Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Fasilitas Produksi Kapal Selam PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Rapat terbatas tersebut membahas industri pertahanan nasional terutama berkaitan dengan kebijakan pengembangan alat utama sist | ANTARA FOTO

Ekonomi

PAL Garap Kapal Perang Inggris

PAL mengerjakan kapal perang frigate dalam waktu 69 bulan.

JAKARTA — PT PAL Indonesia (Persero) saat ini tengah menggarap proyek kapal perang fregat dari perusahaan Inggris, Babcock. Saat ini, PAL Indonesia sudah mendapatkan lisensi untuk memproduksi kapal perang berukuran sedang yang dapat bermanuver dengan lincah dan cepat itu.

“Proyek produksi kapal ini sudah dimulai sejak tanggal efektif kontrak,” kata Kadep Hubungan Masyarakat PAL Indonesia Utario Esna Putra kepada Republika, Ahad (26/9).

Utario mengatakan, dalam kontrak yang ditandatangani di London pada 16 September 2021, produksi kapal tersebut akan dilakukan dengan selama 69 bulan. PAL akan memproduksi dua fregat Arrowhead 140 (AH140) di pabriknya yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.

Utario menjelaskan, main engine dengan spesifikasi 4 x 9100 kW itu mampu memacu kapal dengan maximum speed sampai dengan 28 knot dengan kondisi MCR (full boad Endurance) pada 18 knot sebesar 9.000 NM. Kapal fregat, kata dia, nantinya juga akan dilengkapi dengan generator Diesel 4x1360 kW dan emergency D/G 1X180 kW.

Untuk kemudahan manuver, kapal tersebut dilengkapi dengan Bow Thruster sebesar 925 kW. Kapal fregat juga dilengkapi dengan rudal sebagai bentuk sistem pertahanan udara, spesifikasinya, yakni peluncur rudal vertikal jarak sedang (vertical launcher missile surface to air medium range) 3x8 cells.

Kemudian, peluncur rudal vertikal ke udara dengan jarak jauh (vertical launcher missile suraface to air long range) 4x8 cells, dan peluncur rudal vertikal ke permukaan dengan jarak jauh (vertical launcher missile surface to surface long range) 2x8 cells yang mana akan dilakukan proses pemasangan dengan sistem Fit For But Not With (FFBNW).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT PAL INDONESIA (Persero) (ptpal_indonesia)

Saat ini PAL juga masih melakukan kerja sama dengan berbagai mitra dan vendor lain untuk berbagai proyek. “Misalnya, dengan pabrikan Swedia untuk pasokan meriam kapal cepat rudal dan banyak lainnya,” ujar Utario.

Sebelumnya, penandatanganan proyek produksi kapal perang dengan Babcock dilaksanakan oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dan CEO Rosyth Royal Dockyard Ltd David Lockwood.

Penandatanganan juga disaksikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Inggris beberapa waktu lalu. Pemilihan Babcock sebagai penyedia desain juga telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pertahanan RI.

Sebelumnya, PAL menggandeng PT Lundin Industry Invest, yakni badan usaha bidang pembangunan dan perbaikan kapal compositey yang diakui dalam dan luar negeri, untuk bekerja sama strategis dalam pembangunan kapal perang dan sistem integrasi persenjataan.

CEO PAL Kaharuddin Djenod mengatakan, kerja sama strategis ini merupakan implementasi rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan untuk melaksanakan modernisasi menyeluruh terhadap alutsista, khususnya matra laut.

Lingkup kerja sama kedua perusahaan meliputi pembuatan kapal serta persenjataan kapal perang. Pemilik PT Lundin Industry Invest, John Lundin, mengakui, PAL selama ini telah menjadi salah satu panutan, dan dengan keterbatasan kemampuan dari Lundin sangat perlu untuk belajar lebih banyak dari PAL.

Ia mengatakan, kerja sama dan kunjungan dari Lundin ke PAL merupakan kunjungan balasan untuk PAL yang telah berkunjung ke Banyuwangi 3 September 2021.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat