Kurban ACT | ACT

Khazanah

ACT Tasikmalaya Salurkan Daging Kurban untuk Warga

Tim ACT menjangkau masyarakat pedalaman dan membantu mereka dengan memberikan daging kurban.

TASIKMALAYA -- Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan penyembelihan puluhan hewan kurban, yang terdiri dari sembilan ekor sapi dan 70 ekor kambing pada Iduladha 1442 H. Daging puluhan ekor hewan kurban itu langsung disalurkan kepada warga yang membutuhkan. 

Koordinator program ACT Tasikmalaya, Fauzi Ridwan mengatakan, puluhan daging kurban itu didistribusikan di 11 titik di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, juga Banjarsari. Setelah hewan kurban dipotong, daging langsung didistribusikan langsung ke rumah-rumah penerima manfaat di setiap daerah.

"Alhamdulillah sudah dilakukan pemotongan dna pendistribusian sembilan ekor sapi dan 70 ekor kambing yang kami potong di RPH dan di daerah-daerah. Kurang lebih ada 11 titik distribusi yang menyapa tempat-tempat dimana sodara kita yang membutuhkan berada," kata dia melalui keterangan resmi, Rabu (21/7).

Penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban masih akan berlangsung hingga hari tasyrik yang terakhir. Menurut dia, masih ada sekitar 18 titik tempat yang akan disambangi oleh bantuan hewan kurban di Tasikmalaya dan sekitarnya.

Fauzi mengatakan, puluhan ekor hewan kurban itu berasal dari para dermawan yang mengamahkan hewan qurbannya melalui Global Qurban-ACT. Ia menambahkan, para penerima manfaat program itu mayoritas adalah masyarakat prasejahtera yang membutuhkan.

Program itu disambut baik oleh seluruh masyarakat yang menerima. Seperti di Kampung Cijerah, Karanganyar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, masyarakat bersuka cita menerima hewan kurban. Di tempat itu, sebanyak satu ekor sapi dan empat ekor kambing didistribusikan.

Salah seorang tokoh masyarakat kampung itu, ustaz Jajang mengucapkan banyak terima kasih kepada ACT. Ia berterima kasih kepada para dermawan yang menitipkan amanahnya melalui ACT. "Inyaallah ini menambah kebahagiaan kita bersama di Iduladha ini," kata dia.

24 ekor sapi

Pengurus Masjid at-Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII), menyembelih 24 ekor sapi. Salah satu sapi dengan ukuran terbesar memiliki bobot 1,1 ton. Usai disembelih, kemudian daging hewan tersebut dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan pada perayaan Hari Raya Idul Adha 2021.

"Kalau di sini yang dipotong sapinya 24 ekor, paling besar 1,1 ton," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, saat ditemui di Masjid at-Tin TMII, Jakarta Timur, Selasa (20/7).

Elly, sapaan akrab Suharini, menjelaskan, pemeriksaan sebelum dan sesudah sapi disembelih juga menunjukkan hewan kurban tersebut dalam keadaan sehat. Pihaknya memang menerjunkan petugas untuk memeriksa kesehatan sapi, kambing, dan domba yang dijadikan kurban.

"Kalau secara ante mortem-nya bisa dilihat dari matanya, hidungnya, gerakannya lincah bulunya bersih dan tidak kusam. Post mortem-nya itu hatinya, itu tidak ditemui cacing hati, kalaupun ada itu biasanya tidak perlu dibuang semuanya, limfanya juga cukup padat," ucap Elly.

Dia mengapresiasi panitia kurban Masjid at-Tin yang menyediakan meja khusus bagi petugas Dinas KPKP DKI untuk melakukan pemeriksaan. Petugas memeriksa setiap detail organ hewan kurban, mulai hati, paru, limfa, hingga jantung sapi. Hasilnya, seluruh hewan yang disembelih aman dikonsumsi masyarakat.

"Yayasan at-Tin juga menyediakan meja untuk pemeriksaan, jadi kawan-kawan saya tidak perlu jongkok-jongkok," ujar Elly.

Meski begitu, ia juga memberikan masukan kepada panitia pelaksana kurban untuk menambah alat potong. Sehingga, proses pemotongan bisa lebih cepat dan segera dibagikan kepada para warga yang berhak menerima. "Kalau bisa alat potongnya ditambah agar pemotongannya bisa lebih cepat dan lebih rapi, ini karena potongannya selalu di atas 20 ekor," ujar Elly.

Pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid at-Tin juga ditiadakan karena mengikuti imbauan pemerintah selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Kepala Bidang Peribadatan Masjid Agung at-Tin, Karnali, mengatakan, peniadaan kegiatan shalat Idul Adha sesuai dengan Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 11 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha saat PPKM Darurat.

"Untuk pelaksanaan shalat Idul Adha tidak ada," kata Karnali saat dikonfirmasi. Dia juga mejelaskan, kegiatan pemotongan hewan kurban, dilakukan pengurus Masjid at-Tin dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Karnali menjelaskan, masyarakat dilarang melihat pemotongan hewan kurban untuk mencegah kerumunan. Karena itu, petugas bergerak cepat dengan langsung membagikan daging kurban kepada yang berhak. "Kita tetap mengadakan pemotongan kurban dengan membatasi jumlah panitia, menghindari kerumunan," ujar Karnali.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menggelar penyembelihan hewan kurban di pekarangan Masjid Darul Jannah Kantor Wali kota Jaksel, mulai pukul 08.00 WIB.

Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Akesra) Jaksel, Sayid Ali, menyatakan, ada 60 hewan kurban yang disembelih. Seluruh daging hewan kurban, kata dia, dibagikan kepada masyarakat.  Untuk menghindari kerumunan, kata Sayid, selain panitia tidak diizinkan masuk lokasi pemotongan hewan.

“Hal ini untuk mencegah adanya potensi penyebaran Covid-19. Dengan demikian, semua panitia termasuk daging hewan kurban menjadi steril,” ujar Sayid.

Dia menjelaskan, petugas pemotongan hewan menggunakan teknik penyembelihan yang berbeda daripada biasanya. Sayid mengatakan, sebelum dipotong, hewan kurbannya terlebih dahulu dimasukkan ke kandang dan diikat keempat kakinya. “Sehingga, tukang jagal leluasa melakukan penyembelihan tanpa memerlukan banyak orang,” tutur Sayid.

Untuk pendistribusian daging hewan kurban, Sayid melanjutkan, Pemkot Jaksel menghindari menggunakan kantong plastik. Petugas memilih menggunakan keranjang kecil dari bambu (bongsang) agar lebih ramah lingkungan. Pihaknya mencatat, sekitar 10 ribu bongsang sudah didistribusikan kepada masyarakat sekitar melalui para camat di wilayah Jaksel.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat