Warga berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Ahad (10/10). Pantai Parangtritis ramai dikunjungi warga meski status belum dibuka sejak PPKM Darurat lalu. Penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik dilihat dari menurunnya kasus kematian. | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Penanganan Covid-19 Indonesia Terus Membaik

Penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik dilihat dari menurunnya kasus kematian.

JAKARTA – Penanganan Covid-19 di Indonesia dinilai terus membaik. Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik dilihat dari menurunnya kasus kematian.

Iwan mengatakan tercatat ada 15 provinsi yang nihil kasus kematian per Sabtu (9/10). Provinsi itu adalah Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, penambahan kasus positif Covid-19 beberapa waktu terakhir berkisar di angka seribuan kasus. Per Ahad (10/10) tercatat 894 tambahan kasus positif Covid-19. Sedangkan kasus meninggal bertambah 39. Jumlah penambahan kasus tercatat menurun sejak beberapa hari terakhir

Pada Sabtu (9/10), kasus positif di Indonesia bertambah 1.167. Sedangkan per Jumat (8/10), kasus positif Covid-19 bertambah 1.384 pasien. Kondisi tersebut pun dinilai membuktikan penanganan Covid-19 di Indonesia sudah baik.

"Kematian nol berarti kasus baru Covid-19 di populasi sudah rendah dan penanganan kasus sudah baik. Saat ini secara umum dapat dikatakan wabah Covid-19 di Indonesia sudah terkendali," tutur Iwan, dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara.

Menurut dia, kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia dapat berdampak pada risiko kenaikan kasus di Tanah Air, jika Indonesia tidak menjaga ketat perbatasan internasional. Dia menilai Indonesia perlu melakukan itu, agar tidak ada kasus Covid-19 dari negara lain yang masuk.

"Meskipun wabah Cov-19 di Indonesia sudah terkendali, di mana kurang lebih satu bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan kasus masih ada jika kita tidak berhati-hati," ucap dia menegaskan.

Ia mengingatkan bahwa terkendalinya wabah Covid-19 saat ini, akibat pengendalian mobilitas dan aktivitas penduduk, penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat serta vaksinasi.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia harus memiliki dua modal penting agar keluar dari pandemi Covid-19. Selain penanganan secara kesehatan, modal spiritual dan modal sosial juga penting agar terlepas dari kondisi saat ini.

Wapres menjelaskan, modal spiritual dibutuhkan agar dalam menghadapi pandemi dijauhkan dari sikap putus asa yang akan melemahkan semangat.  Karena itu, usaha dan doa agar harus selalu dilakukan .

Sedangkan, modal sosial juga tak kalah penting untuk mempercepat bangsa Indonesia keluar dari pandemi. Sebab, kata Wapres, ikatan persaudaraan dan solidaritas akan menguatkan bangsa dalam memikul beban dan kesulitan.

"Untuk bangkit dari krisis pandemi, bangsa Indonesia memerlukan energi kolektif yang besar berupa empati, kepedulian, solidaritas sosial, dan gotong-royong dari seluruh masyarakat," kata Wapres, Sabtu (9/10).

Wapres mengingatkan, Indonesia termasuk yang masih mengalami dan berupaya menanggulangi pandemi Covid-19. Namun, Pemerintah tidak dapat mengatasi dan menanggulangi sendiri masalah pandemi ini, tetapi juga semua elemen bangsa.

"Kita sendirilah yang bisa mengupayakan kapan pandemi Covid-19 dapat berakhir, sehingga kita bisa hidup kembali secara normal. Jika kita semua taat melakukan protokol kesehatan dan vaksinasi, maka diharapkan pandemi ini dapat segera berakhir," ujar Wapres. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat