Gedung LRT di Jakarta. Kemarin gedung itu terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. | Erdy Nasrul

Jakarta

Kebakaran Gedung LRT Dipicu Nitrogen

Gegana yang melakukan penyisiran di TKP kebakaran gedung LRT tidak menemukan benda mencurigakan.

JAKARTA – Kebakaran disertai bunyi ledakan muncul di sekitar kantor Stasiun PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Pintu Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (3/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Kapolsek Kelapa Gading, AKP Rio Mikael L Tobing menduga, penyebab kebakaran terjadi karena pengisian ulang nitrogen pada pendingin ruangan (AC) sentral.

"Penyelidikan sementara yang kami dapat simpulkan bersama dengan tim pemadam kebakaran, sumber ledakan itu berasal dari pengisian nitrogen AC di lantai paling atas di rooftop yang kemudian akhirnya menyebar ke lantai empat di ruang administrasi dari Depo LRT ini," ujar Mikael saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa.

Dia menjelaskan, informasi tersebut masih berupa dugaan awal saja. Pasalnya, personel Gegana Korps Brigadir Mobile (Brimob) Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menurut Mikael, tim Gegana yang menyisir TKP, juga belum menemukan benda mencurigakan terkait ledakan.

Mikael menjelaskan, informasi dari saksi melaporkan awalnya ada ledakan. Sesuai standar prosedur operasional (SOP), sambung dia, personel polisi harus berkoordinasi dengan Gegana Korps Brimob Polda Metro Jaya untuk menyisir TKP. Hal itu karena mereka memiliki keahlian dan peralatan untuk mencari benda mencurigakan terkait ledakan.

"Jadi kami, harus koordinasi dengan Gegana. Namun, tadi setelah dilakukan penyisiran oleh Gegana, hasilnya tidak ada benda-benda mencurigakan lainnya ditemukan di TKP," ujar Mikael.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Republika, kebakaran disertai ledakan itu muncul dari lantai empat Gedung MCC 4 Depo LRT Jakarta. Ledakan itu menimbulkan asap yang keluar dari gedung. Saat polisi memeriksa lokasi, tampak kaca di lantai empat sudah pecah berkeping-keping.

Kemudian petugas pemadam kebakaran melakukan penanganan pertama untuk memadamkan api. Kerusakan terparah, kata Mikael, memang hanya terjadi di lantai empat. Hal itu karena AC yang menyalurkan udara ke lantai empat sedang dilakukan pengisian menggunakan nitrogen oleh petugas.

"Karena ini kan AC sentral. Jadi, yang kami lihat itu dari AC-nya, otomatis. Hasil lengkapnya kita tunggu dari laboratorium forensik terlebih dahulu," kata Mikael.

Dia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, sempat ada karyawan LRT Jakarta yang mengalami sesak napas karena menghirup asap pekat. Polisi hingga kini masih menyelidiki apakah ada unsur tindak pidana dalam insiden itu. "Nanti kita lihat apakah ada kelalaian atau tidak nanti kita selidiki," kata Mikael.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, berdasarkan laporan ada sembilan orang yang menjadi korban ledakan di kantor LRT Jakarta, Kecamatan Kelapa Gading. Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan pengakuan manajamen LRT Jakarta yang menyebut tak ada satu pun korban.

"Untuk sementara ada sembilan korban. Salah satunya perempuan," kata Yusri saat dikonfirmasi.

Yusri menerangkan, tujuh korban di antaranya mengalami sesak napas. Sedangkan, dua korban lainnya mendapat cedera luka pada kaki. "Bapak Napo dan Widi mendapat luka di kaki. Keduanya dibawa ke RS Omni," ujarnya.

Tak ada korban

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta, Ira Yuanita, menegaskan, tak ada satu pun korban dalam insiden tersebut. Dia menjamin, tidak ada pegawai yang terluka, apalagi meninggal akibat ledakan itu.

"Fokus utama kami melakukan proses evakuasi yang telah dilakukan saat insiden terjadi. Proses berlangsung lancar, seluruh petugas dan karyawan selamat dan tidak mengalami cedera," kata Ira dalam siaran pers.

Ira bersyukur tidak banyak karyawan yang berada di kantor saat insiden terjadi. Hal itu karena sebagian harus bekerja di rumah (WFH), karena mengikuti anjuran pemerintah. “Jadi, yang ada di gedung kantor hanya personel-personel tertentu saja yang punya keperluan untuk di kantor. Total satu gedung maksimal 25-30 orang, lantai empat sendiri ada empat sampai 10 orang-lah ya," kata Ira.

Sementara itu, petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI menduga, kebakaran diikuti ledakan terjadi akibat korsleting mesin AC di lantai 4. Petugas berhasil memadamkan api pada pukul 12.36 WIB.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat