Mantan pebulutangkis Susy Susanti (kanan), Alan Budikusuma dan Laura Basuk (kiri). Foto diambil sebelum pandemi Covid-19. | ANTARA FOTO

Olahraga

Susy Susanti Ingin Tradisi Emas Olimpiade Dipertahankan

Susy Susanti berpendapat, Indonesia memiliki peluang untuk berprestasi di olimpiade.

JAKARTA — Legenda hidup bulu tangkis Indonesia yang juga peraih medali emas tunggal putri Olimpiade 1992 Seoul, Susy Susanti, berharap Indonesia mampu mempertahankan tradisi emas di ajang Olimpiade.

Saat ini secara peluang untuk meraih medali emas Olimpiade 2020 dari cabang bulu tangkis masih sangat terbuka bagi kontingen Indonesia.

"Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, di mana jumlah pertandingan sangat terbatas, membuat kita dan negara lainnya buta kekuatan lawan. Kalau sebelumnya kita bisa melihat dari pertandingan yang banyak diikuti jelang Olimpiade, sekarang sangat terbatas,” kata Susy seusai acara jumpa wartawan secara virtual, “Kita Menang Bersama Astec dan MAP” di Jakarta, Rabu (30/6).

Susy menambahkan, saat semua negara kuat, termasuk Indonesia, memiliki peluang, sangat wajar untuk tetap menggantungkan harapan yang besar kepada Olimpiade. "Harapan saya dan harapan seluruh rakyat Indonesia bahwa tradisi emas Olimpiade ini harus bisa dipertahankan,” ujarnya

Kalau melihat sejumlah pertandingan sebelumnya, Susy menilai, nomor ganda putra sebenarnya memiliki peluang lebih besar untuk membawa pulang medali emas. “Namun, untuk nomor lainnya tetap berpeluang seperti ganda campuran yang tahun 2020 mampu juara di All England,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Alan juga mengingatkan tentang pentingnya masa depan seorang atlet. Susy dan Alan telah membuktikan bahwa masa depan atlet setelah memasuki masa pensiun tetap bisa terjamin sekaligus mampu berpartisipasi dalam mengembangkan olahraga yang sudah membesarkan namanya.

“Kami hadir memberikan semangat #KitaMenangBersama agar mampu menginspirasi masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 serta kesibukan aktivitas sehari-hari,” ujar Alan.

Secara terpisah, ganda putra bulu tangkis Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyatakan siap menghadapi siapa pun lawan di Olimpiade Tokyo. Meskipun mereka belum bisa memprediksi kemampuan lawan yang akan tampil dalam ajang olahraga terbesar di dunia itu.

Hal tersebut dikemukakan pasangan berjuluk Minions itu mengingat tidak adanya kompetisi internasional sebagai ajang pemanasan sebelum Olimpiade untuk mengukur perkembangan lawan. 

"Peta kekuatan sekarang kami tidak tahu, sudah lama tidak ada pertandingan, terus kami tidak tahu lawan berkembang seperti apa. Jadi, sebenarnya semua 50:50, sama-sama tidak tahu kekuatan masing-masing," ujar Kevin melalui rilis resmi PBSI di Jakarta, Selasa (29/6).

Marcus juga menilai pandemi juga semakin menambah beban atlet. Tidak hanya mengejar target pertandingan, atlet juga dituntut selalu sehat dan terhindar dari Covid-19.

"Ya harus siap. Ada pertandingan sebelumnya atau tidak sama sajalah. Kami juga di sini latihan sudah seperti pertandingan. Lawannya seimbang dan bagus-bagus. Kelasnya top level dunia," kata Marcus.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat