Ilustrasi CSR BRI. Belum lama ini bank berplat merah tersebut memberikan bantuan CSR berupa alat kesehatan untuk membantu penanganan korban Covid-19. | ANTARA FOTO/Aji Styawan

Nasional

BRI Bantu Fasilitas Penunjang RS di Berbagai Daerah

Bantuan BRI berupa tempat tidur khusus pasien Covid-19, kursi roda, dan berbagai alkes

JAKARTA – Tingginya kasus positif Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia menyebabkan penuhnya fasilitas kesehatan untuk penanganan pasien. BRI membantu pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan dengan menyalurkan sarana prasarana pendukung kesehatan yang dibutuhkan rumah sakit (RS).

Bantuan yang disalurkan di antaranya berupa tempat tidur khusus pasien Covid-19, kursi roda, tabung oksigen, oximeter, face thermal scanner, hand sanitizer, dan alat penunjang kesehatan lainnya. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, langkah ini sebagai bentuk dukungan penanganan atas lonjakan pasien Covid-19.

“Jenis bantuan yang BRI salurkan juga telah menyesuaikan kebutuhan rumah sakit sehingga bantuan fasilitas penunjang maupun sarana prasarana yang kami salurkan dapat memberikan manfaat yang optimal,” kata dia dalam keterangan tertulis pada Selasa (13/7).

Penyaluran bantuan dilakukan di beberapa RS yang tersebar di wilayah-wilayah, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pekanbaru, dan Malang. BRI, kata Sunarso, ingin memberikan dampak nyata kehadirannya di tengah masyarakat, terutama di masa sulit seperti sekarang ini.

Dukungan usaha

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong lembaga usaha dan komunitas untuk terus berperan dalam menyediakan tempat isolasi mandiri (isoman) menyusul meningkatnya angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di beberapa wilayah. "Salah satunya, dukungan terhadap penyediaan tempat isoman," kata Plt Deputi Bidang Pencegahan BNPB Harmensyah.

Isoman merupakan alternatif yang dapat dilakukan warga yang terpapar virus dengan gejala ringan. Keterlibatan pentahelix untuk bersama-sama dapat mengatasi pandemi Covid-19.

Harmensyah menyampaikan bahwa penyediaan tempat isolasi mandiri dimaksudkan agar dapat mengurangi beban rumah sakit dan rumah sakit darurat Covid-19 dengan menampung pasien tidak bergejala atau gejala ringan tanpa bantuan alat medis yang spesifik. Tempat isolasi mandiri yang disediakan lembaga usaha dan komunitas nantinya dapat menampung pasien COVID-19 dari kalangan pegawai, keluarga pegawai dan masyarakat sekitar.

Namun, dalam penyediaan tempat isoman, Harmensyah menekankan pada beberapa hal, seperti lokasi memadai, aksesibilitas, kemudahan koordinasi dengan fasilitas kesehatan sekitar, sarana dan prasarana pendukung, logistik, ketersediaan obat, sumber daya manusia, termasuk tenaga Kesehatan, keamanan dan kenyamanan.

"Tak kalah penting yang harus diperhatikan adalah pengelolaan limbah infeksius dari pasien di tempat isolasi mandiri yang bertujuan mencegah penularan virus dari limbah," ujarnya.

Bagi lembaga yang tidak mempunyai tempat isolasi mandiri, dapat menggunakan rumah warga, tempat pertemuan yang sedang tidak digunakan sebagai tempat isolasi mandiri berbasis masyarakat. Dalam pertemuan koordinasi, Plt Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo menyampaikan bahwa menyusun rencana strategis penyediaan tempat isolasi mandiri dan membangun sinergi peran lembaga usaha dan komunitas dalam penanganan lonjakan Covid-19, terutama membahas cara penyiapan dan standarisasi tempat isoman.

Suryotomo mengatakan Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 bekerja sama dengan BNPB, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan telah membuat standard operating procedure (SOP) isoman mandiri terpusat yang mengatur pembagian peran dan dukungan-dukungan yang diperlukan.

"Satgas Penanganan Covid-19 juga siap membantu dukungan tenaga relawan, baik medis maupun nonmedis, serta akan membantu dalam memonitornya," kata Suryotomo dalam pertemuan koordinasi yang dihadiri 65 perwakilan lembaga usaha dan organisasi.

Sementara itu, lembaga usaha dan organisasi nonpemerintah telah berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19.Berbagai pihak, seperti PT Bank Danamon, PT Bank Mandiri, PT Bank BNI, Artha Graha Peduli, PT Bank Syariah Indonesia, MNC Peduli, PT Alfaria Trijaya, Baznas, Squad PB, dan RAPI telah memberikan fasilitas isoman, obat-obatan, peralatan medis dan dukungan lain. Dalam pertemuan koordinasi, BNPB menekankan bahwa kolaborasi dan peran pentahelix menjadi kunci dalam penanganan pandemi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat