Potongan video klip Marion Jola, Danilla, Ramengvrl - Don | Youtube

Geni

Don't Touch Me: Tiga Perempuan dalam Satu Pesan 

Lagu Don't Touch Me mengekspresikan tantangan wanita menjalani hidup.

OLEH FARAH NABILA NOERSATIVA

Sebuah lagu bisa menjadi penghantar pesan penting yang bisa disebarkan kepada khalayak. Hal itulah yang coba dilakukan oleh tiga penyanyi muda, yakni Marion Jola, Danilla Riyadi, dan Ramengvrl.

Melalui single berjudul “Don’t Touch Me”, mereka merangkum cerita sebagai perempuan yang mengalami tekanan. Tak hanya itu, lewat tembang ini, ketiganya mengekspresikan diri mengenai perempuan.

Marion, Danilla, dan Ramengvrl menulis masing-masing lirik yang ada pada lagu tersebut. "Kami putuskan untuk menulis lirik soal hal dan cerita pribadi yang pernah kami alami. Lagu ini itu so woman,” kata Marion yang akrab dipanggil Lala, saat konferensi pers, Kamis (10/6). 

Lala menceritakan pengalaman buruk mengenai pelecehan yang dialaminya. Dia sering mengalami objektifikasi atau dianggap sebuah objek oleh banyak orang. Dia lantas menuangkannya pada lirik. 

Danilla juga pernah mengalami pelecehan seksual saat masih kecil. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang yang bekerja di rumahnya. 

Menurut Ramengvrl, perempuan selalu memiliki risiko hal-hal demikian di mana pun berada, termasuk di industri musik. Namun, dia tak menyangka akan mengalaminya sendiri, benar-benar sebagai korban. 

“Aku merasakan sendiri. Pelakunya sesama pelaku musik. Dulu aku hormati, tapi sekarang, ya, jadi enggak respek,” kata dia.

Pembuatan lirik lagu ini tidak hanya terinspirasi dari tindak pelecehan, tetapi juga juga dari tekanan-tekanan lain yang dirasakan perempuan di Indonesia. Menurut Ramengvrl, tekanan tersebut sangat berwarna. Misalnya komentar-komentar warganet di Instagram yang tidak ada hubungan dengan karya mereka.

Masih banyak perempuan yang harus menghadapi stereotip tradisional yang dilabelkan pada keluarga atau lingkungan mereka. Baik Ramengvrl, Danilla, maupun Lala sepakat, sudah seharusnya perempuan memiliki kepercayaan diri dan kebebasan untuk membuat pilihan sendiri. Hal itu yang memaknai isi pesan dari single “Don’t Touch Me” ini.

Single “Don’t Touch Me” diproduksi oleh Danilla dan Lafa Pratomo. Bersama Lafa pula Danilla mengaransemen lagu yang berdurasi 4 menit 41 detik ini. Secara keseluruhan, lagu ini seperti terdiri atas tiga bagian yang dinyanyikan oleh masing-masing penyanyi. 

Pada bagian awal, Lala bernyanyi dengan iringan musik yang lambat yang mengiringi suaranya yang terdengar seksi. Sementara itu, pada bagian tengah, pendengar dientakkan dengan iringan musik yang memiliki beat lebih cepat. Ramengvrl mengisi bagian tersebut dengan genre dan lirik rap yang keras dan berani. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Marion Jola (lalamarionmj)

Setelah bagian Ramen selesai, iringan beat yang lebih lambat pun masuk kembali. Kali ini suara Danilla muncul memberikan kesan misterius pada lagu. Dinamika lagu kembali memuncak ketika entakan drum oleh Edward Manurung bergema setelah Danilla selesai bernyanyi di bagiannya. 

Beberapa musisi yang terlibat dalam pembuatan lagu ini antara lain Iskandar pada bas dan Otta Tarrega yang mengisi synthesizer bersama Danilla dan mengisi piano. Pembuatan musik dan pengisian suara direkam di Ruang Waktu Musik oleh Lafa Pratomo.

Menurut Danilla, bekerja sama dengan Lala, merupakan sebuah keuntungan tersendiri dalam memproduksi lagu. Sebab, Lala suka membayangkan visual dari lagu. Hal itu yang membantu Danilla dalam mengaransemen dan mengatur pembagian jalan cerita lagu. 

Danilla menyebut, Lala adalah bumbu yang pas untuk membuka lagu. Sementara itu, bagian Ramengvrl yang memiliki spirit yang menggebu-gebu, diletakkan oleh Danilla di bagian tengah lagu. “Jadi, dalam satu lagu terasa dinamikanya, dan experience-nya dapat,” kata dia.

Selama berproduksi, ketiganya merasa sangat cocok dan tak saling menjatuhkan. Selain menghasilkan lagu, mereka juga menghasilkan komunikasi yang baik. Lagu "Don't Touch Me" sudah bisa didengarkan melalui platform streaming sejak Jumat (11/6). Video musiknya telah dirilis pada Rabu (16/6). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat