Apoteker memperlihatkan salah satu obat Covid-19 di salah satu apotek di Manado, Sulawesi Utara, Ahad (25/7/2021). Kecukupan stok obat Covid-19 ini sudah dihitung jika ada lonjakan kasus hingga akhir tahun. | ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO

Tajuk

Menjaga Stok Obat Covid-19

Kecukupan stok obat Covid-19 ini sudah dihitung jika ada lonjakan kasus hingga akhir tahun.

Pemerintah memastikan ketersediaan obat Covid-19 untuk masyarakat terjamin. Dalam konteks ini, Menteri BUMN Erick Thohir pada Sabtu (4/9) melakukan kunjungan ke salah satu apotek Kimia Farma, di Sawangan, Depok, Jawa Barat.  

Jangan sampai, kata Erick, pemerintah lengah walaupun situasi sudah menurun. Saat situasi meningkat, obat sulit dicari itu bisa dimaklumi karena permintaan meningkat. Namun, lebih bahaya lagi ketika sudah terjadi penurunan tetapi obat tidak siap. ‘’Itu parah.’’

Erick memastikan, obat Covid-19 khususnya di apotek-apotek Kimia Farma masih terjaga. Jika kita melihat data, kasus terkonfirmasi  Covid-19 yang dirilis laman covid-19.go.id, selama sepekan memang terlihat melandai.

Pada 31 Agustus 2021 menunjukkan yang terkonfirmasi 10.534 kasus, kemudian menurun menjadi 10.337 kasus pada 1 September, pada 2 September 8.995 kasus, 3 September 7.797 kasus, 4 September 6.727 kasus, dan pada Ahad (5/9) menjadi 5.403 kasus.

Kita berharap, angka positif terus menurun sehingga masyarakat yang harus mengonsumsi obat Covid-19 juga berkurang. Meski pemerintah juga mengantisipasi soal ketersediaan obat ini jika pada akhirnya ada lonjakan kasus.

Kemarin, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, persediaan obat bahkan cukup hingga akhir tahun.

 
Kita berharap, angka positif terus menurun sehingga masyarakat yang harus mengonsumsi obat Covid-19 juga berkurang.
 
 

Persediaan obat-obatan Covid-19 ini meliputi obat yang tidak berbayar atau paket gratis untuk isolasi mandiri maupun obat saat perawatan di rumah sakit. Ada beberapa obat bahkan sudah produksi sendiri seperti fapivirapir dan remdisivir.

Nadia juga memastikan kecukupan persediaan obat-obatan Covid-19 ini sudah dihitung jika ada lonjakan kasus hingga akhir tahun. Satgas Covid-19 mengantisipasi lonjakan kasus saat penyelenggaraan PON XX Papua pada Oktober mendatang dan liburan akhir tahun.

Mudah-mudahan, kalau pun ada lonjakan, berasal dari situasi atau event yang memang telah diantisipasi dari awal itu. Dengan demikian hitungan-hitungan langkah antisipasi maupun stok obat sesuai proyeksi penambahan jumlah kasus terkonfirmasi.

Dengan demikian, pemerintah juga harus terus menjaga agar kasus yang selama sepekan ini menurun tetap pada angka yang rendah.  Jangan sampai, sejumlah relaksasi kegiatan masyarakat di publik justru memicu kasus meningkat.

Sehingga perhitungan di atas, termasuk stok obat meleset. Jika hal tersebut terjadi maka stok obat yang ada tak bakal memenuhi kebutuhan yang meningkat di luar perkiraan pemerintah sebelumnya.

 
Kehati-hatian harus tetap dijalankan semua pemangku kepentingan dalam penanganan Covid-19.
 
 

Ini kelak membuat pemerintah dan masyarakat kewalahan. Maka, kehati-hatian harus tetap dijalankan semua pemangku kepentingan dalam penanganan Covid-19. Apalagi, kita belum bisa memastikan akan berapa lama pandemi ini berlangsung.

Saat ini, kita melihat tempat publik mulai boleh dikunjungi dengan menyertakan bukti vaksinasi. Kalau langkah ini tak dijalankan hati-hati tentu membuat kita semua kecolongan, berupa naiknya lagi jumlah kasus.

Pengelola tempat-tempat publik harus memiliki komitmen untuk menjalankan aturan dengan baik. Masyarakat juga, meski telah mendapatkan vaksin, tetap harus berlaku ekstrahati-hati. Tetap menunaikan protokol kesehatan.

Pada akhirnya, kehati-hatian adalah kuncinya. Kehati-hatian akan membuat kasus Covid-19 tak mengalami lonjakan bahkan bisa ditekan seminimal mungkin sehingga obat yang diperkirakan mencukupi memang benar-benar cukup.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat