Petugas kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum menjalani uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan mengambil sampel lendir warga saat uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia masih san | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga menunggu giliran untuk menjalani uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia masih sangat k | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan mengambil sampel lendir warga saat uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia masih san | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan mengambil sampel lendir warga saat uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia masih san | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum menjalani uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Peristiwa

Pemeriksaan dan Pelacakan Covid-19

Pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia masih sangat kurang

Pemeriksaan kesehatan warga sebelum menjalani uji usap PCR di UPT Puskesmas Tamblong, Kota Bandung, Senin (14/6/2021). Presiden Joko Widodo mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) Covid-19 di Indonesia masih sangat kurang dan terbatas dari standar. WHO memberikan pedoman bahwa untuk setiap unit terkecil harus minimal 1 per 1.000 orang diperiksa setiap minggunya. Foto: Republika/Abdan Syakura ';