Siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui kanal TV Satelit Bandung 132 di Pos PAUD Mitra RW 05, Jalan Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10). Pemerintah Kota Bandung meluncurkan kanal TV Satelit Bandung 132 yang menayangkan p | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Keluarga

Membaca Pola Belajar Gen-Z

Aplikasi pendidikan kini menjadi referensi para pelajar dalam menentukan arah masa depan pendidikannya.

Selama pandemi, belajar daring telah menjadi bagian keseharian para pelajar di Indonesia. Berbagai aplikasi belajar (Edutech) pun berkembang pesat. 

Berdasarkan Survei Perilaku Siswa dalam Pemilihan Jurusan Pendidikan yang dilakukan oleh Aku Pintar dan Katadata Insight Center pada 20-29 Maret 2021, diketahui bahwa para siswa di Tanah Air, saat ini menggunakan aplikasi pendidikan untuk mencari kunci jawaban, mengakses materi pelajaran, dan konsultasi mata pelajaran. 

Sebelum memilih jurusan di perguruan tinggi, ternyata kini siswa mengumpulkan berbagai informasi yang relevan terlebih dahulu. Umumnya, siswa mencari informasi ini di media sosial (73 persen), website perguruan tinggi (54,6 persen), alumni (37,3 persen), dan aplikasi pendidikan (34,7 persen).

Survei ini mengambil sampel 1153 siswa usia 15-18 tahun yang berasal dari 32 propinsi di Indonesia. Siswa yang disurvei berasal dari sekolah negeri (68,4 persen) dan swasta (31,6 persen), terdiri dari 49,4 persen laki-laki dan 50,6 persen perempuan.

Menurut panel ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri, ada banyak faktor yang mempengaruhi seorang siswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Sebanyak 64 persen siswa mengutamakan mengejar jurusan yang diminati, 42 persen memilih karena reputasi perguruan tinggi yang baik, 29,7 persen berdasarkan ketersediaan beasiswa dan 25,7 persen karena pilihan orang tua.

Mulya mengungkapkan, ketika ditanyakan jika pilihannya berbeda dengan orang tua, siswa pun tak langsung buru-buru mengikuti pilihan orangtuanya. “Umumnya mereka mengatakan akan berusaha mencari jalan tengah antara pilihanya dan orangtua. Sebagian lainnya bahkan langsung mengatakan akan memilih sendiri,” ujarnya. 

Terkait jurusan, Teknik menjadi pilihan favorit pelajar yang akan menempuh jenjang pendidikan tinggi. Teknik berada di urutan pertama, dipilih oleh 16,2 persen siswa, berikutnya adalah Pendidikan/Keguruan (7,4 persen), Kedokteran (7,3 persen), Manajemen (6,3 persen) dan Akuntansi (5,9 persen).

Selain menempatkan Teknik sebagai jurusan favorit, hasil survei juga menunjukkan, universitas yang paling diincar umumnya adalah kampus negeri yang dipilih oleh 81,5 persen responden. Universitas Gajah Mada menjadi yang paling diburu dan dipilih oleh 13,4 persen responden. 

Diikuti Universitas Indonesia (7,8 persen), Institut Teknologi Bandung (3,9 persen), Universitas Padjadjaran (3,8 persen), Universitas Airlangga (2,9 persen), dan Universitas Brawijaya (2,7 persen).

Survei ini juga menemukan pola perilaku pelajar Gen-Z dalam menentukan pilihan studi dan masa depan pendidikannya. Bagi generasi-Z, teman ternyata lebih berpengaruh dibanding orangtua dalam urusan menentukan arah masa depan pendidikan.

photo
Sejumlah mahasiswa mengikuti kuliah tatap muka perdana pada masa pandemi Covid-19 di kampus Politeknik Kelautan dan PerIkanan Dumai, di Dumai, Riau, Selasa (23/3/2021). Sebanyak 90 orang mahasiswa dari 227 mahasiswa kembali masuk ke asrama kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai untuk mengikuti secara bertahap perkuliahan tatap muka dan kuliah umum setelah hampir setahun lamanya pada masa pandemi Covid-19 diliburkan. - (Aswaddy Hamid/ANTARA FOTO )

 

Sebanyak 73,4 persen lebih responden mengatakan, lebih sering berkonsultasi dengan sahabat atau temannya mengenai studi. Baru, sisanya, 26,6 persen memilih berkonsultasi dengan orang tua.

Data tersebut juga selaras dengan survei mengenai pengalaman siswa dalam memilih jurusan di sekolah menengah. Lebih dari 72 persen pelajar mengatakan jurusan yang mereka pilih saat ini adalah sesuai minat mereka. Hanya 20,6 persen pelajar yang mengatakan jurusan saat ini adalah pilihan orangtua. 

Saat ini, Aku Pintar menjadi referensi utama para siswa sebagai tempat mencari informasi perguruan tinggi serta latihan soal untuk persiapan memasuki pendidikan tinggi. Co Founder dan CEO Aku Pintar, Lutvianto Pebri Handoko mengungkapkan, sejak awal, Aku Pintar memang berkomitmen menyediakan serangkaian fitur bagi siswa SMP dan SMA/SMK.

“Hal ini dilakukan untuk membantu mereka lebih mengenal diri, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan sehingga mampu memilih jurusan serta karir yang tepat di masa depan,” ujarnya. 

Oleh karena itu, Lutvianto melanjutkan, Aku Pintar menyediakan beragam fitur secara gratis. Mulai dari, rangkaian tes minat, bakat dan penjurusan, materi pembelajaran sampai informasi mengenai SMA dan kampus. 

 
Ada banyak faktor yang mempengaruhi seorang siswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi.
MULYA AMRI, Panel Ahli Katadata Insight Cente
 
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat