Atlet putri balap sepeda trek asal Cina, Shonju Bao, saat bertanding di ajang Olimpiade Tokyo, Ahad (2/8/2021) di Izu, Jepang. | AP/Christophe Ena

Olahraga

Atlet Cina Diselidiki karena Pin Mao Zedong

Atlet Cina memiliki sejumlah prestasi dalam Olimpiade Tokyo

TOKYO -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah melakukan penyelidikan terkait potensi pelanggaran yang dilakukan dua atlet putri balap sepeda trek Cina, Bao Shonju dan Zhong Tianshi.

Peraih medali emas di nomor sprint beregu putri balap sepeda trek Olimpiade Tokyo 2020 tersebut diduga kuat melakukan pelanggaran salah satu ketentuan di piagam Olimpiade. 

Penyelidikan IOC ini berpangkal dari pin berwarna merah yang dikenakan Bao dan Zhong dalam seremoni penyerahan medali, Senin (2/8) waktu setempat. Pada saat itu, Bao dan Zhong kedapatan mengenakan pin Bapak Pendiri Negara Repulik Rakyat Cina, Mao Zedong, di bagian depan jaketnya, tepat di samping bendera Cina. Mao diketahui merupakan tokoh sentral dalam berdirinya Negara Republik Rakyat Cina. 

Mao merupakan salah satu mantan pemimpin Partai Komunis Cina yang hingga kini masih berkuasa di Cina. Bagi sebagian besar masyarakat Cina, Mao yang meninggal dunia pada 1976 silam merupakan salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Cina modern. 

Dengan mengenakan pin bergambar Mao tersebut, Bao dan Zhong dinilai telah melanggar pasal 50 piagam Olimpiade yang mengatur soal larangan adanya pernyataan bernada politik, rasialis, dan keagaamaan di arena Olimpiade. Dalam perubahan terbarunya, IOC juga melarang aksi-aksi tersebut di berbagai event lanjutan di Olimpiade, termasuk seremoni pengalungan medali. 

IOC memang belum secara tegas mengatur soal definisi propaganda politik dalam arena Olimpiade. Namun, aksi Bao dan Zhung yang mengenakan pin bergambar Mao dinilai sudah dapat dikategorikan sebagai aksi propaganda politik.

IOC pun telah meminta klarifikasi dari Komite Olimpiade Cina terkait aksi Bao dan Zhung tersebut. Bao dan Zhung sukses meraih medali emas usai mengalahkan pasangan Jerman di final nomor sprint beregu putri balap sepeda trek tersebut.

photo
Atlet putri balap sepeda trek asal Cina, Shonju Bao, saat bertanding di ajang Olimpiade Tokyo, Ahad (2/8/2021) di Izu, Jepang. - (AP/Christophe Ena)

"IOC telah melakukan kontak dengan Komite Olimpiade Cina terkait insiden tersebut. Kami meminta mereka untuk melaporkan secara detail insiden tersebut. Kami telah mendapatkan laporan itu dari kemarin. Jadi, saat ini, kami menindaklanjuti laporan tersebut," tutur juru bicara IOC, Mark Adams, seperti dikutip Reuteurs, Selasa (3/8). 

Apabila nantinya dianggap melanggar pasal 50 Piagam Olimpiade, Bao dan Zhung, ataupun Komite Olimpiade Cina, terancam mendapatkan sanksi dari Komisi Displin IOC Kendati begitu, Adams sempat menyebut, Komisi Disiplin IOC akan menyesuaikan sanksi tersebut berdasakan kasus per kasus.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat