Menggerakan UKM | Pixabay.com

Inovasi

Menggerakkan UKM Lewat Teknologi

Indonesia berkesempatan meraih manfaat terbesar dari perkembangan ekonomi digital.

Perkembangan teknologi makin mempermudah masyarakat melakukan berbagai hal. Tak terkecuali, dalam mendapatkan layanan finansial dan berinvestasi.


Salah satu perusahaan teknologi finansial, Koin Works, belum lama ini, memantapkan diri sebagai platform layananan pinjam dan investasi bagi masyarakat.


VP of Marketing Koin Works Frecy Ferry Daswaty menjelaskan, cara kerja dari Koin Works sebagai platform layanan keuangan sangat sederhana. Sederhananya adalah kita punya uang, lalu ada teman kita yang membutuhkan pinjaman. Sebagai orang yang punya uang maka kita akan meminjami dia sejumlah uang dengan perjanjian pengembalian yang telah disepakati, jelasnya.


Dengan demikian, Koin Works hadir sebagai penyedia layanan peer to peer lending. Koin Works yang bergerak di pinjaman produktif itu pun hadir sebagai penyambung antara peminjam dan pendana.


Saat ini, Koin Works telah memiliki se banyak sekitar 350 ribu pengguna. Angka tersebut terdiri atas peminjam dan juga pendana yang kemudian bisa melakukan investasi ketika menaruh dananya dalam platform Koin Works.


Di sisi pendana, kata Frecy, ada masyarakat yang memiliki uang untuk diinvestasikan dengan cara dipinjamkan di platform Koin Works. Sementara, di sisi peminjam, ada masyarakat yang membutuhkan pinjaman dana untuk melebarkan usahanya.


Menurut Frecy, Koin Works lebih fokus meminjami masyarakat yang memiliki usaha atau pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satu alasannya, pada saat krisis global UKM Indonesia tak berpengaruh dari krisis global tersebut dan masih terus menjalankan perusahaannya.


Beberapa tahun yang lalu, ketika Amerika mengalami krisis global, kita tidak ikut terpuruk karena kita ditopang oleh UKM. GDP kita tidak terpengaruh, ujarnya.


Saat ini, Koin Works hanya melayani pemin jaman dana kepada para UKM yang ada di Indonesia yang memiliki jejak digital. Para UKM yang telah bergabung sebagai peminjam di platform Koin Works pun harus memiliki jejak digital dalam pembayaran dan transaksi.

photo
Pixabay.com


Sebab, salah satu kendala UKM saat ini adalah mereka tak memiliki laporan keuangan. Rata-rata, bahkan rekeningnya masih ber gabung dengan rekening pribadi. Jadi, bank sendiri agak susah masuk untuk memberikan pinjaman karena mereka omzetnya tak memiliki jejak, ungkap dia.


Hadir dalam ekosistem

Koin Works juga membuat machine learning yang tersambung kepada seluruh ekosistem UKM. Ekosistem UKM itu terdiri atas platform niaga elektronik yang berperan sebagai lapak dari para UKM, lalu laporan keuangan dan jurnal, serta public data, seperti Facebook dan Instagram, platform lain di mana UKM itu berjualan.


Kami juga tersambung dengan Pefindo, untuk mengetahui credit history para pelaku UKM dan juga kita tersambung dengan Dukcapil. Jadi, kami tersambung ke semua ekosistem UKM yang digunakan untuk menilai yang nantinya akan menghasilkan credit scoring, ungkap Frecy.


Dari hasil credit scoring itu, akan bisa diputuskan platform dana pinjaman yang akan diberikan. Hal ini pula yang menjadi tolok ukur apakah para UKM bisa mendapatkan dana pinjaman atau tidak.


Dari sisi pendana, Koin Works menyasar para perempuan sebagai leher keluarga untuk menjadi pendana, Kami ada juga skema Robolending yang berbasis artificialintelligence yang memasukkan pendanaan-pendanaan yang sesuai agar dapat return yang dise pakati di awal, ungkap Frecy.


Para calon pendana bisa berinvestasi dengan mengunduh aplikasi Koin Works atau daftar melalui situs resmi. Setelahnya, pendana bisa melakukan verifikasi data dan disetujui oleh Koin Works.


Pendana pun bisa top upuntuk mendanai dengan memilih jenis pinjaman apa yang bisa dijadikan investasi. Jadi, dia nanti bisa lihat siapa yang meminjam, UKM-nya siapa, laporan keuangannya baagaimana, sudah berapa lama menjalankan usahanya, melalui unduhan, jelas Frecy.


Sebagian besar pengguna Koin Works, yaitu 70 persen merupakan pengguna yang berusia 25 tahun sampai 40 tahun. Pada 2016 lalu Survei Nasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan pada perempuan masih terbilang rendah, yaitu sebesar 25,5 persen lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Data ini pula yang melatarbelakangi Koin Works berupaya memberikan literasi finansial kepada para wanita Indonesia. (ed:setyanavidita livikacansera)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat