Lifter Rahmat Erwin Abdullah berpose dengan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/8/2021). Pemerintah berkomitmen memberikan penghargaan kepada para atlet peraih medali Olimpiade Tokyo. | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Kabar Utama

Tak Ada Arak-arakan Olimpiade

Pemerintah berkomitmen memberikan penghargaan kepada para atlet peraih medali Olimpiade Tokyo.

JAKARTA --  Para pahlawan olahraga Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 seluruhnya telah kembali ke Tanah Air per Rabu (4/8) malam. Sehubungan kondisi pandemi, tak akan ada acara arak-arakan medali seperti selepas olimpiade-olimpiade sebelumnya.

Menurut Pimpinan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Roeslani, pemberian bonus untuk para atlet akan dipusatkan, tanpa arak-arakan. "Kita sedang mencari waktunya kapan acara pemberian bonus itu dilakukan. Rencananya kita akan menggelar secara terpusat. Dalam kondisi seperti ini kita menjaga kesehatan dan keselamatan khususnya untuk para atlet," kata Rosan saat dihubungi Republika, Kamis (5/8).

Menurut dia, hal ini sebagai bentuk ketaatan terhadap protokol kesehatan pada masa pandemi. Semua atlet juga akan langsung dikembalikan ke pengurus cabang olah raga masing-masing.

”Karena mereka tentu punya program yang berbeda-beda. Bulu tangkis akan mengikuti turnamen di Korea Selatan. Jadi setelah istirahat cukup mereka akan kembali berlatih," ujar Rosan.

Saat ini meskipun Olimpiade 2020 masih berlangsung, seluruh atlet Indonesia sudah kembali ke Tanah Air. Kloter terakhir tiba di Tanah Air pada Rabu (4/8) melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Mereka disambut Menpora Zainuddin Amali dengan sederhana. Tanpa mengeluarkan komentar, mereka langsung menjalani karantina selama delapan hari sesuai dengan peraturan pemerintah.

Yang masih tersisa di Tokyo hanya Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Sekjen KOI, dan sejumlah Komite Eksekutif KOI. Mereka masih akan mengikuti upacara penutupan Olimpiade 2020 pada 8 Agustus.

Indonesia berhasil meraih lima medali pada olimpiade tahun ini. Di antaranya medali emas oleh pasangan ganda putri bulu tangkis Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, kemudian perunggu sektor tunggal putra badminton oleh Anthony Ginting. Selain itu, ada perak angkat besi yang diraih lifter Eko Yuli serta perunggu angkat besi masing-masing diraih lifter putri Windy Cantika dan lifter putra Rahmat Erwin.

Kabid Humas dan Media PBSI Broto Happy ketika dihubungi Republika juga mengatakan dalam kondisi seperti saat ini tidak memungkinkan digelar proses parade atau arak-arakan untuk peraih medali emas. "Sebelumnya prosesi mengarak atlet peraih emas dilakukan oleh klub. Saya rasa dalam masa pandemi ini, kita harus mengikuti aturan pemerintah yakni tidak boleh ada acara yang menimbulkan kerumunan atau keramaian," ujarnya.

Sedangkan, Ketua Harian Klub Jaya Raya Jakarta, Imelda Wigoena, mengungkapkan tidak akan mengadakan parade atau arak-arakan. "Pandemi masih tinggi, kita tidak berani. Paling kita akan buat acara khusus dengan jumlah orang terbatas."

Klub Jaya Raya adalah klub asal Greysia Polii/Apriyani Rahayu peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. "Kita akan berikan bonus, tradisi klub akan memberikan bonus rumah kepada peraih emas Olimpiade. Dulu Susy Susanti, Candra Wijaya/Tony Gunawan maupun Hendra Setiawan/Markis Kido (almarhum) dapat bonus rumah."

Acara penyerahan bonus sedang dicarikan waktunya sebelum Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti. “Kita juga berharap penyerahan bonus lainnya bisa dilakukan terpusat saja. Dalam kondisi seperti ini khawatir terhadap kesehatan dan keselamatan atlet," ujarnya.

photo
Pebulutangkis ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii (kanan) melakukan tos dengan Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna (tengah) disaksikan Menpora Zainudin Amali (kedua kanan) dan Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Warih Sadono (kiri) setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/8/2021). Selain Greysia dan Apriyani, pebulutangkis Anthony Ginting, Praveen Jordan, lifter Rahmat Erwin Abdullah, Nurul Akmal, petembak Vidya Rafika, sprinter Lalu Muhammad Zohri, dan Alvin Tehupeiory juga termasuk dalam kloter terakhir kepulangan kontingen Indonesia dari Olimpiade Tokyo. - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Bonus

Pemerintah pusat maupun daerah serta pihak swasta dan perorangan juga telah berkomitmen untuk memberikan penghargaan atau bonus kepada atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Para pahlawan olahraga ini juga rencananya akan diterima oleh Presiden Joko Widodo.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam acara jumpa pers virtual yang digelar Kamis (5/8) mengatakan, saat ini sedang dikordinasikan kapan waktu pemberian bonus dan juga kapan bisa diterima oleh Presiden.

"Untuk penghargaan pasti ada, yang level SEA Games saja ada apalagi ini level paling tinggi. Tetapi mohon waktu karena butuh berkoordinasi. termasuk memastikan kapan Presiden ada waktu bisa menerima mereka," ujar Menpora.

Ia menambahkan, pemerintah juga ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada atlet, pelatih, tenaga pendamping, CDM (pimpinan kontingan), serta timnya. “Juga terima kasih kepada NOC Indonesia. sudah kerja keras sehingga kita di tengah-tengah pandemi yang melanda negeri ini dan negeri tempat berlangsungnya olimpiade masih bisa mengikuti dan alhamdulillah semua dalam keadaan sehat wal afiat," kata Menpora menambahkan.

Menurut dia, pemerintah sempat khawatir karena di awal pelaksanaan olimpiade sejumlah atlet mancanegara terpaksa kembali ke negaranya karena hambatan kesehatan alias positif Covid-19. Ia kemudian bersyukur bahwa seluruh atlet Indonesia berhasil pulang dalam keadaan sehat. “Atas nama Presiden dan rakyat Indonesia, terima kasih serta rasa bangga kepada kontingen Indonesia," ucap Menpora.

Sesuai dengan prokes, semua yang baru datang jadi Jepang, baik kemarin malam maupun sebelumnya harus menjalani karantina delapan hari. Ia meminta masyarakat memberikan semangat agar para atlet bisa menjalani karantina ini dengan sebaik-baiknya dan setelah itu bisa langsung bisa kembali aktivitas atau melakukan latihan.

“Apalagi saya mendapatkan informasi ada yang akan segera mempersiapkan diri untuk turnamen berikutnya, bulu tangkis langsung persiapan Piala Sudirman dan Thomas-Uber," kata Menpora.

Menpora melanjutkan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi dengan CDM dan NOC serta pimpinan cabor yang berangkat, pelatih serta unsur lainnya yang terlibat langsung dalam keikutsertaan kontingen Indonesia. Evaluasi akan dilakukan setelah penutupan Olimpiade Tokyo 2020.

“Tetapi secara internal kita akan melakukan evaluasi. Meski belum selesai, tapi kita sudah tahu posisi," kata dia.

Untuk olimpiade kali ini dan mendatang, ungkapnya, akan ada perubahan paradigma. Hal ini karena Kemenpora sudah mempersiapkan peta jalan olahraga nasional dan menempatkan olimpiade sebagai sasaran utama.

Selama ini, olimpiade ditempatkan setara dengan SEA Games dan Asian Games. “Jadi cara kita memandang target juga berubah, tetapi perlu diketahui design besar ini belum jalan karena masih tunggu payung hukum perpres," kata Menpora.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat