Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meluncurkan program obat Covid-19 gratis dari Istana Negara, Kamis (15/7/2021). | Sekretariat Kabinet

Tajuk

Segera Salurkan Paket Obat Gratis

Tak boleh ada pungutan serupiah pun dalam program pembagian paket obat Covid-19 gratis ini.

Tingginya angka kematian pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah sungguh sangat memprihatinkan. Berdasarkan data pada LaporCovid-19, sudah ada 548 pasien yang terinfeksi Covid-19 yang wafat saat menjalani isolasi mandiri per Rabu (14/7). Boleh jadi, kasus kematian pasien yang isoman ini akan terus bertambah bila tak segera ditangani dengan baik.

Karenanya, kasus kematian pasien Covid-19 saat menjalani isoman ini harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah. Kamis (15/7), Pemerintah telah meluncurkan program pembagian paket obat gratis untuk pasien Covid- 19 yang melakukan isoman. Untuk tahap pertama, Pemerintah menyiapkan sebanyak 300 ribu paket obat yang akan didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga  menjanjikan akan segera membagikan paket obat gratis tersebut untuk masyarakat di luar Pulau Jawa dan Bali. Presiden berharap  pembagian paket obat gratis dan vitamin dapat membantu pasien isoman untuk segera sembuh dari infeksi Covid-19.

 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga  menjanjikan akan segera membagikan paket obat gratis tersebut untuk masyarakat di luar Pulau Jawa dan Bali. 
 
 

Kebijakan pemberian paket obat Covid-19 secara gratis bagi pasien yang isoman ini tentu patut mendapat apresiasi. Meski terkesan terlambat, kebijakan ini tentu memberi harapan kesembuhan bagi warga yang sedang menjalani isoman. Betapa tidak, saat ini sebagian masyarakat kesulitan untuk mendapatkan obat dan vitamin.

Jika pun ada, harganya sudah melonjak dan stoknya terbatas. Karena itu, paket obat Covid-19 ini harus segera disalurkan kepada pasien yang menjalani isoman. Gerak cepat dan tepat penyaluran paket obat gratis ini akan menyelamatkan nyawa masyarakat yang tak tertampung dan terlayani di rumah sakit.

Bila perlu, Presiden harus mengawasi dan memonitor secara langsung agar distribusi obat gratis ini benar-benar cepat dan tepat sasaran. Dalam kondisi darurat dan kritis seperti ini, kecepatan eksekusi program adalah kunci keberhasilan. Program pembagian obat gratis ini juga harus dilakukan secara transparan, sehingga masyarakat bisa memiliki akses untuk mengajukan permintaan.

Tak boleh ada pungutan serupiah pun dalam program pembagian paket obat Covid-19 gratis ini. Pemerintah harus menjamin itu. Siapapun oknum yang meminta pungutan terhadap paket obat Covid-19 yang gratis itu harus ditindak secara tegas.

 
Tak boleh ada pungutan serupiah pun dalam program pembagian paket obat Covid-19 gratis ini. 
 
 

Dalam situasi darurat seperti ini, tak boleh ada pihak yang mengambil keuntungan dari masyarakat yang sedang menderita ini. Kita tentu berharap agar program pembagian obat gratis ini bisa berhasil meningkatkan angka kesembuhan dan menyelamatkan warga dari ancaman kematian.

Selain menyalurkan paket obat Covid-19 gratis, Pemerintah juga harus benar-benar menjamin ketersediaan obat di apotek-apotek. Menghilang dan melonjaknya harga obat telah membuat masyarakat menjerit. Di tengah situasi yang serbasulit ini, Pemerintah melalui aparat penegak hukum harus mendindak tegas para penimbun obat.

Kita berharap pembagian paket obat gratis yang dilakukan Pemerintah juga bisa memukul para penimbun obat. Dengan program ini para penimbun obat bisa menderita kerugian. Memanfaatkan situasi darurat dan kritis untuk mendulang keuntungan adalah tindakan yang tak manusiawi.

Warga yang sedang menjalani isoman tentu tak hanya butuh obat dan vitamin. Mereka juga membutuhkan asupan nutrisi yang bergizi. Banyak masyarakat tak mampu saat ini sedang menjalani isoman. Sudah seharusnya Pemerintah Daerah memperhatikan kebutuhan pokok mereka.

Membantu pasien Covid-19 yang sedang isoman memang bukan hanya tugas Pemerintah, namun Pemerintah memikul tanggung jawab paling besar. Hal itu sesuai dengan amanat Konstitusi. Kepedulian masyarakat di sekitar mereka yang isoman juga sangat diperlukan. Banyak masyarakat yang peduli dan membantu, namun tak sedikit pula yang masih memberi stigma kepada pasien isoman.

Sekali lagi, mari bergandeng tangan membantu saudara kita yang sedang menjalani isoman. Kepedulian bersama sangat berharga untuk membantu mereka agar bisa melawan virus korona. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat