Petugas menyelesaikan pemotongan daging kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) PD Dharma Jaya di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (21/7). Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mengikuti kebijakan Kementerian Agama mengenai penyembelihan hewan kurb | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Baznas-BPKH Salurkan 50 Sapi Kurban

Penyaluran hewan kurban ini merupakan upaya mendukung ketahanan pangan masyarakat Indonesia

JAKARTA — Pada Hari Raya Idul Adha 1442 H, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyalurkan hewan kurban sebanyak 50 ekor sapi ke 45 titik di tujuh provinsi di seluruh Indonesia. Ini merupakan bagian dari program kemaslahatan BPKH Berkah Qurban 1442 H yang menyalurkan 1.000 ekor sapi di 34 provinsi.

Pelaksanaan program ini mengikuti aturan dari Surat Edaran Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2021, yakni pemotongan hewan kurban tidak dilaksanakan pada 10 Dzulhijah, tetapi pada hari Tasyrik di beberapa lokasi yang dianjurkan.

“Baznas telah mempersiapkan sapi terbaik untuk program kemaslahatan BPKH Berkah Qurban 1442 H yang nantinya akan dipotong dan distribusikan kepada para penerima manfaat,” kata Ketua Baznas Prof Noor Achmad melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (21/7).

Penyaluran hewan kurban ini merupakan upaya mendukung ketahanan pangan masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di wilayah terpencil, terluar, tertinggal, terdampak bencana, dan berada di zona merah Covid-19.

Dalam program ini, Noor melanjutkan, hewan kurban dibeli langsung dari peternak binaan Baznas di desa, kemudian disembelih dan didistribusikan di desa agar peternak semakin berdaya secara ekonomi dan mustahik dapat memenuhi kebutuhan gizi melalui daging kurban yang didistribusikan.

Sementara, Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, pemotongan hewan kurban ini telah mengantongi surat izin dari petugas berwenang. Pengemasan daging kurban dalam bentuk makanan siap santap, seperti rendang, abon, dan lainnya sangat memudahkan dalam pendistribusian daging kurban tersebut.

Ia juga menjelaskan, program kemaslahatan BPKH tidak hanya berupa penyaluran hewan kurban, tapi juga mencakup sejumlah hal lainnya ,seperti prasarana ibadah, kesehatan, pelayanan ibadah haji, ekonomi umat, pendidikan, dakwah, serta sosial keagamaan. Semua itu disalurkan secara langsung dan tidak langsung yang bermanfaat untuk kebaikan umat.

“Sesuai dengan asas prinsip syariah, kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan, dan akuntabel,” kata Anggito.

Sebelumnya, terkait penghimpunan kurban pada Idul Adha 1442 H, sempat muncul prediksi bahwa jumlah pekurban akan turun. Hal ini mengingat masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19. Namun, ternyata jumlah orang yang berkurban melalui Baznas pada tahun kedua pandemi ini semakin meningkat.

"Kalau lihat trennya (jumlah pekurban), kalau di Baznas (pusat) ini sudah melampaui tahun lalu," kata Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, Ahad (18/7).

Saidah mengatakan, pada 2020 Baznas pusat dapat menghimpun 2.800 hewan kurban setara kambing-domba. Sementara pada 2021, yakni beberapa hari menjelang Idul Adha 1442 H, Baznas sudah menghimpun 3.348 hewan kurban setara kambing-domba. Targetnya, Baznas menghimpun 4.000 hewan kurban.

"Mungkin karena kesadaran, kampanye kita, memaksimalkan jaringan kita, itu yang membuat (angka) kurban di Baznas terus tumbuh," kata Saidah.

Ia menambahkan, Baznas akan mendistribusikan daging kurban ke 34 provinsi dan 240 kabupaten/kota, tepatnya ke 360 desa. Distribusinya ke lokasi-lokasi yang terdampak pandemi Covid-19, daerah PPKM, dan daerah yang mustahiknya banyak.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat