Petugas kelurahan dan relawan Rumah Zakat menyerahkan bantuan kepada perwakilan warga yang keluarganya sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman), di wilayah Kelurahan Gegerkalong, Kota Bandung, Selasa (13/7/2021). Maksimalisasi ziswaf upaya meningkatkan k | Edi Yusuf/Republika

Khazanah

Optimalkan Pengelolaan Ziswaf

Maksimalisasi ziswaf upaya meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.

JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak hanya menimbulkan masalah kesehatan, tapi juga berdampak buruk pada perekonomian. Dalam hal ini, zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) diyakini dapat memainkan peran penting untuk membantu masyarakat yang perekonomiannya terpuruk akibat pandemi.

Agar dapat memainkan peran penting tersebut, menurut pengamat ekonomi syariah, Irfan Syauqi Beik, potensi ziswaf harus dioptimalkan. Ia yakin, lembaga-lembaga ziswaf sudah menyadari dan memahami hal itu.

“Cuma memang kalau dibandingkan potensinya itu masih terdapat gap yang sangat tinggi, tugas kita adalah mereduksi gap itu, jadi gap itu kita kurangi, supaya semakin optimal potensi zakat infak, sedekah, dan wakaf," kata Irfan kepada Republika, Kamis (15/7).

Terkait hal ini, sebelumnya Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi, mengajak masyarakat untuk menggelorakan gerakan ziswaf dalam upaya membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19.

"Saya mengajak segenap umat Islam untuk berlomba-lomba menunaikan ziswaf sebagai bentuk kewajiban dan kepeduliannya terhadap sesama," ujar Wamenag dalam keterangan tertulis, Selasa (13/7).

Menurut dia, program stimulus ekonomi serta jaring pengaman sosial yang disiapkan pemerintah memerlukan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), lembaga amil zakat (LAZ), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Irfan mengapresiasi apa yang disampaikan Wamenag tersebut. "Saya kira apa yang disampaikan Wamenag sangat bagus, bahwa di tengah situasi pandemi dan resesi ini tentu kita tidak boleh kehilangan semangat saling peduli dan saling berbagi, ini yang perlu terus kita gelorakan," kata dia.

Dalam setahun terakhir, Irfan menilai, sejumlah lembaga ziswaf sudah banyak melakukan berbagai kegiatan untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Lembaga-lembaga tersebut memiliki sejumlah program, seperti bantuan kesehatan darurat, pangan, maupun ekonomi.

"Demikian juga lembaga-lembaga wakaf yang ikut berpartisipasi baik dari sisi program kesehatan atau mitigasi dampak pandemi," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rumah Besar Gerakan Zakat (forumzakat)

Ketua Umum Forum Zakat (Foz), Bambang Suherman, juga berpandangan, ziswaf secara pragmatis sangat berperan dalam membantu perekonomian masyarakat prasejahtera. Pergerakan distribusi bantuan yang masif dan cepat, serta bersifat langsung dan pasti diterima oleh penerima manfaat, menjadi alasan pentingnya peran ziswaf dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi.

Meski demikian, menurut dia, pengelolaan ziswaf masih sangat perlu dioptimalkan. Hal ini karena jumlah bantuan yang didistribusikan masih sangat kecil, apalagi jika dibandingkan anggaran bantuan yang disiapkan pemerintah.

Selain itu, proses sosialisasi dan kampanye zakat juga masih sangat terbatas. Kegiatan sosialisasi zakat masih disampaikan melalui aturan perundang-undangan sehingga mayoritas yang diterima masyarakat adalah hal yang bersifat aturan main.

“Sementara, yang kita harapkan adalah yang bersifat penggugahan, penyadartahuan, penggalian akar kekayaan budaya, sejarah filantropi, dan portofolio yang telah dihasilkan, serta ajakan untuk melaksanakan syariah ibadah,’’ papar Direktur Komunikasi dan Aliansi Stategis Dompet Dhuafa ini.

Menurut Bambang, upaya mengoptimalkan pengelolaan ziswaf bisa dilakukan antara lain dengan memperbaiki regulasi yang saat ini belum memaksimalkan porsi dan peran konsolidasi. ‘’Selain itu, komunikasi antarlembaga, pemerintah, dan masyarakat dalam mengelola bantuan yang diberikan juga masih perlu perbaikan,’’ ujarnya.

Penyediaan literasi yang cukup bagi masyarakat juga penting untuk mengoptimalkan peran ziswaf. Melalui literasi, masyarakat dapat lebih mudah dalam mengkaji produk-produk ziswaf yang sedang berlangsung atau telah terlaksana di Indonesia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat