Salah satu adegan Film Persepsi | Youtube

Geni

Ambisi Gapai Satu Juta Dolar dalam Film Persepsi

Film Persepsi banyak menghadirkan jumpscare yang memberikan efek kejut bagi penonton.

OLEH SHELBI ASRIANTI 

Lingga (Irwansyah), Laila (Hannah Al Rashid), Michael (Nino Fernandez), dan Andrea Risma (Nadine Alexandra) mengikuti sebuah kompetisi. Penggagas kompetisi itu adalah figur publik bernama Rufus (Arifin Putra).

Cara mainnya sederhana. Mereka berempat hanya perlu tinggal selama lima hari di rumah mewah milik Rufus yang terletak di sebuah pulau. Siapa pun yang bertahan akan mendapat hadiah sebesar satu juta dolar.

Keempat peserta sama-sama berambisi menang. Namun, berbagai insiden terjadi selama mereka tinggal di rumah tersebut. Berbagai penampakan mengerikan dan kejadian janggal menguras fisik dan mental. Siapakah yang akan bertahan?

Kompetisi ganjil tersebut diceritakan dalam film teranyar berjudul Persepsi. Sinema arahan sutradara Renaldo Samsara itu tayang mulai Jumat (11/6) di situs www.bioskoponline.com dan aplikasi Bioskop Online.

Seperti halnya tayangan misteri, film banyak menghadirkan jumpscare yang memberikan efek kejut bagi penonton. Tidak hanya adegan menyeramkan yang bikin kaget, akhir cerita dari sinema ini pun demikian.

Plot sejak awal dirangkai dari informasi sederhana tentang para karakter. Motif mereka mengikuti kompetisi, watak keempat peserta yang kadang berkonflik, juga cerita aneh bin seram yang mereka ketahui tentang rumah asing tersebut.

Penonton mungkin akan mendukung salah satu karakter agar bisa menjuarai kompetisi. Dialog mereka bisa menjadi alasan dari dukungan itu. Terlihat mana tokoh yang menyenangkan maupun menyebalkan.

Peristiwa yang mereka alami pada masa kini di rumah mewah berfasilitas lengkap itu berjalin dengan kisah lampau. Terkadang, keduanya tercampur dalam momen yang terasa seperti ‘penglihatan’, terkadang terpisah dan diwujudkan dalam adegan kilas balik.

Sayangnya, film tidak berniat menuntaskan kisahnya dengan gamblang. Penonton yang mencari jawaban dari berbagai pertanyaan yang bermunculan sejak awal durasi siap-siap saja untuk kecewa. Barangkali, seperti judulnya, sinema hendak mengembalikan kepada persepsi tiap orang.

Presiden Bisnis Digital Visinema Group, Ajeng Parameswari, mengungkapkan alasan ketertarikan untuk menghadirkan Persepsi di Bioskop Online. Menurut Ajeng, hal menarik dari film adalah sudut pandang yang tidak biasa.

Pada sejumlah adegan, pengambilan gambar dihadirkan dari sudut pandang tokoh berbeda. "Dengan begitu, penonton akan langsung ikut melihat apa yang dilihat sang aktor dan apa yang dialami olehnya, dan juga film ini bisa memberi warna baru di Bioskop Online," ujar Ajeng pada konferensi pers virtual, Kamis (10/6).

 
Penonton akan langsung ikut melihat apa yang dilihat sang aktor dan apa yang dialami olehnya.
 
 

Pada awal film, penonton seolah melihat semua yang terjadi dalam film dari mata Rufus, sementara di malam pertama kompetisi semua adegan berlangsung dari mata Lingga. Begitupun seterusnya, berganti-ganti, sampai terkadang perlu menebak saat menyimaknya.

Ajeng menyampaikan, film Persepsi lahir dari ide yang menggabungkan perpaduan antara misteri, delusi, dan ambisi. Rangkaian cerita dan berbagai adegan diyakininya akan memicu adrenalin penonton.

Selain membintangi film, aktor Irwansyah juga menjadi produser Persepsi. Dia berharap, sinema bisa diterima semua kalangan. "Jangan lupa nonton film ini sampai akhir, supaya tahu ending-nya seperti apa karena ini sebuah kompetisi," ujar Irwansyah.

Pemeran lain, Hannah Al Rashid, bersyukur film bisa ditonton di platform Bioskop Online. Menurut Hannah, layanan itu menjadi solusi guna menyediakan tempat untuk film-film yang mungkin sulit diakses. 

"Semoga, dengan tayangnya Persepsi, banyak pencinta film yang bisa nonton dan juga banyak filmmaker yang punya harapan bahwa apa pun genre yang ingin dibuat, sekarang ada tempat untuk memfasilitasinya," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat