Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berjabat tangan denga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2020). | Republika/Prayogi

Nasional

Survei: Tiga Nama Penentu Pilpres 2024

Survei LSI masih menemukan tiga nama menjadi langganan teratas elektabilitas capres 2024.

JAKARTA—Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan adanya tiga nama yang menjadi king atau queen maker yang bakal berperan penting menentukan arah pertarungan Pilpres 2024.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menuturkan, ketiga nama tersebut adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Mereka sudah mengantongi minimal 3/4 tiket atau tiket penuh. Tokoh-tokoh itu adalah Megawati Soekarnoputri, kemudian Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto," kata Adjie Alfaraby dalam konferensi pers secara daring, Kamis (17/6).

Tercatat dari hitungan kursi di parlemen, PDIP menguasai 128 kursi atau 19,33 persen, Golkar 85 kursi atau 12,31 persen, dan Gerindra 78 atau 12,57 persen. Atas kalkulasi ini Adjie, menyebut cuma PDIP yang mampu memenuhi syarat 20 persen kursi. Adapun Golkar dan Gerindra setidaknya memegang 3/4 tiket guna mencalonkan presiden.

"Dengan regulasi itu (presidential threshold), maka tiga tokoh ini adalah tiga tokoh yang kita sebut sebagai tiga king atau queen maker 2024," ujar Adjie. Adjie meyakini Megawati tak lagi mau mencalonkan diri walau PDIP bisa mengajukan capres sendiri.

photo
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/72020). - (Republika/Prayogi)

Kemudian, Adjie mengatakan, Gerindra akan berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat pencapresan. Prabowo sendiri berpeluang besar menjadi capres 2024.

Ia menduga Prabowo tak mau maju sebagai cawapres. "Prabowo Subianto sebagai king maker, ini kemungkinan hanya berpotensi menjadi capres. Karena istilahnya Prabowo ini sudah naik pangkat dua kali menjadi calon presiden pada 2014 dan 2019," sebut Adjie.

Sementara, Golkar punya perolehan kursi nomor dua di DPR. Dengan demikian, Airlangga berpeluang besar maju dengan berkoalisi bersama partai lain, kecuali PPP saja. Ia mengamati Airlangga berpeluang menjadi capres atau cawapres pada 2024.

"Kita lihat Airlangga sebenarnya termasuk kategori king maker yang lengkap, paling komplet karena selain berpotensi, selain punya kapasitas untuk menjadi king maker pada 2024, Airlangga Hartarto masih punya potensi menjadi capres maupun cawapres," kata Adjie.

Elektabilitas

Di sisi lain, survei LSI Denny JA juga masih menemukan tiga nama menjadi langganan teratas elektabilitas capres 2024. Ketiganya adalah Prabowo Subianto (23,5 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (15,5 persen), serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (13,8 persen). Adjie menilai sejauh ini belum ada capres premium yang memiliki elektabilitas di atas 25 persen.

"Harus 25 persen karena secara matematis kemungkinan paling banyak capres empat pasang pada 2024 berarti (25 persen) itu seperempatnya," ujar Adji.

Di luar tiga besar nama capres, elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar justru melejit di survei LSI Denny JA. Airlangga menempati posisi lima besar dengan elektabilitas 5,3 persen.

Plt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily optimistis Airlangga berpeluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024. "Sebagai tokoh politik yang baru disebut-sebut sebagai calon presiden, Pak Airlangga sangat potensial untuk menjadi Presiden," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Ace mengatakan, Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar sudah memiliki tiket untuk dapat maju sebagai capres dibandingkan nama-nama populer lainnya. "Kami akan terus berjuang mensosialisasikan Pak Airlangga kepada masyarakat agar elektabilitasnya semakin tinggi, terutama di Jawa Barat sebagai lumbung Partai Golkar," ujarnya.

Elektabilitas Capres 2024:

Prabowo Subianto: 23,5 persen

Ganjar Pranowo: 15,5 persen

Anies Baswedan: 13,8 persen

Sandiaga Uno: 7,6 persen

Airlangga Hartarto: 5,3 persen

Agus Harimurti Yudhoyono: 3,8 persen

Puan Maharani: 2 persen

Moeldoko: 0,1 persen

Tidak tahu/tidak jawab: 26,5 persen

Sumber: Survei LSI Denny JA

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat