Suasana lapangan tenis untuk PON XX Papua di kompleks kantor Wali Kota Jayapura, Papua, Minggu (22/8/2021). Lapangan dengan kapasitas 500 penonton dan berstandar Internasional ini dapat digunakan untuk menggelar pertandingan malam hari yang dilengkapi lam | ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc.

Olahraga

PON Papua XX akan Terapkan Sistem Gelembung

PB PON XX Papua telah menerbitkan tiga buku pedoman pelaksanaan PON

PAPUA – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memastikan sistem gelembung atau bubble PON XX Papua dapat diterapkan. Ini adalah upaya mencegah penyebaran virus korona pada penyelenggaraan pesta olahraga multievent nasional itu.

"Atlet, ofisial, OC, LO, petugas asrama, petugas transportasi harus tinggal di tempat yang sama. Dipastikan, petugas kesehatan dan petugas pengamanan tersedia untuk mengawasi berjalannya sistem bubble," menurut lampiran hasil rapat koordinasi PON dengan lintas kementerian/lembaga pada Jumat (27/8) lalu, seperti diterima Antara di Jakarta, Ahad (29/8).

Sistem gelembung tersebut diberlakukan untuk membatasi kontak dengan orang lain di luar kelompok. Mitigasi risiko penularan Covid-19 juga dilakukan melalui peningkatan sosialisasi buku panduan pengendalian Covid-19 kepada penyelenggara, atlet, ofisial, dan masyarakat.

PB PON XX Papua telah menerbitkan tiga buku pedoman pelaksanaan PON, yakni berjudul "Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 PON XX Papua tahun 2021", "Pedoman Pelayanan Kesehatan PON XX Papua tahun 2021", dan "Paduan Pengawasan Doping PON XX Papua tahun 2021."

PB PON bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga akan menyediakan APD petugas lapangan, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), sabun cuci tangan dan sarana kebersihan lainnya untuk atlet, serta menyiapkan fasilitas tes cepat antigen di setiap arena dan wisma atlet.

Selain memastikan penerapan protokol kesehatan pada saat penyelenggaraan PON XX berjalan baik, panitia juga menambahkan subkoordinator respons wabah Covid-19 dalam struktur panitia bidang kesehatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PON XX PAPUA 2021 (ponxx2020papua)

Kemenkes, dinkes, dan PB PON bersama-sama menyusun rencana kontingensi kedaruratan Covid-19 pada situasi PON XX, memasukkan alur dan mekanisme koordinasi serta kolaborasi di antara sektor kesehatan dan keamanan dalam penyelenggaraan PON di dalam rencana kontingensi penanggulangan Covid-19 pada PON XX Papua.

Hasil rapat koordinasi itu juga menyebutkan bahwa atlet dan ofisial harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Selanjutnya, keberangkatan atlet diatur sesuai dengan jadwal pertandingan. Sementara, saat tiba di Papua, atlet akan dites ulang dengan PCR atau antigen.

"Tes Covid-19 dilakukan bagi semua orang yang akan masuk ke arena. Hasil tes positif, maka atlet melakukan isolasi (tidak boleh bertanding)," demikian menurut hasil rapat tersebut.

Sementara itu, atlet yang tidak melanjutkan pertandingan akan diminta untuk segera meninggalkan Papua dalam waktu 2x24 jam. 

 

Faskes disiapkan

PB PON Papua juga telah menunjuk 18 rumah sakit rujukan Covid-19 yang dipersiapkan sebagai fasilitas kesehatan (faskes) untuk pesta olahraga multievent nasional itu.

Berdasarkan lampiran hasil rapat koordinasi PON XX, sebanyak 18 rumah sakit tersebar di empat wilayah penyelenggaraan PON Papua dengan perincian delapan rumah sakit di Kota Jayapura, tiga di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Merauke, dan empat di Kabupaten Mimika.

Delapan rumah sakit di Kota Jayapura itu terdiri atas RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RSJ Abepura, RS Marthen Indey, RS Provita, RS Bhayangkara, RS Dian Harapan, dan RS Angkatan Laut.

Tiga rumah sakit yang telah ditunjuk di Kabupaten Jayapura, yaitu RSUD Yowari, RS Silas Papare, dan RS Kwainggara Keerom. Sementara, di Kabupaten Mimika, ada RSUD Mimika, RSU Mitra Masyarakat, RS Freeport, dan RS Herlina Kasih.

Adapun tiga rumah sakit yang disiapkan untuk klaster Kabupaten Merauke adalah RSUD Merauke, RS TNI Angkatan Laut, dan RS Bunda Pengharapan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PON XX PAPUA 2021 (ponxx2020papua)

Selain rumah sakit rujukan di Papua, PB PON juga telah menjalin kerja sama dengan RS rujukan nasional yang terdiri atas RSUP Cipto Mangunkusumo di Jakarta, RSUP Wahidin Sudirohusoda di Makassar, RSUP dr Seotomo di Surabaya, dan RSUP Sanglah di Bali.

Tak hanya rumah sakit, sebanyak 420 tenaga medis juga telah disiapkan selama penyelenggaraan PON Papua. Mereka terbagi menjadi 115 orang yang akan ditempatkan di Kota dan Kabupaten Jayapura, 100 orang di Kabupaten Merauke dan 90 orang di Kabupaten Mimika.

Jumlah tersebut juga bakal didukung oleh fasilitas ambulans dan medical station di masing-masing arena pertandingan.

Meski begitu, masih ada beberapa catatan yang menjadi kendala menjelang pelaksanaan PON, salah satunya, masih sedikitnya jumlah laboratorium di Provinsi Papua yang dapat memeriksa sampel swab PCR mengingat potensi penggunaan metode pemeriksaan Covid-19 tersebut akan sangat tinggi selama pelaksanaan PON.

“Perlunya tindak lanjut terhadap potensi kerja sama dengan laboratorium swasta yang dapat melakukan backup pemeriksaan tes swab PCR dan swab antigen selama penyelenggaraan PON,” demikian lampiran hasil rapat tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat