Petugas kesehatan menulis data sampel darah penyintas COVID-19 saat seleksi awal donor plasma konvalesen di Perumda Tirta Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/3/2021). Sebanyak 50 penyintas COVID-19 mengikuti seleksi donor plasma konvalesen untuk men | ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Bodetabek

Stok Obat Covid-19 di Kota Depok Habis

Permintaan obat oseltamivir meningkat. Apotek kehabisan stok.

DEPOK -- Penyebaran Covid-19 di Kota Depok semakin mengganas ke klaster perumahan. Saat ini, laporan harian pasien positif Covid-19 di Kota Depok tembus 400 kasus per hari.

Tercatat tiga perumahan di Kota Depok yang menjadi zona merah. Puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 terdeteksi di Perumahan Taman Cipayung Sukmajaya, Bukit Rivaria Sawangan, dan Sawangan Village.

Pengurus Forum Komunikasi Warga Rivaria (FKWR) Desfandri menjelaskan, puluhan warga yang positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. "Di Kompleks Bukit Rivaria yang terkonfirmasi positif Covid-19 kurang lebih sebanyak 69 orang dan satu orang meninggal," ujar saat Desfandri di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis (24/6).

Menurut Desfandri, puluhan warga tersebut setiap harinya, mengkonsumsi vitamin dan obat antivirus yang di rekomendasi pemerintah. Dia menyebut, ada petugas puskesmas yang menyuplai obat penambah vitamin.

"Tapi, obat antivirus, obat oseltamivir sudah habis di puskesmas. Cuma ada obat serupa di apotek yang bukan generik, harganya lumayan mahal, Rp 250 ribu per 10 tablet. Kalau obat dari puskesmas itu obat generik, jadi gratis," katanya.

Meski mahal, kata dia, kendala yang muncul adalah stok obat oseltamivir di beberapa apotek juga kosong. Hal itu lantaran jumlah permintaan terus meningkat.

Dia mengatakan, sudah sejak tiga hari lalu atau Senin (21/6), obat tersebut sudah tidak lagi dipasok dari puskesmas. Padahal, obat dengan dosis dua kali satu tablet itu sangat dibutuhkan warga yang sedang isoman di rumah.

"Kami mohon (pemerintah) untuk pengadaan obat oseltamivir dipercepat. Karena setiap hari di warga saya tambah terus yang positif. Saat ini, yang didapat dari puskesmas, (hanya) vitamin, parasetamol, dan azathromycin," ucap Desfandri.

Dia mengatakan, upaya konkret yang harus dilakukan saat ini, adalah mengantisipas ledakan kasus Covid-19. Desfandri mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang melakukan semi karantina wilayah di lima sektor di zona merah. "Orang luar tidak boleh masuk. Ojek online dan kiriman paket hanya sampai pos satpam. Warga yang keluar masuk wajib cek suhu dan cuci tangan di pos satpam," kata Desfandri.

Pihaknya pun pada Kamis, bersama petugas Damkar Kota Depok melakukan penyemprotan cairan disinfektan di tiga perumahan yang menjadi klaster Covid-19 itu. Selain itu, Koramil dan Polsek Sawangan juga menggelar tes antigen yang menyasar 200 warga, yang berinteraksi dengan pasien positif. Desfandri mengatakan, Puskesmas Pengasinan juga sudah mengambil langkah untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di kompleks Bukit Rivaria.

Kapolsek Sukmajaya AKP Syafri Wasdar menjelaskan, satu penghuni Perumahan Taman Cipayung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, dilaporkan meninggal. Warga yang meninggal dilaporkan positif Covid-19. "Saat ini, ada 25 orang positif Covid-19 dan sedang melakukan isoman. Satu orang meninggal dunia," kata Syafri.

Selain menerapkan mikro lockdown, kata dia, pengurus RW dan Satgas Covid-19 RW 27 Abadijaya juga membatasi mobilitas warga. Warga yang beraktivitas untuk olahraga pun dilarang dan diikuti lapangan ditutup. Langkah itu diambil agar penularan Covid-19 di kompleks permahan bisa dihentikan.

"Tamu dari luar wajib lapor pada pihak keamanan perumahan. Selain itu, kami juga akan lakukan desinfektan di perumahan di Taman Cipayung dan juga dilakukan tracing terhadap warga," ujar Syafri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Kesehatan Kota Depok (dinkeskotadepok)

Stok habis

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Novarita menjelaskan, saat ini memang ketersediaan obat Covid-19 di puskesmas sudah habis. Pun, di kantor Dinkes Kota Depok yang menyimpan stok oseltamivir sudah terpakai semua untuk pasien Covid-19. Saat ini, Novarita mengaku, sedang menunggu kiriman pasokan obat dari Dinkes Jabar.

"Petugas kesehatan bersama aparatur wilayah telah melakukan tracing kepada warga yang melakukan kontak erat dengan pasien. Kami koordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan monitoring berkala," ujarnya.

Menurut Novarita, klaster keluarga di Kota Depok terus meningkat beberapa hari terakhir. Dia mengingatkan, warga yang berada dalam satu rumah untuk lebih peduli dan disiplin dengan protokol kesehatan (prokes). Sebab, hanya dengan cara itu penularan Covid-19 bisa dicegah untuk tidak meluas.

"Warga kami minta tingkatkan disiplin, bukan berarti kalau didekat keluarga itu aman dari virus karena virus tidak kenal keluarga, jadi tetap peduli pada kesehatan dan pada keluarga. Taati prokes," kata Novarita menekankan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat