Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (kiri) berbincang dengan warga saat gebyar vaksinasi di Papua Trade Center (PTC) Entrop, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (11/9/2021). Pemerintah menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai persiapan transisi pandemi jadi | ANTARA FOTO/Indrayadi TH

Nasional

Menko PMK: Percepat Vaksinasi untuk Transisi Covid-19

Pemerintah menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai persiapan transisi pandemi jadi endemi.

JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo karena virus Covid-19 dianggap tidak akan hilang dalam waktu dekat.

"Pemerintah saat ini menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu langkah persiapan transisi pandemi jadi endemi. Namun, kuncinya adalah kesadaran masyarakat terus terbiasa mematuhi protokol kesehatan, seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," katanya dalam keterangan tertulis pada Ahad (12/9).

Menurut Muhadjir, endemi akan terjadi bila masyarakat sudah terbiasa dan memiliki anggapan Covid-19 selalu berada di sekitar, seperti penyakit pada umumnya. Masyarakat juga bisa memahami akan kondisinya, seperti berani memeriksakan diri saat merasa tertular Covid-19 dan memeriksakan diri saat terjadi kontak erat.

"Pokoknya kalau kesadaran masyarakat tumbuh, proses endemisasi dari Covid-19 sudah berjalan," ujar dia.

Terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengingatkan masyarakat tidak pilih-pilih merek vaksin. Masyarakat diminta sesegera mungkin melaksanakan vaksinasi. "Vaksin terbaik adalah yang tersedia saat ini. Jika kita menunda vaksinasi, akan berdampak lebih parah pada kondisi tubuh jika terkena Covid-19," kata Dante dalam siaran persnya, kemarin.

photo
Tenaga kesehatan puskesmas Kecamatan Menteng bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dinamis wilayah Kecamatan Menteng di RW 01 Kelurahan Cikini, Menteng, Jakarta, Sabtu (11/9/2021). Kegiatan vaksin dengan mendekatkan lokasi vaksinasi ke permukiman warga tersebut untuk mendukung langkah percepatan program vaksinasi Covid-19 di wilayah Jakarta. - (Prayogi/Republika.)

Ia juga mengimbau pemerintah daerah mencari terobosan baru mempercepat vaksinasi. Dante mengingatkan masyarakat mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 dengan mematuhi prokes. Sebab, lonjakan kasus sudah terjadi di sejumlah negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Untuk itu, kita harus mematuhi kebijakan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan pemerintah karena bertujuan untuk kebaikan kita bersama," ujar dia.

Sedangkan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, diplomasi Indonesia terus bergerak selama beberapa bulan terakhir untuk membuka akses dan merajut kerja sama dengan sejumlah negara. Hal itu demi mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat.

Ia menerangkan, pada 10 September 2021 Indonesia baru saja menerima 358.700 dosis vaksin Astrazeneca. Ini merupakan kedatangan tahap pertama dari komitmen bantuan Prancis sebanyak tiga juta dosis vaksin yang disalurkan melalui Corvax Facility.

Selain itu, pada 11 September 2021 dukungan vaksin sebanyak 500 ribu dosis vaksin Janssen dari Belanda juga tiba. Selain dukungan negara-negara sahabat, Indonesia juga terus melakukan pembelian vaksin untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

Retno memaparkan, saat ini Indonesia memiliki enam jenis vaksin yang memperoleh izin penggunaan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini tidak terlepas dari usaha yang terus dilakukan Indonesia untuk mendapatkan akses terhadap vaksin.

Menurut Retno, saat ini permintaan terhadap vaksin dari negara-negara di dunia sangat tinggi, sedangkan pasokan yang tersedia sangat terbatas. Karenanya, ia melihat, tidak mudah bagi Indonesia memperoleh vaksin dalam jumlah dibutuhkan.

"Sangat tidak mudah mencari vaksin. Sampai saat ini, jumlah pasokan vaksin dunia dengan permintaannya tidak sebanding," kata Retno di Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu (11/9).

Selain itu, ada hambatan lain kebijakan sejumlah negara yang menghambat ekspor vaksin ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan terjadi kesenjangan dalam perolehan vaksin antara negara-negara berpenghasilan tinggi dan berpenghasilan rendah. "Saat ini, di seluruh dunia 5,5 miliar dosis vaksin telah disuntikkan, tapi 80 persen dari jumlah tersebut dimiliki negara berpenghasilan tinggi," ujar Retno.

Indonesia telah melampaui target vaksinasi WHO karena 34 persen populasi yang jadi target menerima vaksin dosis pertama dan hampir 20 persen mendapat dosis kedua. Indonesia negara keempat terbesar di Asia setelah Cina, India, dan Jepang.

Meski begitu, ia mengingatkan, walaupun capaian sudah baik, kerja keras masih terus dilakukan agar bisa mengakselerasi vaksinasi untuk mencapai target populasi yang telah ditetapkan. Karenanya, Retno meminta masyarakat harus tetap berhati-hati. "Negara yang sudah berbulan-bulan bebas Covid-19 juga bisa mengalami penyebaran kembali di negaranya," kata Retno. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat