaer di laga kontra Atalanta tersebut.

''Kami harus mengevaluasi semuanya, mulai dari skema hingga keseimbangan permainan. Kami akan melakukan perubahan. Kami harus kembali melihat ke cermin dan menyakinkan lagi diri kami untuk bisa tampil lebih baik,'' ujar Solskjaer di laman resmi klub, Selasa (19/10).

Perkara mentalitas bertanding ini pula yang menjadi sorotan gelandang MU, Paul Pogba. Ia menegaskan, tidak boleh lagi kebobolan dengan gol-gol yang sebenarnya bisa diantisipasi. ''Kami mesti bisa segera menemukan solusi atas hal ini,'' ujar Pogba, seperti dilansir Eurosports.

Pada laga nanti, Cristiano Ronaldo akan kembali memimpin lini serang. Ronaldo kemungkinan besar ditopang Mason Greenwood, Marcus Rashford, dan Bruno Fernandes. Sementara, Paul Pogba dan Scott McTominay diplot sebagai duet jangkar permainan United.

Namun, kekhawatiran muncul di lini belakang. Harry Maguire yang tampil di laga kontra Leicester City terlihat masih belum bisa tampil maksimal lantaran baru pulih dari cedera.

Di sisi lain, kondisi tidak lebih baik dialami Atalanta. La Dea kabarnya tidak akan bisa diperkuat pemain bertahan asal Italia, Rafael Toloi. Kapten Atalanta itu mengalami cedera otot dan mesti absen di laga tersebut. Toloi menyusul Matteo Pessina, Berat Djimsiti, Hans Hateboer, dan Robin Gosens yang harus menepi lantaran mengalami cedera.

Kendati begitu, pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, tidak mau timnya kehilangan momentum di pentas Liga Champions musim ini. Atalanta tercatat belum terkalahkan di Liga Champions musim ini. Momentum inilah yang ingin dilanjutkan Atalanta.

Selain itu, memimpin klasemen sementara Grup F dengan raihan empat poin, perempat finalis Liga Champions musim 2019/2020 itu menatap laga kontra MU dengan optimisme tinggi. Gasperini menilai, dua kesempatan menghadapi Setan Merah, diawali dengan lawatan ke Old Trafford, akan menjadi penentu keberhasilan timnya melangkah ke babak enam besar.

''Persaingan di grup ini masih sangat sengit. Dua laga (kontra MU) itu akan sangat penting dalam perjalanan kami di fase grup. Kami ingin mendapatkan keunggulan sebelum melakoni dua laga terakhir fase grup,'' ujar Gasperini, seperti dikutip Football Italia, beberapa waktu lalu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat