Ilustrasi Prambanan Jazz Festival atau PJF | ANTARA FOTO

Geni

PJF Terpaksa Tampil Sepenuhnya Virtual

Covid-19 memaksa PJF beradaptasi untuk tetap menghibur para penggemarnya.

Dengan keterbatasan akibat pandemi Covid-19, Prambanan Jazz Festival (PJF) tahun in akan berlangsung secara virtual. Perhelatan musik tahunan itu akan digelar pada 11-12 September 2021 dengan mengusung tajuk "Prambanan Jazz Virtual Festival 2021”.

Meski virtual, promotor menjamin pertunjukan akan tetap berkualitas dengan kolaborasi berbagai pihak. "Para musisi tampil dengan kemegahan Prambanan dan direspons oleh seniman, menjadi sesuatu yang menarik," kata Founder Rajawali Indonesia & CEO Prambanan Jazz, Anas Syahrul Alimi, saat konferensi pers pada Kamis (5/8).

Tahun ini menandai ketujuh kalinya perhelatan musik berskala internasional itu digelar. Anas menjelaskan, penyelenggaraan mengalami kemunduran jadwal. Semula, PJF direncanakan berlangsung pada awal Juli 2021.

Awalnya, konsep PJF diyakini bisa dihelat secara hybrid, artinya menggabungkan pertunjukan daring dan luring. Ada penonton yang boleh datang ke lokasi dalam jumlah tertentu dan sisanya menonton dari rumah.

Hal tersebut batal dilakukan karena regulasi pemerintah. PJF tahun ini akhirnya diputuskan berlangsung virtual sepenuhnya. Apalagi, status Covid-19 di lokasi penyelenggaraan sudah masuk zona merah.

Keputusan konser secara virtual diambil demi keamanan semua pihak. Menurut Anas, PJF tetap hadir sebagai penanda festival terus bertahan dan turut menghidupkan ekosistem musik.

Konser virtual terasa sangat berbeda dengan menyimak langsung pertunjukan musik. Terlebih, DNA atau inti dari merasakan suasana konser memang hanya bisa didapat dengan hadir secara fisik.

Namun, semua pihak, disebutnya, perlu adaptif dan saling dukung menghadapi pandemi yang belum mereda. "Suatu saat, mungkin 10 tahun ke depan bisa terkenang PJF edisi pandemi, seperti apa konser tanpa penonton," ujarnya.

Lantas, apa daya tarik PJF tahun ini? Anas menginformasikan, penyelenggara menggagas program bertajuk "Borneo Goes to Prambanan Jazz Virtual Festival 2021" yang digelar menuju pelaksanaan konser.

Tujuannya, mencari talenta musik asal Borneo atau Kalimantan sebagai penampil. Program kompetisi musik itu digagas oleh IndiHome, channel I-Konser UseeTV, dan Prambanan Jazz Festival.

Menurut Anas, kemampuan dan musikalitas musisi di daerah luar biasa. Mereka hanya butuh panggung dan kesempatan. Lewat program itu, bisa menjadi peluang bagi musisi menunjukkan karya kepada khalayak luas. "Ini bisa menjadi titik awal mencari bakat musisi daerah. Harapan kami, dari Borneo bisa melahirkan musisi besar," ujar Anas.

Perwakilan I-Konser Kiki Pea menjelaskan lebih lanjut mengenai konsep "Borneo Goes to Prambanan Jazz Virtual Festival 2021". Dia dan tim sudah melakukan perjalanan riset mengenai musisi di Borneo.

Hasilnya, skema musik yang ada di Kalimantan memiliki corak khas yang berbeda dari Jawa dan wilayah lain. Dalam beberapa tahun terakhir, panggung dan festival cukup meriah, banyak band independen dari lintas genre.

Dia menyampaikan, akan ada tiga musisi dari Kalimantan yang akan menjajal panggung megah PJF. Satu di antaranya dipilih langsung oleh promotor sedangkan dua lainnya didapat melalui tahapan seleksi dan kurasi.

Pendaftaran "Borneo Goes To Prambanan Jazz Virtual Festival" dibuka sejak 23 Juli 2021 hingga 15 Agustus 2021. Penjurian secara virtual dilakukan oleh musisi nasional, promotor, dan tokoh musik Kalimantan.

Peserta adalah musisi yang berdomisili di Kalimantan cukup dibuktikan dengan satu KTP. Program terbuka untuk seluruh genre musik dan jenis penampil musik, baik solois, duo, band, dan lainnya.

Tentunya, akan dipilih pemenang sesuai karakter festival. Musisi yang ingin menjajal kompetisi bisa mendaftar di situs www.prambananjazz.com dan menyertakan satu video (video klip atau live session).

Para peserta diharapkan telah memiliki tiga karya orisinal, tapi cukup mengumpulkan satu karya untuk seleksi awal. Nantinya, seluruh pendaftar dikurasi oleh promotor PJF sehingga didapat maksimal 100 band yang ikut serta.

Pemenang yang tampil di Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 akan menampilkan empat lagu orisinal. Sebelum tampil di PJF, pemenang juga diikutsertakan dalam webinar Bengkel Musik dan talkshow industri musik.

Proses seleksi setelah 100 peserta, promotor akan memilih 20 peserta berdasarkan viewers tertinggi dan engagement Youtube I-Konser Channel yang akan ditayangkan di I-Konser Channel (Usee TV).

Panitia lantas memilih 10 band atau peserta dengan penonton terbanyak di I-Konser Channel (Usee TV) untuk ikut di babak final yang pada akhirnya menelurkan dua pemenang. Kiki membocorkan kriteria musisi yang bisa terpilih.

"Harus punya karakteristik unik, bisa menunjukkan dia berasal dari Kalimantan. Dari warna musiknya, orang bisa tahu itu Borneo," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat