Relawan pemakaman jenazah protokol Covid-19 dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) melakukan upacara bendera dalam rangka peringatan HaUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI di Pemakaman Pagu Indah Kota Madiun, Jawa Timur, Ahad (15/8/2021). Protokol keme | ANTARA FOTO/Siswowidodo

Tajuk

Protokol Kemerdekaan

Protokol kemerdekaan bermakna menjaga iman dan imun agar anak bangsa aman dari penularan Covid-19.

Peringatan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini masih diliputi suasana pandemi. Beragam perlombaan dan pesta rakyat yang biasanya menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI di hingga pelosok RT, kali ini --sebagaimana tahun lalu-- ditiadakan.

Pemerintah mengarahkan agar gegap gempita peringatan HUT Kemerdekaan RI dilakukan daring. Kebijakan yang harus dipatuhi semua pihak ketika ancaman penularan virus Covid-19 masih mengintai.

Jumlah kasus positif Covid-19 secara nasional memang menunjukkan tren turun, tetapi konsentrasi kasus beralih ke wilayah di luar Jawa-Bali. Demikian pula dengan angka positivity rate.

Tingkat yang menunjukkan proporsi jumlah orang yang dideteksi positif Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang dites. Makin tinggi angka positivy rate, makin parah laju pandemi di suatu wilayah.

Beberapa pekan terakhir, angka positivy rate memperlihatkan laju penurunan. Bila pada awal Juli lalu angka positivity rate nasional masih 30,1 persen, akhir pekan lalu berada pada 22,5 persen.

 
Kendati menurun, penularan masih tinggi dan merata di hampir semua wilayah. 
 
 

Kendati menurun, penularan masih tinggi dan merata di hampir semua wilayah. Untuk itu, kebijakan testing, tracing, dan treatment (3T) jangan sampai kendur. Melalui pengetesan dan pelacakan, memudahkan pengendalian penularan virus.

Jumlah kasus yang terkendali berdampak pada layanan fasilitas kesehatan yang memadai. Selama akhir Juni hingga awal Agustus virus varian Delta menjadi penyebab lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Tingkat penularan yang lebih cepat daripada varian virus sebelumnya, diperparah tak disiplinnya masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).

Tentu kita menginginkan pandemi ini segera berakhir. Namun, kondisi itu tak tercapai bila masyarakat abai terhadap prokes. Dampak lanjutannya tak hanya memukul sektor kesehatan masyarakat, tapi juga sisi ekonomi rakyat.

Sejak pandemi mendera bangsa ini 1,5 tahun lalu, berbagai kebijakan diterapkan. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel.

Kebijakan ini mengakibatkan berkurangnya mobilitas masyarakat. Dampak penularan bisa dicegah, tapi dampak secara ekonomi tak bisa dihindarkan.Sudah berapa banyak karyawan perusahaan yang diberhentikan karena bisnis dan usahanya mati suri.

 
Tentu kita menginginkan pandemi ini segera berakhir. Namun, kondisi itu tak tercapai bila masyarakat abai terhadap prokes. 
 
 

Pasokan barang maupun jasa terhambat akibat pemberlakuan pembatasan mobilitas masyarakat. Permintaan barang dan jasa pun juga turun. Daya beli masyarakat tergerus dampak dari pagebluk ini.

Namun pelan-pelan, seiring penurunan kasus positif Covid-19 secara nasional, pemerintah memberlakukan pelonggaran kegiatan usaha dan bisnis. Relaksasi untuk memberi ruang agar ekonomi rakyat kembali bergeliat. Roda perekonomian berputar.

Menjelang detik-detik puncak peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, kita berharap selepas puncak acara ini sekaligus menjadi penanda melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.

Puncak peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan ini kita jadikan momentum untuk meneguhkan komitmen bersama menjadi titik kulminasi atas kasus Covid-19. Tak ada lagi penanjakan kasus secara nasional, melainkan pelandaian dan penurunan kasus.

Peneguhan komitmen bersama semua komponen masyarakat untuk menurunkan kasus Covid-19 tentu tak sebatas ikrar atau prasasti tertulis tanpa aksi nyata. Namun, tindakan dan perilaku keseharian dengan disiplin menjalankan prokes.

Selain itu, protokol langit merupakan hal terpenting yang jangan ditinggalkan. Menjaga harapan bahwa Allah SWT akan terus memberikan perlindungan dan keberkahan-Nya untuk bangsa dan negeri ini.

Merdeka dari pandemi bermakna menjaga iman dan imun agar anak bangsa aman dari penularan virus Covid-19. Inilah protokol kemerdekaan dari pandemi. Yakinlah, rakyat Indonesia tangguh, Indonesia pun tumbuh. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat