Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga saat vaksinasi untuk warga usia 18 tahun ke atas di Cimahi Techno Park, Leuwigajah, Kota Cimahi, Selasa (22/6). Pemerintah Kota Cimahi bersama Polres Cimahi dan Dinkes Kota Cimahi menyediakan sekitar 8.000 | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Bodetabek

Vaksinasi di Terminal Jatijajar Sasar 3.000 Orang

Seluruh peserta yang mendatangi lokasi vaksinasi harus menerapkan protokol kesehatan.

DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok mengagendakan menggelar vaksinasi massal Covid-19 di Terminal Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (25/6). Vaksinasi yang menargetkan 3.000 orang peserta, menyasar pengemudi ojek online (ojol), penumpang transportasi umum, dan masyarakat sekitar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok Umi Zakiati menjelaskan, vaksinasi massal diadakan dengan menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) dan pengelola Terminal Jatijajar.  "Kami targetkan 3.000 orang untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gratis di Terminal Jatijajar bersama beberapa perangkat daerah terkait," ujar Umi di Balai Kota Depok, Kamis (24/6).

Umi menyatakan, target peserta yang ikut vaksinasi, terdiri 150 petugas Terminal Jatijajar, 1.700 pengemudi ojol, 300 penumpang transportasi, dan 850 masyarakat umum. "Adapun vaksin Covid-19 yang digunakan, yakni vaksin Sinovac," katanya.

Menurut Umi, vaksinasi Covid-19 dikhususkan bagi masyarakat yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau domisili di Kota Depok, serta berusia di atas 18 tahun. Untuk pendaftaran dilakukan secara online melalui link http://s.id/VAKSINASI-PELAKUPERJALANANTRANSPORTASI.

Dia berharap seluruh peserta yang mendatangi lokasi vaksinasi harus menerapkan protokol kesehatan. "Vaksin Covid-19 ini digelar untuk secepatnya memutus mata rantai penularan perlu kesadaran bersama kita melawan Covid-19," ujar Umi.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Kesehatan RI (kemenkes_ri)

Vaksin Pfizer

Direktur medis Pfizer, Alon Rappaport, mengklaim vaksin buatan perusahaannya bersama BioNTech sangat efektif melawan varian Delta Covid-19. Klaim itu didasarkan pada data penelitian perusahaan tersebut.

Pertama kali diidentifikasi di India, Delta menjadi varian virus corona yang dominan secara global menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Data yang kami miliki hari ini, akumulasi dari penelitian yang kami lakukan di lab dan termasuk data dari tempat-tempat di mana varian India, Delta, telah menggantikan varian Inggris sebagai varian umum, menunjukkan bahwa vaksin kami sangat efektif, sekitar 90 persen dalam mencegah penyakit virus corona, Covid-19," kata Rappaport dilansir dari kantor berita Reuters pada Jumat (25/6).

Sebuah studi oleh para peneliti dari University of Texas bersama dengan Pfizer dan BioNtech telah diterbitkan bulan ini oleh jurnal Nature. Studi itu menemukan bahwa antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin masih mampu menetralkan semua varian yang diuji, termasuk Delta. Walaupun dengan kekuatan vaksin yang berkurang menghadapi varian Covid-19.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Kesehatan Kota Depok (dinkeskotadepok)

"Kami terus mensintesis virus di laboratorium kami dan melihat varian baru muncul sehingga dapat melakukan pengujian untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang dampak vaksin pada netralisasi strain yang muncul," kata juru bicara Pfizer dalam email kepada Reuters.

Studi terbaru lainnya juga menunjukkan bahwa vaksin tersebut kemungkinan akan memberikan perlindungan tinggi terhadap varian tersebut. 

Diketahui, Israel memiliki salah satu kampanye vaksinasi paling canggih di dunia yang sebagian besar didasarkan pada suntikan Pfizer-BioNTech. Sharon Alroy-Preis selaku kepala kesehatan masyarakat di Kementerian Kesehatan Israel, mengatakan Israel masih kekurangan data yang cukup untuk memberikan wawasan tentang efektivitas vaksin terhadap varian Delta. 

"Kami sedang mengumpulkan data sekarang. Kami baru melihat kasus pertama varian Delta di Israel - sekitar 200 di antaranya - jadi kami akan segera mengetahuinya," kata Alroy-Preis.

Di Israel, lebih dari setengah dari 9,3 juta populasi telah menerima suntikan Pfizer dan penurunan tajam dalam kasus telah mendorong pihak berwenang untuk mencabut sebagian besar pembatasan virus corona. Tetapi kasus yang dikonfirmasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dan otoritas kesehatan telah mendesak orang tua untuk memvaksinasi anak mereka yang berusia 12 hingga 15 tahun, yang memenuhi syarat bulan ini. 

"Sekitar 65 persen populasi Israel terlindungi dari Covid-19, baik dengan vaksinasi atau dengan pemulihan dari penyakit, angka yang menurutnya masih jauh dari memberikan herd immunity," ujar Alroy-Preis.

Adapun analisis oleh Public Health England (PHE), dimana varian Delta lebih tersebar luas, menemukan vaksin Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca (AZN.L) memberikan lebih dari 90% perlindungan terhadap rawat inap dari varian Delta.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat