Warga mengantre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/10/2021). | ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.

Tajuk

Upaya Ekstra Vaksinasi

Vaksinasi tidak menghilangkan kemungkinan seseorang dari penularan Covid-19.

Jumlah penduduk Indonesia yang telah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi sekitar 53,3 juta orang. Data per Selasa (5/10) mengungkapkan, baru 25,6 persen dari total target program vaksinasi nasional.

Hingga akhir tahun ini, pemerintah menargetkan sekitar 208,2 juta penduduk Indonesia divaksin dengan dosis lengkap. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, warga yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama 90,6 juta jiwa.

Jumlah ini 45,44 persen dari total sasaran vaksinasi nasional, yang bertujuan membentuk kekebalan komunal. Vaksinasi tidak menghilangkan kemungkinan seseorang dari penularan Covid-19, tetapi membantu untuk mengurangi dampak gejala mereka yang terinfeksi.

Studi terbaru mengungkapkan, mereka yang tak divaksinasi berisiko lebih tinggi reinfeksi atau tertular kembali Covid-19. Riset Yale School of Public Health menyimpulkan reinfeksi bisa terjadi dalam kurun tiga bulan atau kurang dari itu setelah terkena Covid-19.

 
Vaksinasi tidak menghilangkan kemungkinan seseorang dari penularan Covid-19, tetapi membantu untuk mengurangi dampak gejala mereka yang terinfeksi.
 
 

Kekebalan yang terbentuk dari infeksi alami, kecil kemungkinan berjangka panjang dalam melawan infeksi selanjutnya. Seseorang yang terinfeksi Covid-19 jika belum divaksinasi, memiliki persentase lebih besar tertular kembali.

Jurnal The Lancet Microbe mengungkapkan hal serupa. Hasil studi ini menyebutkan, risiko reinfeksi pada mereka yang belum divaksin lebih tinggi. Bahkan, studi menganalisis reinfeksi bisa terjadi dalam waktu cukup singkat setelah seseorang sembuh dari Covid-19.

Lonjakan kasus Covid di Rusia beberapa waktu terakhir juga disinyalir karena faktor stagnannya tingkat vaksinasi warganya. Infeksi Covid-19 di Rusia kali ini merupakan gelombang ketiga. Jumlah kasus positif Covid-19 per hari bahkan sempat menyentuh 25 ribu kasus.

Angka ini meningkat empat kali lipat dari kasus Covid-19 di Rusia bulan lalu. Sejumlah pihak menilai, lonjakan kasus di Rusia ini dipicu rendahnya cakupan vaksinasi. Per pekan lalu, data vaksinasi dosis pertama 33,5 persen dari total populasi. Sedangkan yang menerima vaksinasi dosis lengkap hanya 27,4 persen. Kondisi di Rusia ini menjadi catatan penting bagi otoritas di Tanah Air. Ketika cakupan vaksinasi di sini masih kecil, perlu upaya ekstra agar program vaksinasi lebih kencang lagi.

Catatan Wakil Presiden Ma'ruf Amin patut menjadi perhatian. Wapres mengungkapkan, cakupan vaksinasi nasional hingga 3 Oktober 2021 baru 25,29 persen warga yang menjalani dosis lengkap. Adapun 45,03 persen dari target vaksinasi baru menerima dosis pertama.

 
Kita tak ingin yang terjadi di Rusia, terjadi di Indonesia. Untuk menciptakan kekebalan komunal dari penularan Covid-19 gelombang berikutnya, ikhtiar luar biasa harus dilakukan melalui vaksinasi.
 
 

Kita tak ingin yang terjadi di Rusia, terjadi di Indonesia. Untuk menciptakan kekebalan komunal dari penularan Covid-19 gelombang berikutnya, ikhtiar luar biasa harus dilakukan melalui vaksinasi.

Tentu saja, disiplin protokol kesehatan jangan kendur meski kasus positif harian Covid-19 menurun drastis. Kerja keras untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) 70 persen cakupan vaksinasi tahap pertama dan kedua jangan terhenti. Euforia penurunan kasus mestinya tidak mengendurkan ikhtiar vaksinasi warga hingga wilayah pelosok.

Guna menciptakan kekebalan masyarakat dari penularan virus dibutuhkan 208,5 juta warga Indonesia yang telah tervaksinasi. Jumlah yang tak sedikit dibandingkan capaian 90,6 juta jiwa yang kini telah divaksin dosis pertama.

Upaya vaksinasi yang luar biasa dan masif juga berkejaran dengan waktu. Dalam setahun ini, sasaran 70 persen populasi harus sudah divaksin dosis lengkap.

Dengan rata-rata 1,4 juta dosis per hari yang divaksin, masih dibutuhkan tujuh bulan dari sekarang atau sekitar medio 2022 untuk tercapai cakupan 70 persen. Bila ingin program vaksinasi 70 persen selesai tahun ini, dibutuhkan 2,5 juta dosis suntik per hari.

Sinergi pemerintah pusat dan daerah mesti diperkuat untuk meningkatkan kecepatan vaksinasi. Peran tokoh agama dan influencer lainnya perlu didorong agar mempercepat dalam menciptakan kekebalan kelompok ini. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat