Petugas keamanan melakukan patroli di area Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Selasa (1/6/2021). Teknologi informasi juga memunculkan serangan hoaks yang tak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Sosialisasi Pancasila Era Digital, BPIP Pakai Cara Kekinian

Teknologi informasi juga memunculkan serangan hoaks yang tak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

JAKARTA -- Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prakoso, mengatakan pihaknya menggunakan cara kekinian untuk melakukan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila di era digital. Penguatan pembinaan ideologi Pancasila pun perlu disesuaikan dengan zamannya.

"Dalam pembinaan ideologi Pancasila itu juga menggunakan cara-cara yang tidak biasa, kita juga perlu cara-cara yang sesuai dengan zamannya, karena eranya era digital," ujar Prakoso dalam dialog daring, Kamis (26/8).

Menurut dia, di tengah kemajuan digitalisasi ini, berbagai nilai-nilai tertentu yang bertentangan dengan Pancasila juga mudah masuk ke kehidupan masyarakat. Dengan demikian, cara-cara kekinian dalam pembinaan ideologi Pancasila agar bisa diimplementasikan sebagai pemersatu bangsa sangat diperlukan.

Apalagi, perkembangan teknologi informasi juga memunculkan serangan hoaks atau informasi bohong yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini tentu berbahaya bagi anak-anak dan kalangan milenial yang setiap hari mengakses informasi secara daring.

Untuk itu, BPIP telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera menurunkan konten di internet yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Langkah ini sebagai upaya menciptakan warga negara yang memiliki karakter Pancasila.

BPIP juga menggandeng sejumlah media massa seperti Radio Republik Indonesia (RRI) dan komunitas lainnya untuk mendorong penguatan pembinaan ideologi Pancasila. Upaya ini diharapkan dapat menangkal nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke sendi-sendi kehidupan warga.

"Karena Pancasila adalah dasar negara kita sebagai pandangan hidup, sebagai pemersatu yang majemuk ini, dan sebagai kesepakatan ketika negara ini dibangun, dan cita-cita negara ini," kata Prakoso.

Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf mengatakan, pihaknya bersama BPIP akan membuat formula untuk pembinaan ideologi Pancasila yang mengena di kalangan anak muda. Menurutnya, upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa kepada milenial di tengah gempuran produk asing tidak bisa dilakukan secara memaksa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPIP RI (bpipri)

"Misalnya, sebelum pandemi Covid-19 kita menyelenggarakan konser kebangsaan, anak muda pasti datang, rame terus. Ada pemusik yang disukai. Nanti di tengah-tengah musik itu kita sampaikan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk puisi dan sebagainya, nanti kita bisa rancang," tutur dia.

Bahkan, kegiatan penguatan pembinaan ideologi Pancasila juga bisa dilakukan hingga ke luar negeri. Kegiatan tersebut dibalut dengan konten yang menarik dan tetap mengajak warga Indonesia makin cinta dan bangga Tanah Air dan menghargai keberagaman, misalnya berupa drama radio. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat