PresidenAS Joe Biden (kiri) berbincang dengan PM Inggris Boris Johnson sembari membahas Atlantic Charter, dalam KTT-G7 di Carbis Bay, Inggris, pekan lalu. | AP/Patrick Semansky

Internasional

G-7 Inisiasi ‘Build Back Better World’

Build Back Better World diyakini bisa menyaingi skema BRI.

LONDON -- Negara-negara kaya yang tergabung dalam Kelompok Tujuh atau G-7 pada Sabtu (12/6) menginisiasi rencana infrastruktur Build Back Better World (B3W). Inisiasi ini untuk menghadapi kebangkitan ekonomi dan militer Cina selama 40 tahun terakhir. B3W juga untuk  menyaingi skema Belt and Road Initiative (BRI), yang diusung oleh Presiden Cina Xi Jinping.

Skema B3W akan memberikan kemitraan infrastruktur yang transparan senilai 40 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada 2035. Gedung Putih mengatakan, G-7 dan sekutunya akan menggunakan inisiatif B3W untuk memobilisasi modal sektor swasta di berbagai bidang seperti iklim, kesehatan dan keamanan kesehatan, teknologi digital, serta kesetaraan dan kesetaraan gender.

"Ini bukan hanya tentang menghadapi atau menghadapi Cina," kata seorang pejabat senior dalam pemerintahan Biden.  

"Tapi sampai sekarang kami belum menawarkan alternatif positif yang mencerminkan nilai-nilai kami, standar kami dan cara kami melakukan bisnis," ujar pejabat tersebut menambahkan.

AS mengatakan ada konsensus G-7 mengenai perlunya pendekatan bersama ke Cina, terkait perdagangan dan hak asasi manusia. Para pemimpin G-7 yang terdiri dari AS Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Jepang ingin menunjukkan kepada dunia bahwa, negara-negara demokrasi terkaya dapat menawarkan alternatif bagi pengaruh Cina yang semakin besar.

Kebangkitan Cina sebagai kekuatan global terkemuka dianggap sebagai salah satu peristiwa geopolitik paling signifikan. Pada 1979 Cina memiliki ekonomi yang lebih kecil dari Italia. Cina bangkit menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia dan pemimpin global dalam teknologi baru, setelah membuka investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar.

Menurut database Refinitiv, pada pertengahan tahun lalu, BRI mencatat lebih dari 2.600 proyek senilai 3,7 triliun dolar AS. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, Juni lalu sekitar 20 persen proyek pembangunan infrastruktur di bawah skema BRI telah terkena dampak pandemi Covid-19. Sebagai bagian dari rencana G7, AS akan bekerja dengan Kongres untuk melengkapi pembiayaan pembangunan, dan secara kolektif mengkatalisasi ratusan miliar dolar investasi ke sektor infrastruktur.

Skema BRI diluncurkan oleh Xi pada 2013. Skema ini melibatkan inisiatif pembangunan dan investasi yang akan membentang dari Asia hingga Eropa dan sekitarnya. Lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian dengan Cina untuk bekerja sama dalam proyek-proyek BRI seperti pembangunan jalur kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.

BRI merupakan inisiatif Xi untuk membuat versi modern dari rute perdagangan Jalur Sutra kuno yang menghubungkan Cina dengan Asia, Eropa dan sekitarnya. Para kritikus menilai skema ini merupakan kendaraan untuk ekspansi Komunis Cina. 

KTT G-7 ini juga membahas rencana memvaksinasi dunia untuk melawan Covid-19 bersama. Topik lainnya adalah menyusun langkah agar korporasi ikut berkontribusi melalui pajak serta perubahan iklim, yang memadukan antara teknologi dan ekonomi. G-7 ini memiliki tekad untuk menunjukkan pada dunia bahwa kerja sama internasional kini telah pulih, setelah dunia didera pandemi dan kepemimpinan AS pada era presiden AS sebelumnya, Donald Trump.

Disindir Cina

Cina memperingatkan para pemimpin negara anggota G-7 bahwa masa-masa saat sekelompok kecil negara memutuskan nasib dunia telah lama berlalu. Hal itu disampaikan saat G7 mengambil sikap bersatu menentang ambisi ekonomi dan pengaruh Beijing di kancah global.

“Hari-hari ketika keputusan global didikte sekelompok kecil negara sudah lama berlalu. Kami selalu percaya bahwa negara, besar atau kecil, kuat atau lemah, miskin atau kaya, adalah sama. Dan bahwa semua urusan dunia harus ditangani melalui konsultasi oleh semua negara,” kata Kedutaan Besar Cina di London, Inggris, dalam sebuah pernyataan pada Ahad (13/6).

Cina telah berulang kali membalas apa yang dianggapnya sebagai upaya kekuatan Barat untuk menahannya. Beijing mengatakan banyak kekuatan besar masih dicengkeram pola pikir kekaisaran kuno setelah bertahun-tahun mempermalukan Cina.

Jamuan Minum Teh dengan Sang Ratu

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan istrinya Jill dijadwalkan menghadiri jamuan minum teh bersama Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor pada Ahad (13/6). Jamuan tersebut berlangsung pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 berakhir, dan mengakhiri perjalanan internasional pertama Biden di Inggris sejak menjabat.

photo
Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden disambut PM Boris Johnson dan istrinya Carrie Johnson, menjelang KTT-G7. - (AP/Patrick Semansky)

Ratu Elizabeth II menyambut keluarga Biden di Quadrangle, yang merupakan rumah bagi keluarga kerajaan selama hampir 1000 tahun. Ratu Elizabeth II telah menghabiskan sebagian besar waktunya di Kastil Windsor sejak  pandemi virus korona.

Ratu telah bertemu Biden dan istrinya pada Jumat (11/6) malam di Cornwall. "Joe dan saya sama-sama menantikan untuk bertemu dengan ratu," kata Jill Biden setelah mereka tiba di Inggris pada Kamis (10/6). "Itu adalah bagian yang menarik dari kunjungan kami," tambahnya.

Pasangan Biden akan menjadi presiden dan ibu negara keempat yang diterima Ratu Elizabeth II di Windsor. Sebelumnya Rtau telah bertemu dengan Donald Trump pada 2018, Barack Obama pada 2016, George W Bush dan istrinya pada 2008 dan Reagan pada 1982.

Ratu Elizabeth II pada April lalu telah kehilangan suaminya Pangeran Philip, yang meninggal dunia di usia 99 tahun. Sejak kepergian suaminya, ratu tetap melanjutkan tugas resminya sebagai kepala negara selama KTT G-7.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by President Joe Biden (potus)

Sementara itu, usai acara di Windsor, Biden akan menuju ke pertemuan puncak NATO di Brussels pada Senin (14/6). Kemudian dilanjutkan pertemuan puncak AS-Uni Eropa pada Selasa (15/6), dan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada Rabu (16/6).

Jemaat gereja Katolik di Cornwal juga dibuat terkejut saat misa pada Ahad, ketika Biden dan istrinya datang. “Menurut saya, terperangah adalah kata yang sangat tepat,” kata Annie Fitzpatrick (58 tahun).

“Sungguh mengejutkan, saat kami ke gereja lalu mereka mendata kami secara rinci, saya menilai ini tidak biasanya. Sekitar 10 menit sebelum misa, pintu terbuka lalu Presiden Biden dan Dr Jill Biden masih dan duduk di bangkut seberang saya,” paparnya.  

Ia melanjutkan ceritanya, bahwa sang presiden secara tenang terus berdoa seperti halnya orang lain. “Ia lalu melihat ke sekelilingnya dan mengatakan, ‘Damai bersama Anda’ dan saya ada di situ, jadi saya sangat senang. Saya tidak yakin apakah saya akan bisa sepenuhnya pulih dari kejutan ini.”

Sedangkan Gayle Wood (63 tahun) berkomentar soal lain. Menurutnya, Biden kelihatannya memberikan sumbangan yang cukup besar kepada gereja, sebelum ia pergi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat