Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021). IHSG ditutup pada level 6.094,87 atau naik 26,65 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.068,21 | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Ekonomi

Saham Energi dan Perbankan Kerek IHSG

Kenaikan IHSG kembali ditopang oleh saham energi, di antaranya PT Medco Energy International Tbk

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di wilayah positif pada perdagangan Rabu (6/10). IHSG menguat signifikan hingga dua persen dan menembus level 6.417,32. Sedangkan indeks LQ45 melesat naik sebesar 2,87 persen.

Kenaikan IHSG kembali ditopang oleh saham energi, di antaranya PT Medco Energy International Tbk yang menguat 3,39 persen, PT Indo Tambangraya Megah Tbk menguat 3,32 persen, PT Bayan Resource Tbk menguat 3,22 persen, dan PT Adaro Energy Tbk naik 1,91 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kenaikan saham energi ini seiring dengan meroketnya harga komoditas batu bara. "Sejak harga batu bara meroket, fokus investor tertuju kepada saham sektor batu bara yang kemudian naik sangat tajam," kata Edwin, Rabu (6/10).

Pada perdagangan kemarin, harga komoditas kembali mengalami kenaikan tajam. Harga batu bara menguat sebesar 12,45 persen. Kenaikan ini juga diikuti oleh harga komoditas lainnya, seperti minyak sebesar 1,91 persen, CPO 3,5 persen, nikel 0,47 persen, dan timah menguat 1,27 persen.

Sementara itu, saham sektor lain, seperti farmasi, digital, teknologi, dan new economy yang dulunya pernah menjadi bintang saat ini ditinggalkan. Hal tersebut membuat posisi saham ini banyak yang tersangkut.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, kenaikan harga komoditas mendorong optimisme kinerja ekspor pada kuartal III yang dinilai lebih baik. Selain itu, pemulihan ekonomi dalam negeri juga menjadi katalis positif yang juga meningkatkan antusiasme pelaku pasar.

Dukungan perbaikan aktivitas ekonomi seiring dengan kemajuan dalam mengatasi pandemi Covid-19. Hal ini memberikan ruang pemerintah dalam melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat dengan menurunkan secara bertahap level PPKM. Hal ini meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami melihat IHSG masih berpotensi menguat. Kami belum mengubah target kami untuk IHSG pada 2021 yaitu berada pada 6.480," kata Okie.

Di sisi lain, kepercayaan investor terhadap Indonesia juga meningkat tecermin dari arus modal asing yang masuk ke pasar saham. Pada penutupan perdagangan hari ini, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih hingga Rp 4,82 triliun. Sejak awal tahun, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp 20,98 triliun.

Saham-saham yang banyak dibeli oleh asing, yaitu dari sektor perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah saham yang paling diminati dengan pembelian sebesar Rp 986,1 miliar, kemudian PT Bank Central Asia Tbk dengan pembelian Rp 757,4 miliar, serta PT Bank Mandiri Tbk dengan pembelian Rp 216,7 miliar.

Harga batu bara menembus angka tertingginya, yaitu 200 dolar AS per ton. Meskipun harga sedang membaik, PT Adaro Energy Tbk tetap fokus untuk menjaga keunggulan operasional. Head of Corporate Communication Adaro Energy, Febriati Nadira, menjelaskan, perseroan tetap akan mempertahankan keandalan operasional di tengah harga batu bara yang membaik.

"Adaro akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan dengan terus berfokus untuk mempertahankan margin yang sehat dan kelancaran pasokan ke pelanggan," ujar Febriati.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat