Sejumlah calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2019-2022 mengikuti Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2019). | ANTARA FOTO

Nasional

Kasus Pelecehan di KPI Terus Diusut

Polri dan Komnas HAM punya semangat sama untuk membuktikan kebenaran kasus pelecehan di KPI.

JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas) HAM dan Polres Metro Jakarta Pusat bekerja sama menyelesaikan kasus dugaan kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami MS, pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Kapolres Metro Jakpus Kombes Pol Hengki Haryadi mendatangi Kantor Komnas HAM pada Rabu (22/9) untuk menemui Komisioner Komnas HAM terkait proses investigasi kasus pelecehan di KPI. Hengki mengungkapkan, Polri dan Komnas HAM memiliki semangat yang sama untuk membuktikan kebenaran peristiwa itu.

"Sekarang prosesnya sudah berjalan di Kepolisian. Ini masih dalam tahap penyelidikan untuk membuktikan apakah benar perisitwa itu benar terjadi," ungkap Kombes Pol Hengki kepada wartawan, Rabu (22/9).

Ia mengungkapkan, kepolisian bekerja secara profesional, bukan berdasarkan informasi 'katanya'. "Kami bekerja tidak bersifat deduktif, yang berdasarkan 'katanya', tapi kami bekerja bersifat induktif, dari dalam, apakah saksi benar ada. Apakah alat bukti ada," kata Hengki.

Ia memastikan, kasus pelecehan di KPI masih berproses. "Kami juga proaktif melakukan pemeriksaan ulang daripada pelapor di RS Polri untuk kemudian bila lengkap akan kami tingkatkan ke gelar perkara penyidikan, apabila benar peristiwa ini ada," jelasnya.

photo
Sejumlah calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2019-2022 mengikuti Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2019). - (ANTARA FOTO)

Diakui Hengki, ada kendala dalam proses pengungkapan kasus. Pertama tempus delicti atau waktu kejadiannya sudah bertahun-tahun sejak 2015. Kemudian locus delicti juga telah berubah. "Tapi kami tidak menyerah, kami akan tetap cari," katanya.

Selain pengungkapan kasus pelecehan seksual, pihaknya juga akan mengungkap perbuatan tidak menyenangkan, apakah ada paksaan fisik maupun psikis. "Kalau memang hal itu ada, kami berkomitmen bersama Komnas HAM untuk mengungkap ini agar menjadi efek jera kepada pelaku maupun kepada masyarakat luas."

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsari memastikan bekerja sama dengan Polres mengungkap kasus pelecehan di KPI. "Pihak Polres sudah memberikan keterangan terkait dengan proses hukum yang sampai saat ini sudah berjalan. Dari proses pelaporan dari terduga korban MS, dan juga memanggil terlapor dan juga meminta keterangan kepada beberapa orang di KPI," kata Beka.

Beka juga mengungkap proses pemeriksaan psikologis sedang dilakukan di RS Polri. Sebelumnya KPI Pusat mendatangi kantor Komnas HAM untuk memberikan data dokumen serta kronologi resmi kejadian perundungan dan kekerasan seksual yang terjadi pada karyawan di lingkungan KPI.

Data dan keterangan tersebut, antara lain, terkait dengan respons dan sikap resmi KPI terkait kasus yang ada. Termasuk mekanisme penanganan keluhan di internal KPI serta langkah-langkah yang sudah dijalankan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat