Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria | Youtube

Jakarta

Wagub Riza Patria: Warga Harus Buktikan Jakarta Kota Dunia

Masyarakat DKI Jakarta harus sadar bahwa kesehatan adalah kebutuhan semua orang.

JAKARTA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta seluruh masyarakat yang ada di Jakarta untuk menunjukkan sebagai jiwa kota di belahan dunia dalam menjalankan berbagai aturan termasuk ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Jiwa kota dunia yang harus ditunjukkan tersebut, kata Riza, adalah kesadaran dalam mematuhi berbagai ketentuan kebijakan pemerintah tanpa perlu diawasi terus-menerus, seperti yang dimiliki warga di kota maju.

"Kami ingin di Jakarta seperti kota-kota maju di dunia semuanya karena kesadaran kita bersama mematuhi aturan tidak musti ada aparat," kata Riza dalam sebuah wawancara virtual di Jakarta, Sabtu.

Ia mencontohkan, warga kota-kota maju mengerti tidak boleh membuang sampah sembarangan. Aturan ini disikapi dengan patuh dan taat, meski tidak ada aparat yang mengawasi. Terutama mengenai ketentuan kebijakan masa pandemi dengan menerapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang disesuaikan, maka masyarakat harus sadar bahwa kesehatan adalah kebutuhan semua orang.

"Masyarakat harus membuktikan Jakarta adalah kota dunia, jadi sekalipun tidak ada aparat berkegiatan di berbagai tempat harus sesuai ketentuan termasuk syarat vaksinasi dan ketentuan durasi di warung makan," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah DKI melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menetapkan sejumlah penyesuaian aktivitas selama masa PPKM Level 4 bagi Jakarta. Salah satunya makan di tempat warung nasi atau pedagang kaki lima (PKL) dengan beberapa ketentuan.Syaratnya, waktu makan di tempat maksimal 20 menit, kemudian pedagang dan pengunjung juga harus sudah divaksin Covid-19.

Syarat vaksin juga berlaku untuk kegiatan di pabrik, pasar tradisional, pusat perbelanjaan, pergudangan, dan warung kelontong atau supermarket.PPKM Level 4 Jakarta berlaku pada 26 Juli hingga 2 Agustus 2021. Pemerintah menetapkan PPKM Darurat untuk menekan jumlah kasus Covid-19 yang kian melonjak. Setelah itu, pemerintah mengizinkan beberapa penyesuaian, sehingga PPKM Darurat diubah menjadi PPKM Level 1-4.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ariza Patria | 6 M (arizapatria)

Penurunan Covid-19

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) karena pandemi Covid-19 belum usai. Jika abai dan tidak peduli kemungkinan kasus Covid-19 melonjak kembali.

"Meski pandemi mereda di Jakarta, kita masih harus hati-hati. Pelestarian prokes harus tetap lanjut. Jangan abai hanya berdasarkan kasus Covid-19 yang rendah atau rumah sakit tidak lagi penuh.

Sejujurnya, kehidupan mungkin tak akan lagi sama. Jangan terlalu percaya diri dulu," katanya katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Ahad (1/8).

Kemudian, ia melanjutkan agar masyarakat tetap sabar dan menjaga prokesnya. "Ingat, masih ada kemungkinan Covid-19 melonjak kembali jika kita tidak disiplin yang bisa bikin kita frustrasi. Mari saling ingatkan," kata dia.

Ia menambahkan semakin banyak bisnis seperti hotel, restoran dan sebagainya yang mengharuskan masyarakat yang berkunjung untuk menunjukkan sertifikat vaksin. Menurutnya, ini perbedaan besar dalam pengendalian Covid-19. "Tujuannya kan melindungi orang lain, bukan cuma Anda. Saya sih bakalan senang menunjukkan sertifikat jika itu untuk melindungi sesama," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan tingkat kasus positif (positivity rate) di Ibu Kota menurun menjadi 15,3 persen setelah sebulan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4 selama Juli 2021. Data tersebut berdasarkan data situs corona.jakarta.go.id per 31 Juli 2021. 

"Positivity rate juga turun. Saat ini kita berada di kisaran 15 persen, sementara di saat puncak dulu, kita pernah mencapai angka 45 persen," kata Anies di Jakarta, Sabtu (31/7).

Demikian juga dengan tren keterisian rumah sakit (bed occupancy rate) yang sudah berada di level 70 persen, terlihat dari antrean pasien di rumah sakit yang sudah terurai.

Anies mengatakan bahwa data tersebut merupakan catatan keberhasilan dari segala upaya yang ditempuh seluruh elemen masyarakat dalam mengurangi mobilitas, terutama selama masa PPKM Darurat dilaksanakan sejak 3-25 Juli 2021.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat