Sejumlah siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) mengikuti kegiatan belajar mengajar saat uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SLBN Cicendo, Kota Bandung, Jumat (11/6/2021). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Tajuk

Persiapkan PTM dengan Baik

Para guru, siswa dan orang tua harus mulai beradaptasi dengan PTM di masa pandemi.

Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas mulai tahun ajaran 2021/2022  pada Juli mendatang kembali dihadapkan pada dilema. Melonjaknya kembali kasus positif Covid-19 di berbagai daerah usai libur Lebaran membuat sebagian kalangan khawatir akan keselamatan dan kesehatan anak-anak bila PTM digelar bulan depan.

Terkonfirmasinya dua siswa SD Negeri Sokanegara 1 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,  positif Covid-19 saat  sekolah tersebut menggelar PTM tentu membuat orang tua dan siswa menjadi waswas. Sejumlah daerah juga terpaksa kembali menghentikan PTM akibat meningkatnya jumlah masyarakat yang positif Covid-19.

Berdasarkan data  pada Jumat (11/6), penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 8.083 dalam 24 jam terakhir.  Hingga kini, total pasien Covid-19 sejak diumumkan pada Maret 2020 telah mencapai 1.894.025. Selain itu, jumlah daerah zona merah naik menjadi 17 kabupaten/kota pada pekan ini dan daerah zona oranye mencapai 331 kabupaten/kota pada pekan ini, dari 322 kabupaten/kota pekan lalu. 

Namun di sisi lain, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah digelar selama tiga semester juga telah membuat para siswa, guru, dan orang tua dilanda kebosanan. Para siswa sudah sangat rindu untuk belajar kembali di sekolah. Terlebih, sebagian besar orang tua sudah mulai mengeluh dengan beban mengajar mata pelajaran untuk anak-anaknya di rumah.

 
Namun di sisi lain, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah digelar selama tiga semester juga telah membuat para siswa, guru, dan orang tua dilanda kebosanan.
 
 

Belum lagi, efektivitas PJJ yang telah berlangsung hampir tiga semester terakhir ini juga dinilai mengkhawatirkan. Berdasarkan perkiraan, efektivitas PJJ yang rata-rata hanya 30 sampai 35 persen mengancam Indonesia mengalami learning loss. Tak hanya itu, pemberlakuan PJJ juga telah membuat sebagian anak menjadi kecanduan gim dan gadget.

Selama pemberlakukan PJJ,  sebagian anak pun lebih memilih bergerombol bersama teman-temannya bermain gim hingga larut malam. Dan tentu saja, anak-anak ini kerap mengabaikan protocol Kesehatan. Malah, ada pula anak-anak usia sekolah yang tampak berkumpul di pinggir jalan dan menyetop dan menaiki kendaraan bak terbuka, seperti truk. Tentu ini sangat mengancam keselamatan mereka.

Karenanya, PTM secara terbatas mau tak mau harus mulai dilakukan. Ini penting, agar anak-anak tak kehilangan kesempatan pendidikan yang sesungguhnya. Pandemi Covid-19 yang tak jelas kapan berakhir tak boleh menghilangkan hak anak mendapat Pendidikan yang baik dan berkualitas.

Para guru, siswa dan orang tua harus mulai beradaptasi dengan PTM di masa pandemi. Adaptasi ini penting dilakukan agar semua pihak terbiasa menjalani PTM. Karenanya, Pemerintah Daerah perlu menyiapkan secara baik dan matang rencana PTM di masa pandemi ini. Salah satunya, mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan yang maksimal di setiap sekolah.

Perlu kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua untuk menghadapi PTM yang akan segera digelar. Pihak sekolah harus mulai menjalin komunikasi yang intens dengan orang tua dan siswa. Pihak sekolah harus meyakinkan para orang tua bahwa siswa akan aman selama  menjalani PTM nanti. Lakukan edukasi terhadap orang tua terkait persiapan menghadapi PTM.

 
Para guru, siswa dan orang tua harus mulai beradaptasi dengan PTM di masa pandemi.
 
 

Guru-guru sudah mulai mengedukasi para siswa tentang beragam aturan yang harus dipatuhi selama PTM berlangsung nanti. Dengan begitu, para siswa sudah memiliki gambaran sejak awal terkait hal-hal yang perlu mereka lakukan saat PTM nanti. Untuk sementara, perpaduan antara PTM dan PJJ bisa menjadi solusi untuk menghindari learning loss yang makin merugikan.

Kita berharap agar program vaksinasi untuk para guru bisa tuntas sebelum PTM berlangsung Juli nanti. Pemerintah harus terus mendorong para guru yang segera mendapatkan vaksin Covid-19. Para guru juga harus memiliki kesadaran bahwa vaksinasi Covid-19 adalah ikhtiar yang harus ditempuh. Tak boleh ada guru yang menolak divaksin.

Masih ada waktu untuk mempersiapkan berbagai hal sebelum PTM digelar. Pastikan keselamatan dan Kesehatan siswa dan guru adalah hal penting dan utama. Pemerintah daerah harus bekerja keras untuk menyiapkan PTM yang aman dan nyaman. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat