Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan nama pengganti Azis Syamsuddin sebagai pimpinan DPR RI kepada Ketua DPR Puan Maharani di Media Center DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021). | Prayogi/Republika.

Nasional

DPR Bawa Pengganti Azis ke Paripurna

DPR akan membawa nama wakil ketua DPR pengganti Azis Syamsuddin ke rapat paripurna.

JAKARTA -- DPR akan membawa nama wakil ketua DPR pengganti Azis Syamsuddin, yakni Lodewijk F Paulus, ke rapat paripurna pada Kamis (30/9). Rencana ini muncul setelah DPR resmi menerima nama Lodewijk dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Puan mengatakan, DPR akan menyampaikan nama Lodewijk dalam rapat pimpinan Badan Musyawarah (Bamus) pimpinan sebelum membawanya ke rapat paripurna. "Kami sudah menerima langsung surat dari Ketua Umum Golkar yang mengusulkan nama Pimpinan DPR RI yang akan menggantikan Bapak Azis Syamsuddin," ujar Puan di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/9).

Partai Golkar resmi menunjuk Sekretaris Jenderalnya, Lodewijk F Paulus sebagai Wakil Ketua DPR menggantikan Azis Syamsuddin yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Surat permohonannya telah diserahkan kepada Ketua DPR Puan Maharani.

Airlangga mengatakan, Lodewijk merupakan sosok yang tepat mengisi posisi wakil ketua DPR bidang koordinator politik hukum dan keamanan (korpolkam). Apalagi, ia merupakan anggota Komisi I DPR yang sesuai dengan bidang tersebut.

"Tentunya dari di partai politik, dari segi ranking senioritas adalah nomor dua adalah sekjen. Kedua, Pak Lodewijk sudah berada di dalam Komisi I yang salah satunya adalah korpolhukam," ujar Airlangga.

Keputusan penunjukkan Lodewijk sebagai wakil ketua DPR diambil pada rapat pleno Partai Golkar yang digelar pada Senin (27/9) malam. Karena itu, Airlangga mengatakan, penunjukkan Lodewijk tak akan menimbulkan faksi di internal partai tersebut. 

Apalagi, ia mengatakan, hal tersebut juga sudah melewati mekanisme yang berlaku dan konsultasi kepada senior partai. Airlangga mengatakan, Golkar berkonsultasi dengan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, dan Ketua Dewan Penasehat partai Luhut Binsar Pandjaitan. 

"Jadi berbagai pertimbangan sudah diterima, juga dalam kesempatan ini kami juga berprihatin dengan yang terjadi dengan Pak Azis syamsuddin," ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan, Golkar menyampaikan keprihatinan terhadap Azis karena ia merupakan anggota DPR Fraksi Partai Golkar selama empat periode. "Sebagai keluarga besar kita akan terus membantu dan diharapkan beliau bisa menangani dengan konsentrasi," ujar Airlangga. 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin sebagai tersangka pemberi suap pada Sabtu (25/9) lalu. Ia terjerat perkara suap pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara TPK yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung Tengah.

"Setelah penyidik memeriksa sekitar 20 orang saksi dan alat bukti lain maka tim penyidik melakukan penahanan kepada tersangka," kata Ketua KPK, Firli Bahuri dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (25/9).

Penetapan itu setalah Azis dicokok KPK melalui upaya paksa penangkapan dengan langsung mendatangi rumah kediamannya yang berada di Jakarta Selatan pada Jumat (24/9) malam. Firli mengatakan, hal tersebut dilakukan mengingat bekas ketua komisi III DPR itu meminta penundaan pemanggilan dan pemeriksaan yang dijadwalkansiang harinya.

Resmi mengenakan rompi oranye KPK, Azis bakal ditempatkan di Rutan Polres Jakarta Selatan hingga 13 Oktober nanti untuk kepentingan penyidikan. 

Seperti diketahui, nama Azis Syamsuddin sebelumnya kerap muncul dalam dakwaan terdakwa mantan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan pengacara Maskur Husein. Dalam dakwaan itu, Stepanus dan Maskur berbagi uang suap dari Azis Syamsuddin serta beberapa orang lainnya.

Secara rinci, Robin dan Maskur didakwa menerima dari Azis Syamsudin dan politikus Golkar Aliza Gunado Rp 3.099.887.000 dan 36 ribu dolar AS terkait kasus yang menjerat keduanya di Lampung Tengah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat