Petugas gabungan dari TNI, Polri dan Dishub membuka jalan untuk ambulance saat penyekatan kendaraan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Underpass Basura, Jakarta, Kamis (15/7). Polda Metro Jaya menambah lokasi penyekatan menjadi | Prayogi/Republika.

Jakarta

Anies: Kasus Covid-19 di DKI Turun

Warga yang isoman karena terpapar Covid-19 diimbau terbuka dan melapor ke RT setempat.

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan, persentase kasus positif Covid-19 atau positivity rate di Ibu Kota saat ini mulai menunjukkan penurunan. Anies menyebut, berdasarkan data per tanggal 24 Juli 2021, persentase kasus Covid-19 di Jakarta sebesar 24 persen.

Ia menuturkan, persentase kasus Covid-19 sempat melonjak hingga mencapai 43 persen pada tanggal 13 Juli 2021, yakni penambahan kasus harian positif Covid-19 sebesar 12.182 kasus. Kemudian, sambungnya, tren persentase kasus Covid-19 mulai menurun menjadi 41 persen pada 16 Juli.

“Lalu, turun lagi menjadi 36 persen di tanggal 18 Juli, lalu turun menjadi 28 persen di tanggal 21 Juli. Dan, hari ini per kemarin itu angkanya 24 persen. Jadi, ada tren positivity rate yang menurun,” kata Anies dalam webinar melalui Zoom, Ahad (25/7).

Selain itu, Anies mengatakan, tingkat testing di Jakarta juga selalu tinggi. Dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan mengharuskan pelaksanaan testing 15 kali lebih tinggi daripada standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Namun, kata dia, DKI Jakarta sudah melampaui itu, bahkan beberapa kali testing yang dilakukan sudah di atas 30 kali standar WHO.

Meski menurun, Anies menegaskan, agar masyarakat tidak langsung menyimpulkan bahwa puncak kasus gelombang kedua virus korona ini telah terlewati. Sebab, menurut dia, untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan waktu beberapa pekan.

“Jadi, menurut saya, kita jangan buru-buru menyimpulkan. Karena ini berbeda dengan aliran arus lalu lintas yang bisa diprediksi tiap jam. Kalau ini waktunya perlu tiap pekan,” ujar dia.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, per tanggal 24 Juli 2021, penambahan kasus harian positif Covid-19 di Ibu Kota sebesar 8.360 kasus. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sebanyak 6.413 kasus.

“Sehingga, jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 73.222 orang yang masih dirawat/isolasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Sabtu (24/7) lalu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (aniesbaswedan)

Sementara itu, total kasus konfirmasi positif Covid-19 sebesar 786.880 kasus. Dari jumlah ini, total orang yang dinyatakan telah sembuh mencapai 702.447 kasus dengan tingkat kesembuhan 83,9 persen. Sedangkan, total orang yang meninggal dunia sebanyak 11.181 dengan tingkat kematian 1,4 persen.

“Untuk persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 25,7 persen,” kata Dwi.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengharapkan, seluruh warga DKI Jakarta sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada Agustus 2021 ini. Fadil mengatakan, Polda Metro Jaya bersama TNI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mempercepat proses vaksinasi Covid-19 agar mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat.

"Mudah-mudahan ikhtiar dan cita-cita kami ini bisa terwujud agar dapat tercapai Herd Immunity di Provinsi DKI Jakarta dan tentunya wilayah-wilayah penyangga yang masuk wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Fadil di sela-sela pelaksanaan vaksinasi di Mapolres Jakarta Selatan.

Salah satu peserta vaksinasi, Putri menuturkan, target vaksinasi pada Agustus mendatang dapat tercapai apabila warga patuh dan memiliki kemauan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. "Harusnya realistis ya Agustus ini bisa beres bila semuanya mau divaksinasi, tapi kan ada saja yang tidak mau ikut arahan pemerintah," tutur Putri yang baru menerima vaksin dosis pertama.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LaporCovid-19 (laporcovid19)

Diminta terbuka

Hingga saat ini sedikitnya 107 warga Jakarta Pusat meninggal saat isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19. Rata-rata yang meninggal itu umumnya warga lansia (lanjut usia).

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menjelaskan, berdasarkan data terakhir, ada 107 permintaan pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan. Maka itu, ia mengimbau agar warga dapat mengantisipasi dengan menyampaikan informasi secara terbuka. Ketika menjalani isolasi, warga harus melaporkan kondisi mereka ke RT ataupun RW setempat.

"Misalnya dalam lingkungan itu ada yang kena, ya laporkan ke posko. Nanti (petugas) posko itu akan mendatangi untuk mengecek, memantau kesehatannya, kemudian melakukan PCR, setelah itu bisa dilacak," kata Dhany.

Jika warga melakukan isolasi mandiri tanpa melaporkan ke RT/RW setempat, dikhawatirkan akan mengalami gejala yang semakin berat. Sehingga, kasus kematian tidak bisa diantisipasi.

"Yang kita lakukan adalah keterbukaan dan peran RT, RW, dan dasawisma. Kalau ada warga yang sakit di rumah, laporkan," kata dia.

Sebelumnya, kanal laporan warga yang diunggah melalui laman LaporCovid-19.org menyebutkan, jumlah kematian saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit di Jakarta mencapai 1.215 orang. Perinciannya, yakni di Jakarta Timur mencapai 403 kematian, Jakarta Selatan ada 289 kematian, Jakarta Utara ada 205 kematian, Jakarta Pusat ada 162 kematian, dan Jakarta Barat sebanyak 156 kematian saat isolasi mandiri.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat