Lionel Messi | AP

Olahraga

Debut Hambar Messi di Parc des Princes

Tersiar kabar kalau Pochettino tidak ingin mengambil risiko Messi mengalami cedera otot.

PARIS — Tak ada standing ovation yang diberikan penonton Paris Saint-Germain (PSG) kepada Lionel Messi ketika meninggalkan Stadion Parc des Princes pada menit ke-75. Sambutan itu rasanya begitu janggal jika dibandingkan saat Messi memasuki tempat yang sama di awal perkenalannya musim ini.

Kala itu, semua harapan seperti disematkan ke pundak peraih enam kali predikat Ballon d'Or itu. Namun, begitulah sepak bola. Ia seperti roda yang cepat bergulir. Meski masih terlalu dini untuk mengukur penampilan dan kontribusi Messi, sambutan hambar yang diberikan kepada eks pemain Barcelona itu sudah terasa menyakitkan.

Momen itu dialami Messi ketika menjalani debutnya di depan para pemuja dan pendukungnya. Messi dipaksa ditarik keluar lapangan oleh pelatih Mauricio Pochettino. Padahal, pada laga tersebut PSG meraih kemenangan 2-1 dari Lyon dalam lanjutan Ligue 1 Prancis, Ahad (19/9) waktu setempat.

Tak ada yang memahami secara jelas alasan Pochettino mengapa harus menarik Messi begitu dini dari lapangan, saat para pemuja Messi masih menantikan aksi magisnya di atas rumput hijau Parc des Princes.

Belakangan, tersiar kabar kalau Pochettino tidak ingin mengambil risiko Messi mengalami cedera otot. Keputusan mantan pelatih Tottenham Hotspur itu tampaknya tidak disukai Messi. Mantan pemain Barcelona itu terlihat tidak mau diajak bersalaman dengan Pochettino saat meninggalkan lapangan. Wajahnya pun memperlihatkan rasa kecewa.

“Saya mengambil keputusan untuk menarik Leo untuk melindunginya dari kemungkinan cedera. Itu keputusan saya. Kami hanya bisa memainkan 11 pemain dalam satu pertandingan,” kata Pochettino membeberkan alasannya, dikutip dari France24, Senin (20/9).

Apa yang dialami Messi tentunya menjadi lembaran kisah yang sangat berbeda dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo. Rivalnya semasa merumput di Spanyol ternyata mampu menunjukkan sinarnya bersama Manchester United. Dari tiga penampilannya berseragam MU, Ronaldo telah mengoleksi empat gol—satu di antaranya dari pentas Liga Champions.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Leo Messi (leomessi)

Pada laga melawan Lyon tersebut kali pertama Pochettino menempatkan Kylian Mbappe, Neymar, dan Messi sebagai starter. Namun, kombinasi ini dinilai belum memenuhi ekspektasi tinggi dari pendukung PSG. Messi awalnya sempat dimainkan pada posisi naturalnya sebagai penyerang sayap kanan saat melawan Club Bruges di Liga Champions.

Namun, saat penampilan debutnya di depan pendukung PSG, Messi justru dimainkan sebagai penyerang tengah. Posisi itu cocok dengannya, yang dikelilingi pemain-pemain yang punya kecepatan.

Namun, hal itu menyebabkan ketidakseimbangan di lini depan. Pochettino mengaku keberadaannya di klub adalah membuat keputusan untuk semua pemain. “Kadang orang akan bahagia dengan (keputusan) itu, kadang tidak. Saya hanya berpikir soal keputusan terbaik di setiap pertandingan," kata pelatih asal Argentina tersebut.

Namun, Pochettino membantah perihal Messi tidak senang dengan keputusannya. Meskipun, wajah Messi yang seperti mengejek Pochettino menjadi pembicaraan luas di media. “Saya bertanya bagaimana perasaannya dan dia mengatakan baik-baik saja,” katanya.

Terlepas dari kontroversi debut peraih enam kali Ballon d'Or tersebut, Pochettino senang bisa mengakhiri laga dengan positif. Apalagi, PSG baru saja menjalani pertandingan sulit melawan Brugge.

“Ke depan, kami harus menemukan keseimbangan untuk memberikan kekuatan ke tim. Kami terus bekerja untuk itu,'' kata dia, dikutip dari Mirror.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat