Pekerja mengecek tabung oksigen medis di agen isi ulang oksigen, Jalan Lebak Bulus 3, Jakarta, Jumat (18/6/2021). Seiring meningkatnya kasus COVID 19 di DKI Jakarta | ANTARA FOTO/ Reno Esnir

Bodetabek

Permintaan Tabung Oksigen di Kota Bogor Melonjak

Masyarakat mengkhawatirkan kekurangan tabung oksigen.

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Pada Selasa (22/6), laporan harian kasus Covid-19 di Kota Bogor menembus angka tertinggi sepanjang pandemi Covid-19. Dalam satu hari, tercatat ada 230 warga terpapar Covid-19.

Kondisi itu ternyata dibarengi dengan melonjaknya pemesanan tabung oksigen di tempat pengisian tabung oksigen. Bogor Oxygen yang terletak di Jalan Otista Nomor 70, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, dalam dua pekan terakhir, mengalami permintaan drastis dari pelanggan. Baik pemesanan, penyewaan, dan pengisian tabung oksigen melonjak ratusan persen dibandingkan bulan lalu.

Pemilik Bogor Oxygen, M Jauhari Arifin (45 tahun), mengatakan, tempat usahanya sudah sejak 2018 berjalan. Dia memiliki dua langganan rumah sakit (RS) di Kota Bogor, yang rutin menyewa tabung oksigen di tempatnya. Salah satu rumah sakit tersebut, sambung dia, biasanya hanya menyewa 10 tabung oksigen dalam sepekan. Namun, pekan lalu pemesanan tabung oksigen menjadi 30 tabung, bahkan meningkat jadi 60 tabung pada pekan ini.

Frekuensi permintaan tabung oksigen juga terjadi pada salah satu rumah sakit lainnya yang berlangganan di Bogor Oxygen. Arifin menjelaskan, biasanya, RS yang terletak di Jalan Pajajaran tersebut menyewa setiap dua pekan sekali. Namun, sejak sepekan lalu, menjadi menyewa sepekan sekali.

"Walaupun pemesanan nggak cuma untuk pasien Covid, pasien umum juga dilayani. Tapi, permintaan ada peningkatan terasa waktu kasus Covid di Kota Bogor meningkat. Bisa jadi kayak awal tahun, sedikit sedikit, merangkak frekuensi permintaannya,” kata Arifin ketika ditemui Republika di tempat usahanya, Rabu (23/6).

Arifin bercerita, pada awal 2021, tepatnya pada Januari dan Februari, permintaan tabung oksigen di tempatnya meningkat drastis. Dia mengaku, permintaan pemesanan hingga pengisian tabung terjadi sedikit demi sedikit, seperti yang dialaminya saat ini. Meskipun sekarang masih bisa menyuplai pelanggan, Arifin mengaku khawatir, karena ia sudah sulit mencari stok tabung kosong. Pun harga tabung meningkat sekitar dua kali lipat.

“Jadi, karena permintaan banyak, tabung sering kosong. Karena tabungnya nggak ada, awal tahun lalu saya sampai tiga kali menambah stok. Nah begitu Covid kasusnya turun, tabung dikembalikan, menumpuk lagi di sini,” ujar Arifin.

Di Bogor Oxygen, terdapat ratusan tabung oksigen yang siap untuk dijual atau disewakan. Arifin memiliki 200 tabung oksigen berukuran enam meter kubik (m3), lima tabung berukuran dua m3, lima tabung berukuran 1,5 m3. Selain itu, ada 15 tabung berukuran satu m3 yang umumnya digunakan di kalangan rumah tangga, ambulans, dan instalasi gawat darurat (IGD) RS.

Arifin menjelaskan, satu set tabung oksigen berukuran satu m3, lengkap dengan troli dan regulator rata-rata dijual sekitar Rp 1 juta. Sedangkan, tabung berukuran paling besar, yakni enam m3 dilepas di angka Rp 2 juta.

“Kalau isi ulang, tabung enam kubik bisa digunakan 24 jam nonsetop harganya Rp 100 ribu per tabung. Kalau tabung satu kubik bisa digunakan empat jam nonsetop, harganya Rp 25 ribu,” tuturnya.

 
Kalau isi ulang, tabung enam kubik bisa digunakan 24 jam nonsetop harganya Rp 100 ribu.
 
 

Dalam sehari, Arifin bisa menjual dan menyewakan puluhan tabung. Tentunya hal tergantung pada pemesanan dari para pelanggannya. Biasanya, dia hanya mengirim tabung oksigen ke wilayah Kota Bogor. Kini, Bogor Oxygen juga mengirim tabung ke luar Kota Bogor, seperti Cisarua, Leuwiliang, Ciawi di Kabupaten Bogor, hingga kawasan di Kota Depok.

Kondisi serupa terjadi di tempat pengisian oksigen Otista Oxygen. Toko yang terletak sebelum Jembatan Otista, Kecamatan Bogor Timur, ini juga mengalami peningkatan permintaan. Namun, kenaikan permintaan dari pelanggan hanya naik belasan persen.

Sang pemilik toko, Ivan, mengatakan, tokonya memang tidak menjual tabung oksigen ke RS. Dia hanya fokus melayani pelanggan dari pabrik dan perorangan, atau untuk rumah tangga. Karena itu, permintaan tabung oksigen tidak naik banyak. "Tapi, untuk perorangan kadang saya tanya, buat penyakitnya macam-macam, nggak hanya Covid,” tutur Ivan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat