Anggota TNI dan Satgas Covid-19 mengikuti apel dalam rangka penanganan Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (4/6/2021). | ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Kabar Utama

Waspada Perluasan Penularan Covid-19

Klaster lokal penularan Covid-19 bermunculan di berbagai daerah.

BLORA — kegawatan lonjakan penularan Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, memaksa sejumlah pejabat nasional turun ke daerah tersebut. Mereka mewanti-wanti jangan sampai lonjakan di Kudus menyebar ke daerah-daerah di sekitarnya.

"Hal tersebut harus diwaspadai. Karena wilayah Rembang, Pati, dan Blora adalah dekat dengan Kudus. Untuk itu harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai kejadian serupa terjadi di Blora," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungan ke Blora akhir pekan lalu.

Kapolri menyambangi daerah itu bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, dan Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto.

Sigit juga meminta pimpinan daerah terus aktif mengedukasi masyarakat akan pentingnya penegakan protokol kesehatan (prokes), walaupun kesadaran masyarakat terhadap prokes menurun. Menurutnya, abainya masyarakat dengan protokol kesehatan dikhawatirkan menimbulkan lonjakan Covid-19 seperti yang terjadi di Malaysia dan India.  

Di sisi lain, Sigit juga meminta agar pimpinan daerah mempersiapkan langkah-langkah kontigensi mulai dari sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan yang dimulai dari PPKM mikro di setiap wilayah. Tak kalah penting ruang isolasi harus disiapkan untuk antisipasi lonjakan Covid-19.

photo
Sebaran Covid-19 di Jawa Tengah per Ahad (6/6/2021) - (corona.jatengprov.go.id)

Kudus diamuk Covid-19 dalam sepekan terakhir. Penularan di kabupaten tersebut menjadikan penambahan kasus positif naik 30 kali lipat dalam sepekan. Satgas mencatat, kasus positif Covid-19 di Kudus dalam sepekan terakhir sebanyak 929 kasus, jauh di atas angka pada pekan sebelumnya yang hanya 26 kasus positif. 

Lonjakan kasus yang terjadi di Kudus pun otomatis membuat jumlah kasus aktifnya ikut melejit, menjadi 1.280 kasus atau 21,48 persen dari total kasus positif yang sempat tercatat. Persentase kasus aktif di Kudus pun jauh melampaui angka nasional yang 'hanya' 5,47 persen. 

Perkembangan situasi yang mengarah ke perburukan membuat tingkat keterisian tempat tidur di Kudus naik tajam. Per 1 Juni 2021, angka BOR (bed occupancy ratio) rumah sakit di Kudus tembus 90 persen. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai banyak sekali ketidaksiapan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam upaya menangani lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di daerahnya. Secara khusus Menkes meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk melakukan advokasi sekaligus pendampingan kepada Bupati Kudus, HM Hartopo, guna membantu penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Kretek tersebut.

"Kalau tekanannya terlalu banyak, kadang- kadang bupati pusing mesti ngapain, tapi kalau ada kakaknya yang mendampingi, maka bupati bisa lebih tenang, dalam menghadapi situasi tersebut," ujar Menkes di Semarang, Sabtu (5/6).

Dalam pertemuan antara Menkes dan Gubernur ini membahas sejumlah hal terkait dengan langkah-langkah penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus termasuk sejumlah problem yang masih dihadapi.

Budi Gunadi menyampaikan ada beberapa hal yang mesti dibenahi di Kudus. Misalnya, tekanan di rumah sakit Kudus harus dikurangi dengan cara pasien Covid-19 yang kondisinya berat agar perawatannya dikirim ke Semarang. Untuk pasien yang positif Covid-19, tapi tanpa gejala harus diisolasi terpusat. 

Protokol kesehatan juga harus bisa ditingkatkan lagi dan Bupati Kudus juga harus sering memberikan sosialisasi dan edukasi. Para tenaga kesehatan, lanjutnya, juga harus diberikan penanganan tersendiri agar tidak terjadi penularan di lingkungan rumah mereka. Misalkan, sementara tinggal di tempat khusus seperti hotel atau asrama.

Terkait penambahan nakes, Menkes juga mengaku sudah membantu dengan menambah dokter dan perawat ke Kudus. Sejauh ini sudah 38 dokter dan 70 perawat yang diperbantukan untuk penanganan lonjakan kasus di Kudus. "Nanti kami carikan tambahan dari sini (Jawa Tengah) lagi, termasuk yang dari rumah sakit swasta agar bisa membantu penanganan di Kudus," jelasnya.

photo
Peta Risiko Covid-19 per Juni 2021 - (covid19.go.id)

Kementerian Kesehatan, lanjut Budi Gunadi, juga sudah mengirimkan 50 ribu antigen dan 50 ribu dosis vaksin ke Kudus. "Bahkan daerah penyangga di sekitarnya juga akan kami tambah jatah vaksinnya. Dengan cara-cara ini, insya Allah lonjakan kasus Covid-19 di Kudus akan bisa dikendalikan," tegasnya.

Sedangkan Ganjar Pranowo menegaskan, upaya secara politis menjadi tugas gubernur untuk melakukan pembinaan kepada Bupati Kudus, seperti halnya yang diinginkan oleh Menkes Budi Gunadi. "Maka saya minta Bupati Kudus nggak perlu ragu. Kalau harus melakukan tindakan tertentu, lakukan saja. Kalau ada kompetensi yang kurang, segera cari agar keputusan bisa cepat dan semua bisa segera berjalan," tegasnya.

Kasus Bangkalan

Selain di Jawa Tengah, kasus Covid-19 juga meningkat pascalibur Lebaran di empat kabupaten di Pulau Madura. Di antaranya Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Satgas Covid-19 di masing-masing kabupaten di Pulau Madura melaporkan, total warga yang terdata terkonfirmasi Covid-19 hingga 5 Juni 2021 sebanyak 56 orang di Kabupaten Bangkalan, Sampang delapan orang, Pamekasan tiga orang, dan di Kabupaten Sumenep 25 orang.

Penderitanya bukan warga biasa, tetapi banyak di antara mereka merupakan tenaga medis. Bahkan saat ini, ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUD Bangkalan sudah tidak memadai," kata Humas Satgas Covid-19 Pemkab Bangkalan Agus Sugianto Zain, Ahad (6/6).

Sebelumnya, sebanyak 18 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Bangkalan terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga pihak rumah sakit terpaksa menutup IGD RSUD Bangkalan. 

photo
Sejumlah pasien Covid-19 berada di kawasan karantina Rusunawa Bakalankrapyak, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (1/6/2021). - (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya, Joni Wahyuhadi, menyatakan kesiapannya membantu penanganan pasien Covid-19 asal Bangkalan. “Kita sudah koordinasi dengan RSUD Bangkalan. Alat sudah disampaikan apa yang kurang Insya Allah dapat bantuan dari Kemenkes dan obat kita bantukan,” ujar Joni dikonfirmasi Ahad (6/6). 

Pihaknya juga telah mengirim manajemen penanganan Covid-19, termasuk mobil PCR untuk tracing. “ICU kita sekarang terisi lima pasien, ada dua pasien dari Bangkalan yang juga kita rawat di ICU dan beberapa dirawat di ruang lain. Kemudian, mekanisme sudah kita permudah, apabila ada pasien sedang berat dari Bangkalan bisa dirujuk ke Soetomo,” ujarnya. 

Hingga Ahad (6/6), Satgas Penanganan Covid-19 mencatat 5.832 kasus positif baru se-Indonesia. Total kumulatif kasus positif hingga hari ini pun tercatat telah mencapai 1.856.038.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, sebanyak 64.223 spesimen dari 49.420 orang telah diperiksa. Angka positivity rate harian Covid-19 tercatat sebesar 11,84 persen.

Dari penambahan kasus harian ini, Provinsi DKI Jakarta kini kembali menjadi kontributor tertinggi kasus baru, yakni sebesar 1.019. Disusul Jawa Tengah yang menambahkan 890 kasus baru, Jawa Barat di posisi ketiga dengan kenaikan 869 kasus, Riau menambahkan 528 kasus baru, dan Sumatra Barat melaporkan penambahan 388 kasus baru. 

Klaster Lokal Bermunculan

Sebanyak 63 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 di RW 006 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Akibatnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang memberlakukan lockdown di wilayah tersebut.

“Data terbaru ada 63 orang. Mereka ada di empat RT di RW 6 Kelurahan dan Kecamatan Kelapa Dua,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi saat dihubungi Republika, Ahad (6/6).

Jumlah tersebut merupakan hasil tes yang dilaporkan pada Sabtu (5/6). Angkanya meningkat 10 kasus dari laporan sebelumnya yang disampaikan pada Jumat (4/6) sebanyak 53 orang.

Dari 63 orang itu, saat ini sebanyak 60 orang di antaranya melakukan isolasi di Hotel Yasmin. Sementara, tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.   

Hendra menjelaskan, munculnya kasus Covid-19 di wilayah tersebut diperkirakan bermunculan setelah adanya kegiatan kerja bakti dan makan bersama yang dilakukan warga setempat beberapa waktu lalu. Namun, dia menyebut masih menelisik asal klaster dari banyaknya kasus Covid-19 ini.

“Sebenarnya, karena ada beberapa keluarga yang kerja bakti dan makan-makan. Tapi kami lagi dalami juga yang lain, ada dari (klaster) Lebaran dan silaturahim,” kata dia.

Dengan adanya ledakan kasus Covid-19, kebijakan lockdown diterapkan di wilayah RW 006. Pemberlakuan itu merujuk pada aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang menyebutkan bahwa apabila ada satu RT terdapat lima rumah yang terjangkit Covid-19, RT dikategorikan zona merah dan harus lockdown selama 14 hari.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat, juga mencatat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada Sabtu (5/6). Dalam sehari itu, pasien Covid-19 di Kabupaten Garut bertambah 172 kasus.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, penambahan itu masih merupakan hasil penelusuran (tracing) yang dilakukan tim surveilans dari pasien sebelumnya. Tak ada klaster baru dalam penambahan kasus Covid-19.

"Penambahan dari hasil tracing tim. Tidak ada klaster baru, masih didominasi dari klaster keluarga," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (6/6).

Leli mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut ini masih merupakan dampak dari aktivitas masyarakat selama Lebaran. Penyebaran yang terjadi selama Idul Fitri terus meluas hingga saat ini. 

Dia pun memprediksi, hingga pertengahan Juni, lonjakan kasus Covid-19 masih akan terus terjadi di Kabupaten Garut. "Kita perkirakan sampai pertengahan Juni, masih akan bertambah kasusnya akibat dari aktivitas masyarakat saat Lebaran," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat