ACT menggelar program seribu sapi kurban. | Tahta Aidilla/ Republika

Khazanah

ACT Siap Distribusi Seribu Sapi Kurban

ACT menargetkan distribusi seribu sapi kurban untuk kalangan umat Islam, termasuk pesantren.

JAKARTA – Beragam aksi nyata untuk menguatkan masyarakat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat terus dilakukan. Salah satunya yang dilakukan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui program Distribusi Seribu Ekor Sapi Kurban untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali.

Program tersebut diluncurkan pada Jumat (16/7) di Wakaf Distribution Center ACT, Bogor, Jawa Barat. Gerakan yang mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan berbagai organisasi masyarakat ini berikhtiar menghadirkan bantuan pangan terbaik menjelang Idul Adha 1442 H.

Presiden ACT Ibnu Khajar menyatakan, program Distribusi Seribu Sapi Kurban ini merupakan bagian dari tema “Indonesia Darurat Solidaritas”. Menurut dia, tema Indonesia Darurat Solidaritas ini terbagi menjadi dua, yakni bantuan medis gratis dan bantuan pangan gratis.

“Bantuan medis gratis sudah dilakukan dengan konsultasi dan obat gratis. Kedua, pangan gratis, pekan lalu Jawa-Bali terkena PPKM, jadi ACT kirimkan 1.000 ton makanan, 1.000 kantong air mineral, dan 1.000 sapi kurban," ujar dia, Jumat (16/7).

Untuk bantuan pangan, ACT sudah mendistribusikannya melalui kerja sama dengan MUI, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Sementara untuk distribusi hewan kurban baru dilakukan di dua tempat sebagai simbolis program ini.

"Simbolis di dua tempat, Jawa Barat dan Banten untuk 100 ekor sapi akan didistribusikan di Jawa-Bali, simbolis kedua, siang ini 100 ekor sapi di Jawa Timur dengan MUI," kata Ibnu, Jumat (16/7).

Target utama bantuan kurban ini yakni kalangan umat Islam, termasuk pesantren. “Kecuali ditemukan di sekitar mereka yang sangat membutuhkan, baru didistribusikan di luar umat Islam,” kata Ibnu.

Lebih lanjut, ia menerangkan, program distribusi seribu sapi kurban diharapkan dapat membantu menyelamatkan jiwa di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Negara tengah menghadapi kondisi yang berat, sehingga ACT ingin bersama-sama membantu di tengah penerapan PPKM,” katanya.

Idealnya, kata dia, penerapan PPKM Darurat dibarengi dengan jaminan sosial. Namun, hal ini dirasa begitu berat oleh pemerintah. Untuk itu, ACT sebagai elemen masyarakat madani ikut berpartisipasi memberikan dukungan.

“Kurban sapi menjadi bagian dari operasi pangan gratis, dan ACT hadir untuk menyuplai kebutuhan pangan,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua MUI Pusat KH Yusnar Yusuf mengapresiasi program ACT ini. Begitu pula MUI mendukung penuh aksi ini. Organisasi-organisasi masyarakat yang berada di bawah naungan MUI, kata dia, juga siap membantu pendistribusian bantuan ACT.

"Di saat saudara-saudara kita sebangsa diterpa badai Covid-19, tidak ada jalan lain selain kita serahkan kepada Allah SWT. Sambil beristighfar, kita juga harus saling membantu saudara kita yang terdampak,” ujar Kiai Yusnar.

Ia menegaskan, dengan aksi ini, umat jangan takut tidak dapat makanan. ACT hadir dengan penuh keikhlasan dan penuh semangat untuk masyarakat yang terdampak pandemi.

“Insya Allah semangat dari ACT ini juga akan membuat semua elemen masyarakat bisa ikut bergerak membantu sesama,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat