Aktor dan aktris pemeran film Jeritan Malam, Cinta Laura (tengah), Herjunot Ali (kiri) dan Winky Wiryawan (kanan) berbicara dalam sesi wawancara khusus dengan Kantor Berita Antara di ruang redaksi Antara di Jakarta, Senin (28/10/2019). Wawancara khusus te | Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Geni

Sineas Muda Kian Bersinar

Para sineas muda produktif menghasilkan karya yang inspiratif.

Industri film Indonesia terus berjuang melahirkan karya dalam situasi terbatas. Semangat dan optimisme dari para insan perfilman Tanah Air layak mendapat apresiasi.

Untuk itu, meski Indonesia masih dirundung pandemi Covid-19, ajang Festival Film Indonesia tetap dilaksanakan. “FFI kali ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Hilmar Farid, saat Malam Nominasi Piala Citra FFI 2021, Ahad (10/10).

Tema FFI tahun ini merupakan refleksi dari semangat insan film Indonesia, yaitu “Sejarah Film dan Media Baru” dengan subtema “Beralih Masa, Bertukar Rasa Film Indonesia”. FFI juga menjadi ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman Tanah Air yang telah diselenggarakan sejak 1955 yang berfungsi sebagai tolok ukur prestasi, apresiasi, dan promosi film Indonesia.

Dia mengucapkan selamat kepada karya-karya yang lolos seleksi. Menurut Hilmar, penyelenggaraan FFI adalah upaya pemerintah bersama para insan perfilman untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa, kearifan lokal, dan pembangunan bangsa melalui film.

Lewat FFI, Indonesia juga bisa memperkenalkan dan mempromosikan film-film ke dunia. “Tak menutup kemungkinan membuat studio besar tertarik dengan film yang kita miliki, sehingga penting untuk tetap menggelar Festival Film Indonesia,” kata Hilmar.

Melaksanakan acara besar di tengah pandemi bukanlah hal mudah. Ketua Bidang Penjurian Festival Film Indonesia (FFI) 2021, Garin Nugroho, menyebut, proses penjurian sampai tahap penentuan nominasi melewati beberapa lapisan. Untuk kategori Film Cerita Panjang, penentuan daftar pendek berisi 22 film dilakukan melalui penjurian oleh 15 asosiasi profesi. Penentuan nominasi dilakukan oleh tiga orang perwakilan asosiasi profesi melalui voting dan diskusi.

Menurut dia, sampai tahap nominasi tersebut, Komite Penjurian antusias dan puas dengan hasil yang diperoleh. Sebab, ada keberagaman tema, genre, visual, juga munculnya nama-nama baru. “Hal ini menggambarkan geliat pelaku film Indonesia yang tetap tumbuh beragam walau dalam era pandemi yang tidak mudah,” kata Garin.

Seluruh proses penjurian murni dilakukan oleh para juri terpilih serta disaksikan dan diawasi oleh Komite Penjurian dan akuntan publik. Kredibilitas dan kerja keras yang diperlihatkan oleh asosiasi profesi dan insan juri nominasi FFI dinilai menunjukkan profesionalisme, geliat, dan semangat kebangkitan perfilman nasional pada masing-masing profesi. Sebuah semangat yang saling menumbuhkan untuk ekosistem perfilman Indonesia.

FFI 2021 telah menentukan sederet sineas muda berbakat yang masuk dalam sejumlah nominasi. Salah satunya, aktor Iqbaal Ramadhan yang masuk nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik berkat perannya sebagai Ali di film 

Ali & Ratu Ratu Queens. Dia bersaing dengan Reza Rahadian (Layla Majnun), Jefri Nichol (Jakarta Vs Everybody), Chicco Kurniawan (Penyalin Cahaya), Khiva Iskak (Preman), dan Deddy Mizwar (Sejuta Sayang Untuknya).

Band Iqbaal bersama Rinrin, Svmmerdose, juga masuk dalam salah satu nominasi FFI 2021. Lagu yang mereka ciptakan berjudul “On My Own” untuk soundtrack film Ali & Ratu Ratu Queens membuat Svmmerdose masuk nominasi Pencipta Lagu Tema Terbaik.

Di kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2021, ada Arawinda Kirana dalam perannya di film Yuni, Hana Prinantina Malasan (Cinta Bete), Shenina Syawalita Cinnamon (Penyalin Cahaya), Wulan Guritno (Jakarta Vs Everybody), dan Nirina Zubir  (Paranoia).

Di kategori Film Cerita Panjang Terbaik, ada Ali & Ratu Ratu Queens, Bidasari Mencari Sayap, Cinta Bete, Paranoia, Penyalin Cahaya, Preman, dan Yuni. Sementara itu, nama-nama sutradara yang masuk kategori Sutradara Terbaik, yakni Aria Kusumadewa (Bidadari Mencari Sayap), Kamila Andini (Yuni), Lucky Kuswandi (Ali & Ratu Ratu Queens), Randolph Zaini (Preman), Riri Riza (Paranoia), dan Wregas Bhanuteja (Penyalin Cahaya). 

Daftar nomine tersebut merupakan hasil seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh 54 orang Juri Nominasi perwakilan dari asosiasi-asosiasi profesi perfilman. Para juri terdiri atas 45 orang Juri Nominasi untuk kategori Film Cerita Panjang dan sembilan orang Juri Nominasi untuk kategori Film Noncerita Panjang. Para juri telah bekerja sejak 15 September hingga 5 Oktober 2021.

Ketua Komite FFI 2021, Reza Rahadian, menyebut, malam pengumuman akan diadakan pada 10 November 2021, bertepatan dengan Hari Pahlawan. “Disiarkan langsung secara daring melalui akun Youtube Festival Film Indonesia, Kemendikbudristek RI, dan Budaya Saya,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat