Ilustrasi kegiatan BKMT. | Yasin Habibi/ Republika

Khazanah

BKMT Ingin Cetak Kader-Kader Muda

Ustazah Syifa Fauzia dinilai layak memimpin kembali BKMT.

JAKARTA — Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) baru saja menggelar Muktamar IX pada 6-9 Oktober 2021. Dalam perhelatan akbar ini, Ustazah Syifa Fauzia MA kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum BKMT. Putri almarhumah Prof Tutty Alawiyah ini telah memimpin BKMT sejak 2016.

Pada masa jabatan 2021-2026 ini, ada beberapa program penting yang akan dilaksanakannya, salah satunya mencetak kader-kader BKMT. Menurut dia, dalam pencetakan kader ini, perlu menjaring kalangan yang lebih muda sehingga bisa mengikuti kegiatan majelis taklim sekaligus berorganisasi. Ia melihat, selama ini kebanyakan yang berada di majelis taklim masih di rentang usia 40-50 tahun, bahkan 60-70 tahun.

"Saya ingin usia-usia yang lebih muda untuk bisa ikut membangun majelis taklim dan ikut dalam tatanan organisasinya agar bisa lebih aktif dalam menjalankan program BKMT dan menjadi penerus generasi majelis taklim selanjutnya," ujar dia.

Hal penting lain yang juga akan dilakukannya adalah mendata seluruh anggota organisasi di berbagai wilayah di Tanah Air.

"Ini sangat penting bagi organisasi-organisasi, apalagi seperti kami, BKMT, yang sudah berada di 33 provinsi, 400 lebih kabupaten, dan ribuan kecamatan di seluruh Indonesia," ujarnya kepada Republika, Senin (11/10).

Syifa menyadari, selama ini pendataan BKMT yang seharusnya menjadi agenda penting bagi organisasi masih sulit dilaksanakan. Anggota cenderung hanya ingin memiliki kartu tanpa mengisi data-data yang dibutuhkan. Padahal, dia menyampaikan, yang terpenting adalah data tersebut masuk ke dalam sistem BKMT sehingga ke depan bisa diketahui jumlah riil kepengurusan dan keanggotaan BKMT.

Syifa juga menyampaikan perlunya peningkatan ekonomi bagi para pengurus dan anggota BKMT. "Kita juga ingin lebih memfokuskan kepada hal-hal lain, seperti meningkatkan wawasan kebangsaan bagi para anggota dan pengurus," katanya.

Dia berharap, seluruh pengurus dan anggota BKMT lebih solid dan bisa memberikan manfaat yang besar untuk bangsa Indonesia. Dengan demikian, kalangan Muslimin dan Muslimat, baik dari sisi peranan maupun kualitas, bisa terdongkrak.

"Jadi, tidak hanya anggota atau pengurus BKMT, tetapi juga masyarakat luas dan umat. Majelis taklim adalah aset bangsa dan wadah yang tidak hanya berfungsi menjadi tempat pembelajaran agama, tetapi juga meningkatkan peran demi kemaslahatan umat," kata Ustazah Syifa.

Selama hampir dua tahun, dia melanjutkan, memang ada beberapa program yang tertunda akibat situasi pandemi Covid-19. Namun, berbagai program lain terus berjalan. Di antaranya, peningkatan pendalaman organisasi kepada para anggota dan pengurus, kegiatan sosial, terlibat dalam berbagai agenda baik yang digelar pemerintah, organisasi, maupun instansi.

"Kami juga ikut serta dalam berbagai hal yang dilaksanakan, seperti di televisi swasta dan kegiatan lainnya," ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Syifa Fauzia (syifaf)

Dalam pandangan mantan ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) DKI Jakarta, Prof Dailami Firdaus, BKMT yang berusia lebih dari 40 tahun sejak berdiri pada 1 Januari 1981, telah banyak  berkiprah di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial. Namun, ia berharap, ke depan BKMT bisa meningkatkan lagi dakwahnya dengan memanfaatkan teknologi.

“Memakai teknologi itu harus menjadi prioritas untuk sampai kepada dakwah di pelosok nusantara ini. Jadi, bukan hanya dakwah bil lisan, tapi juga dakwah langsung terjun ke masyarakat dan menggunakan teknologi yang bisa dijangkau oleh semua masyarakat Indonesia,” ujar Dailami.

Ia juga berharap, dakwah BKMT mampu memberikan pemahaman tentang Islam rahmatan lil ‘alamin, Islam yang menyejukkan, dan memberikan rasa aman bagi semuanya. Selain itu, sinergitas antara BKMT dan pemerintah juga perlu ditingkatkan.

Dailami juga berkomentar mengenai terpilihnya kembali Ustazah Syifa Fauzia sebagai ketua umum BKMT. Ia menilai, Ustazah Syifa layak memimpin BKMT lagi karena mewarisi perjuangan dakwah Prof Tutty Alawiyah sebagai pendiri BKMT.

“Alhamdulillah di kepengurusan Syifa Fauzia ini banyak terobosan yang dilakukan,” kata ketua Dewan Pembina BKMT ini.

Sejak masih kecil, menurut Dailami, Ustazah Syifa sudah kerap mengikuti kegiatan BKMT. Bahkan, ia selalu terlibat dalam kepengurusan majelis taklim dan memiliki pengalaman organisasi yang banyak. Karena itu, wajar jika ia dipercaya lagi untuk memimpin ibu-ibu pengajian di BKMT.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat