Ilustrasi hutan bakau di tengah sungai. | ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

CSR

Konservasi Hutan Bakau  

Jenis bakau yang ditanam adalah Rhizopora stylosa dan Rhizopora mucronate.

Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia melakukan penanaman 1.500 bibit bakau di pantai utara Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, pekan lalu. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program keberlanjutan perusahaan dalam rangka menjaga kelestarian alam, terutama ekosistem peralihan antara laut dan darat. Penanaman pohon bakau ini sendiri merupakan hasil kolaborasi antara CCEP Indonesia, Taman Nasional Kepulauan Seribu, dan Rumah Literasi Hijau.

Kegiatan penanaman bakau ini merupakan wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, terutama kondisi hutan bakau yang saat ini terus mendapatkan tekanan seiring timbulnya dampak dari pembangunan yang terus berlangsung.

“Kami menyadari betul pentingnya peran hutan bakau bagi keseimbangan ekosistem. Kegiatan tanam pohon mangrove ini merupakan salah satu langkah CCEP Indonesia untuk terus berkontribusi dan mendukung kelestarian alam secara berkesinambungan,” ujar Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia Nurlida Fatmikasari dalam siaran pers yang diterima Republika.

Jenis bakau yang ditanam adalah Rhizopora stylosa dan Rhizopora mucronate. Kegiatan itu sudah dimulai sejak 2020 oleh CCEP Indonesia. Kegiatan dilakukan dengan memperhatikan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi yang juga melibatkan masyarakat setempat.

Langkah CCEP Indonesia dalam upaya menjaga kelestarian hutan bakau mendapat apresiasi dari Rumah Literasi Hijau sebagai mitra. Mahariah menyatakan bahwa langkah CCEP Indonesia dapat menjadi contoh nyata peran pihak swasta tetap bisa berkontribusi terhadap konservasi hutan bakau meski pada masa pandemi seperti saat ini.

“Kegiatan ini dapat menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi seluruh pihak untuk tetap berkontribusi terhadap kelestarian hutan bakau. Hutan bakau memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Dengan konservasi bakau, menjadi salah satu langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” ujar Mahariah yang juga penerima penghargaan Kalpataru 2017 karena pengabdiannya terhadap lingkungan.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia saat ini berada di posisi teratas, negara dengan luas ekosistem hutan bakau di seluruh dunia. Tercatat, hutan bakau yang berada di wilayah Indonesia mencapai luasan 3,3 juta hektare. Luasan tersebut merupakan 23 persen dari total hutan bakau yang ada di seluruh dunia dan dapat menyimpan karbon hingga sepertiga dari seluruh karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir dunia.

Nurlida mengemukakan, tidak hanya melalui kegiatan penanaman pohon bakau, berbagai insiatif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup telah dilaksanakan CCEP Indonesia. Kegiatan seperti City Clean-Up; Bali Beach Clean-Up yang memiliki dampak yang signifikan terhadap pantai-pantai di Bali, mengumpulkan lebih dari 40 ribu ton limbah selama lebih dari 13 tahun, Coca-Cola Forest yang berada di Lampung, Sumedang, dan Semarang, menjadi cerminan komitmen perusahaan dalam hal konservasi lingkungan hidup.

“Ke depannya, berbagai inisiatif akan terus dilaksanakan demi terwujudnya bisnis yang berkelanjutan,” ujar Nurlida.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat